Jumat, 5 Juli 2024

Ekonomi Tumbuh 5,1-5,5 Persen di 2020

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) menyebutkan pertumbuhan ekonomi pada 2019 lalu sebesar 5,1 persen. Hal tersebut meningkat sebab beberapa indikator mengalami perbaikan kualitas.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa adanya kenaikan investasi di sektor manufaktur serta peningkatan penjualan ekspor dan domestik menjadi faktor pencapaian itu. Bahkan, pihaknya memprediksikan, pada 2020 pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,5 persen.

- Advertisement -

"Ini akan terus berlanjut yang didorong dengan pembangunan infrastruktur. Kenaikan karena keyakinan pelaku usaha terhadap peningkatan ekspor dan kemudahan iklim berusaha sejalan kebijakan pemerintah termasuk implementasi Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Cilaka). Dengan itu pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 di kisaran 5,1 persen dan diperkirakan meningkat jadi 5,1 sampai 5,5 persen pada 2020," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (23/1).

Baca Juga:  Kebutuhan Baja Ringan untuk Properti Masih Tinggi

Selain itu, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pun turut membaik. Hal itu ditopang dengan naiknya aliran masuk modal asing dan terkendalinya defisit transaksi berjalan.

"Aliran masuk investasi korporasi asing ke pasar keuangan domestik pada triwulan keempat secara net USD 6,39 miliar, lebih tinggi dari triwulan ketia 2019 sebesar USD 4,88 miliar," kata dia.

- Advertisement -

Sementara itu, defisit transaksi berjalan (CAD) yang terkendali didukung oleh adanya perbaikan, yakni pada Desember 2019 mencatat defisit yang lebih rendah yaitu USD 0,03 miliar.

"Ini menurun tajam dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar USD 1,39 miliar. Dengan perkembangan itu, CAD pada 2019 diperkirakan sekitar 2,7 persen produk domestik bruto (PDB) dan di 2020 ini akan tetap terkendali dalam kisaran 2,5 sampai 3 persen PDB," ungkap Perry.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Dukung Program Gratieks, UMKM Binaan PLN Ikuti Workshop di Bali

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) menyebutkan pertumbuhan ekonomi pada 2019 lalu sebesar 5,1 persen. Hal tersebut meningkat sebab beberapa indikator mengalami perbaikan kualitas.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa adanya kenaikan investasi di sektor manufaktur serta peningkatan penjualan ekspor dan domestik menjadi faktor pencapaian itu. Bahkan, pihaknya memprediksikan, pada 2020 pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,5 persen.

"Ini akan terus berlanjut yang didorong dengan pembangunan infrastruktur. Kenaikan karena keyakinan pelaku usaha terhadap peningkatan ekspor dan kemudahan iklim berusaha sejalan kebijakan pemerintah termasuk implementasi Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Cilaka). Dengan itu pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 di kisaran 5,1 persen dan diperkirakan meningkat jadi 5,1 sampai 5,5 persen pada 2020," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (23/1).

Baca Juga:  BEI Siap Diperiksa BPK

Selain itu, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pun turut membaik. Hal itu ditopang dengan naiknya aliran masuk modal asing dan terkendalinya defisit transaksi berjalan.

"Aliran masuk investasi korporasi asing ke pasar keuangan domestik pada triwulan keempat secara net USD 6,39 miliar, lebih tinggi dari triwulan ketia 2019 sebesar USD 4,88 miliar," kata dia.

Sementara itu, defisit transaksi berjalan (CAD) yang terkendali didukung oleh adanya perbaikan, yakni pada Desember 2019 mencatat defisit yang lebih rendah yaitu USD 0,03 miliar.

"Ini menurun tajam dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar USD 1,39 miliar. Dengan perkembangan itu, CAD pada 2019 diperkirakan sekitar 2,7 persen produk domestik bruto (PDB) dan di 2020 ini akan tetap terkendali dalam kisaran 2,5 sampai 3 persen PDB," ungkap Perry.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  RS Awal Bros Group Luncurkan Layanan Stem Cell 
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari