Selasa, 17 September 2024

Pengutan Rupiah Akibat Melimpahnya Valas

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut bahwa rupiah akan semakin menguat. Hal tersebut ia sampaikan oleh di Gedung BI dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (23/1).

Salah satu faktornya adalah melimpahnya valuta asing (valas) yang masuk ke Indonesia. "Nilai tukar rupiah terus menguat didukung oleh kinerja neraca pembayaran indonesia yang membaik. Penguatan rupiah didorong oleh masuknya valas dari para eksportir," ungkapnya.

Perry mengatakan bahwa pada Rabu (22/1) kemarin, rupiah menguat 1,74 persen point to point dibandingkan pada akhir desember 2019. Perkembangan ini melanjutkan penguatan 2019 yang tercatat secara keseluruhan terapresiasi 3,8 persen atau 0,7 persen secara rata-rata 2019.

Baca Juga:  Nikmati Honda MCF di Pameran Virtual Honda

"Aliran masuk modal asing yang terus berlanjut sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga, daya tarik pasar keuangan domestik yang tetap besar dan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun," kata dia.

- Advertisement -

Struktur pasar valas juga semakin kuat ditandai dengan adanya peningkatan volume transaksi dan kuota nilai tukar. Meningkatnya transaksi domestic non deliverable forward (DNDF) yang berfungsi sebagai penjaga stabilitas nilai rupiah pun mendukung peningkatan efisiensi pasar.

"BI memandang penguatan nilai tukar rupiah sejalan dengan kondisi fundamental Indonesia yang membaik, semakin baiknya mekanisme pasar dan keyakinan para pelaku pasar terhadap kebijakan yang ditempuh BI dan pemerintah," tuturnya.

- Advertisement -

Secara keseluruhan, pihaknya memandang bahwa penguatan rupiah ini memberikan dampak positif pada momentum pertumbuhan ekonomi dan terjaganya stabilitas makro ekonomi.

Baca Juga:  Telkomsel dan Bluebird Berkolaborasi

"Ke depan rupiah akan tetap stabil sesuai dengan fundamental dan bekerjanya mekanisme pasar yang terjaga. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan logistik, BI akan terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan baik di pasar uang maupun pasar valas," tegasnya.

Berdasarkan pantauan JawaPos.com di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, saat ini rupiah berada di angka Rp 13,626 atau menguat 52 poin dari posisi Rp 13,678 pada Rabu (22/1) lalu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut bahwa rupiah akan semakin menguat. Hal tersebut ia sampaikan oleh di Gedung BI dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (23/1).

Salah satu faktornya adalah melimpahnya valuta asing (valas) yang masuk ke Indonesia. "Nilai tukar rupiah terus menguat didukung oleh kinerja neraca pembayaran indonesia yang membaik. Penguatan rupiah didorong oleh masuknya valas dari para eksportir," ungkapnya.

Perry mengatakan bahwa pada Rabu (22/1) kemarin, rupiah menguat 1,74 persen point to point dibandingkan pada akhir desember 2019. Perkembangan ini melanjutkan penguatan 2019 yang tercatat secara keseluruhan terapresiasi 3,8 persen atau 0,7 persen secara rata-rata 2019.

Baca Juga:  Telkomsel dan Bluebird Berkolaborasi

"Aliran masuk modal asing yang terus berlanjut sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga, daya tarik pasar keuangan domestik yang tetap besar dan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun," kata dia.

Struktur pasar valas juga semakin kuat ditandai dengan adanya peningkatan volume transaksi dan kuota nilai tukar. Meningkatnya transaksi domestic non deliverable forward (DNDF) yang berfungsi sebagai penjaga stabilitas nilai rupiah pun mendukung peningkatan efisiensi pasar.

"BI memandang penguatan nilai tukar rupiah sejalan dengan kondisi fundamental Indonesia yang membaik, semakin baiknya mekanisme pasar dan keyakinan para pelaku pasar terhadap kebijakan yang ditempuh BI dan pemerintah," tuturnya.

Secara keseluruhan, pihaknya memandang bahwa penguatan rupiah ini memberikan dampak positif pada momentum pertumbuhan ekonomi dan terjaganya stabilitas makro ekonomi.

Baca Juga:  Fitur-Fitur Baru Akan Perkaya Aplikasi AXISnet

"Ke depan rupiah akan tetap stabil sesuai dengan fundamental dan bekerjanya mekanisme pasar yang terjaga. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan logistik, BI akan terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan baik di pasar uang maupun pasar valas," tegasnya.

Berdasarkan pantauan JawaPos.com di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, saat ini rupiah berada di angka Rp 13,626 atau menguat 52 poin dari posisi Rp 13,678 pada Rabu (22/1) lalu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari