Jumat, 20 September 2024

Penjualan Sepeda Meningkat setelah PSBB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tahun 2020 menjadi tahun di mana masyarakat harus semakin mendalami cara hidup sehat, baik itu makanan yang dikonsumsi, aktivitas sehari-hari, hingga olahraga. Hal ini tidak lepas kaitannya dengan wabah Covid-19 yang mengubah pola hidup masyarakat.

Salah satunya olahraga yang cocok dan diminati selama masa pandemi saat ini adalah bersepeda. Buktinya, seorang pemilik toko sepeda, Ciputra mengatakan tokonya mengalami kenaikan penjualan lebih dari 50 persen dibandingkan sebelumnya. "Kalau tepatnya belum pasti, tapi kira-kira di atas 50 persen," kata Ciputra, Kamis (18/6).

Ciputra mengatakan, penjualan semakin menanjak setelah lebaran Idulfitri. Meskipun sempat tutup karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Ciputra mengatakan penjualannya segera meroket setelah toko kembali dibuka.

Baca Juga:  Diler Hino di Indonesia Tetap Buka

Saat ini, menurut Ciputra, konsumen lebih banyak didominasi oleh pemula. Namun,  masyarakat sekarang sudah menganggap bersepeda adalah gaya hidup. "Yang paling disukai itu sepeda gunung dan lipat. Selain bisa nyantai juga dapat berolahraga dengan bersepeda," tuturnya.

- Advertisement -

Lebih lanjut, Ciputra mengatakan, peminat sepeda tak hanya dari perorangan, tapi juga dari komunitas atau perusahaan yang mencoba memulai  berolahraga sepeda. "Saya lihat banyak yang pemula konsumennya," kata Ciputra.

Terkait harga, tokonya menawarkan harga yang bervariasi, mulai dari Rp1 juta hingga Rp40 juta. "Sepeda lipat Rp1 juta-Rp20 juta, yang sepeda gunung Rp30 juta-Rp40 juta," ujar Ciputra.(das)

- Advertisement -

Laporan: MUJAWAROH ANNAFI (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tahun 2020 menjadi tahun di mana masyarakat harus semakin mendalami cara hidup sehat, baik itu makanan yang dikonsumsi, aktivitas sehari-hari, hingga olahraga. Hal ini tidak lepas kaitannya dengan wabah Covid-19 yang mengubah pola hidup masyarakat.

Salah satunya olahraga yang cocok dan diminati selama masa pandemi saat ini adalah bersepeda. Buktinya, seorang pemilik toko sepeda, Ciputra mengatakan tokonya mengalami kenaikan penjualan lebih dari 50 persen dibandingkan sebelumnya. "Kalau tepatnya belum pasti, tapi kira-kira di atas 50 persen," kata Ciputra, Kamis (18/6).

Ciputra mengatakan, penjualan semakin menanjak setelah lebaran Idulfitri. Meskipun sempat tutup karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Ciputra mengatakan penjualannya segera meroket setelah toko kembali dibuka.

Baca Juga:  The Premiere Gelar Promo Kamar selama Syawal

Saat ini, menurut Ciputra, konsumen lebih banyak didominasi oleh pemula. Namun,  masyarakat sekarang sudah menganggap bersepeda adalah gaya hidup. "Yang paling disukai itu sepeda gunung dan lipat. Selain bisa nyantai juga dapat berolahraga dengan bersepeda," tuturnya.

Lebih lanjut, Ciputra mengatakan, peminat sepeda tak hanya dari perorangan, tapi juga dari komunitas atau perusahaan yang mencoba memulai  berolahraga sepeda. "Saya lihat banyak yang pemula konsumennya," kata Ciputra.

Terkait harga, tokonya menawarkan harga yang bervariasi, mulai dari Rp1 juta hingga Rp40 juta. "Sepeda lipat Rp1 juta-Rp20 juta, yang sepeda gunung Rp30 juta-Rp40 juta," ujar Ciputra.(das)

Laporan: MUJAWAROH ANNAFI (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari