BATAM (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau H Syamsuar dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) akan hadir dalam perhelatan Northern Sumatra Forum (NSF).
Kedua tokoh tersebut bakal tampil sebagai pemateri utama dalam sesi "Kebijakan dan Penerapan Participating Interest 10 persen Pengelolaan Hulu Migas bagi BUMD Daerah" pada Kamis (25/11/2021).
Iven tersebut ditaja oleh SKK Migas Perwakilan Sumatera bagian Utara (Sumbagut) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumbagut.
"Tujuannya untuk membangun komunikasi dan koordinasi serta meningkatkan sinergi hubungan antara SKK Migas-KKKS Wilayah Sumbagut dengan pemangku kepentingan di pusat dan daerah," kata Kepala Perwakilan SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus, Rabu (24/11/2021).
Kegiatan ini juga akan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para gubernur yang telah memberikan kontribusi aktif dalam kelancaran operasional hulu migas di Wilayah Sumbagut. Diantaranya Gubernur Aceh, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Riau, dan Gubernur Kepulauan Riau.
Selain itu juga akan ada penghargaan untuk enam UMKM dan tujuh orang Local Heroes perwakilan dari masing-masing wilayah KKKS.
Dari kegiatan yang berlangsung secara luring dan daring ini, diharapkan terbangun kesepahaman bersama terhadap beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah serta pelaksanaan kegiatan di sektor industri hulu migas, khususnya di Wilayah Regional Sumbagut.
Acara NSF dibuka pada Selasa lalu dengan mengusung tema utama “Sinergi Komunikasi Industri Hulu Migas Bersama Pemangku Kepentingan Menuju Target Produksi 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD Gas di Tahun 2030".
Berbagai sesi plenary dan breakout membahas berbagai topik regulasi dan kebijakan sektor hulu migas terkini, khususnya dalam aspek perizinan, pertanahan, komunikasi dan media serta tanggung jawab sosial/pengembangan masyarakat.
Rikky juga menyampaikan, acara NSF merupakan salah satu wujud sumbangsih SKK Migas dan KKKS Wilayah Sumbagut dalam upaya meningkatkan komunikasi dan koordinasi insan hulu migas kepada stakeholder daerah yang meliputi pemerintah daerah, masyarakat, mahasiswa, wartawan dan stakeholder lainnya.
Gelaran acara berlingkup regional ini merupakan salah satu pra iven dari gelaran internasional yaitu 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021). Dengan demikian acara NSF dapat menjadi bahan masukan dalam gelaran IOG 2021.
"Keselarasan komunikasi antara sektor hulu migas dengan pemerintah daerah menjadi kunci kelancaran operasional di lapangan sehingga tentunya melalui kegiatan ini kami mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah maupun stakeholder daerah lainnya terhadap kelancaraan operasional hulu migas," ujar Rikky.
Ketua Pelaksana NSF, Yanin Kholison, yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut menyampaikan kegiatan ini akan menambah kesepahaman stakeholder dan wawasan bagi masyarakat luas mengenai industri hulu migas melalui berbagai tema yang diangkat di dalam 5 plenary, 13 breakout session dengan menghadirkan 70 orang pembicara ahli dan praktisi yang berasal dari tingkat regional maupun Nasional.
Laporan: Lismar Sumirat (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun