Jumat, 11 April 2025

Aksi Canthelan Sembako Buat Simpati Warga

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — BERAGAM cara dilakukan orang untuk saling berbagi di masa pandemi Covid-19. Ada yang membagikan sembako dari rumah ke rumah, ada juga yang membagikan di jalan. Ada yang unik dilakukan oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Care dan Kagamahut Riau, yaitu Bakti Canthelan (menggantung).

Panitia Bakti Canthelan Berbagi ke Sesama, Febri Anggriawan Widodo kepada Riau Pos, Senin (18/5) mengatakan, secara bersama-sama menyadari pandemi global yang berimbas pada ekonomi. Berawal dari situ, muncul inisiatif untuk berbagi kepada masyarakat melalui Bakti Canthelan.

"Bakti Canthelan ini perdana di Riau, khususnya Pekanbaru dan sebagai pionir. Sementara untuk daerah Jawa sudah menerapkan. Semoga dengan adanya Bakti Canthelan yang kami lakukan dapat dicontoh atau direplikasi oleh masyarakat lain," tuturnya.

Baca Juga:  RUU Omnibus Law Untungkan Pengusaha

Menurutnya, dengan mencantelkan sembako di depan rumah dan menulis "dapat diambil secara gratis bagi yang membutuhkan", dapat mengurangi penyebaran Covid-19. Sebab, tidak adan masyarakat yang berkumpul dalam aksi ini.

Lebih jauh, Bakti Canthelan dilakukan di dua tempat di Pekanbaru.

"Dilakukan di depan Balai Diklat Kehutanan dan di depan Alam Mayang. Ada 30 sembako yang kami bagikan di setiap titik," terangnya.

Disinggung sampai kapan berlanjut? Febri menjawab, hingga selesai Lebaran. Kemudian, titik Bakti Canthelan masih di dua lokasi.

"Tak hanya itu, Bakti Canthelan pun bisa orang lain menambahkan. Misalnya masyarakat yang dari pasar boleh tambah cabai atau sayuran dan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga:  PLN UPDK Pekanbaru Gelar Edukasi K3 Eksternal

Wandi, masyarakat yang mengambil sembako canthelan, mengatakan, aksi tersebut sangat membantu. "Alhamdulillah membantu sekali. Sebagai tukang ojek pangkalan, penghasilan saya cukup menurun. Dulu bisa Rp100 ribu per hari. Sekarang cari Rp30 ribu pun susah," terangnya.(ksm)

Laporan: Sofiah (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — BERAGAM cara dilakukan orang untuk saling berbagi di masa pandemi Covid-19. Ada yang membagikan sembako dari rumah ke rumah, ada juga yang membagikan di jalan. Ada yang unik dilakukan oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Care dan Kagamahut Riau, yaitu Bakti Canthelan (menggantung).

Panitia Bakti Canthelan Berbagi ke Sesama, Febri Anggriawan Widodo kepada Riau Pos, Senin (18/5) mengatakan, secara bersama-sama menyadari pandemi global yang berimbas pada ekonomi. Berawal dari situ, muncul inisiatif untuk berbagi kepada masyarakat melalui Bakti Canthelan.

"Bakti Canthelan ini perdana di Riau, khususnya Pekanbaru dan sebagai pionir. Sementara untuk daerah Jawa sudah menerapkan. Semoga dengan adanya Bakti Canthelan yang kami lakukan dapat dicontoh atau direplikasi oleh masyarakat lain," tuturnya.

Baca Juga:  OJK Bersama Bank BJB Gelar Puncak Acara Bulan Inklusi Keuangan 2021

Menurutnya, dengan mencantelkan sembako di depan rumah dan menulis "dapat diambil secara gratis bagi yang membutuhkan", dapat mengurangi penyebaran Covid-19. Sebab, tidak adan masyarakat yang berkumpul dalam aksi ini.

Lebih jauh, Bakti Canthelan dilakukan di dua tempat di Pekanbaru.

"Dilakukan di depan Balai Diklat Kehutanan dan di depan Alam Mayang. Ada 30 sembako yang kami bagikan di setiap titik," terangnya.

Disinggung sampai kapan berlanjut? Febri menjawab, hingga selesai Lebaran. Kemudian, titik Bakti Canthelan masih di dua lokasi.

"Tak hanya itu, Bakti Canthelan pun bisa orang lain menambahkan. Misalnya masyarakat yang dari pasar boleh tambah cabai atau sayuran dan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga:  Bank Mandiri Dumai Siapkan Rp700 Miliar untuk Keperluan Masyarakat 

Wandi, masyarakat yang mengambil sembako canthelan, mengatakan, aksi tersebut sangat membantu. "Alhamdulillah membantu sekali. Sebagai tukang ojek pangkalan, penghasilan saya cukup menurun. Dulu bisa Rp100 ribu per hari. Sekarang cari Rp30 ribu pun susah," terangnya.(ksm)

Laporan: Sofiah (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Aksi Canthelan Sembako Buat Simpati Warga

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — BERAGAM cara dilakukan orang untuk saling berbagi di masa pandemi Covid-19. Ada yang membagikan sembako dari rumah ke rumah, ada juga yang membagikan di jalan. Ada yang unik dilakukan oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Care dan Kagamahut Riau, yaitu Bakti Canthelan (menggantung).

Panitia Bakti Canthelan Berbagi ke Sesama, Febri Anggriawan Widodo kepada Riau Pos, Senin (18/5) mengatakan, secara bersama-sama menyadari pandemi global yang berimbas pada ekonomi. Berawal dari situ, muncul inisiatif untuk berbagi kepada masyarakat melalui Bakti Canthelan.

"Bakti Canthelan ini perdana di Riau, khususnya Pekanbaru dan sebagai pionir. Sementara untuk daerah Jawa sudah menerapkan. Semoga dengan adanya Bakti Canthelan yang kami lakukan dapat dicontoh atau direplikasi oleh masyarakat lain," tuturnya.

Baca Juga:  Buruan, Tinggal Sehari, Alfa Scorpii Tawarkan Promo Modif Supermoto

Menurutnya, dengan mencantelkan sembako di depan rumah dan menulis "dapat diambil secara gratis bagi yang membutuhkan", dapat mengurangi penyebaran Covid-19. Sebab, tidak adan masyarakat yang berkumpul dalam aksi ini.

Lebih jauh, Bakti Canthelan dilakukan di dua tempat di Pekanbaru.

"Dilakukan di depan Balai Diklat Kehutanan dan di depan Alam Mayang. Ada 30 sembako yang kami bagikan di setiap titik," terangnya.

Disinggung sampai kapan berlanjut? Febri menjawab, hingga selesai Lebaran. Kemudian, titik Bakti Canthelan masih di dua lokasi.

"Tak hanya itu, Bakti Canthelan pun bisa orang lain menambahkan. Misalnya masyarakat yang dari pasar boleh tambah cabai atau sayuran dan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga:  Di Banyuwangi, INKA Bangun Pabrik Kereta Api Besar

Wandi, masyarakat yang mengambil sembako canthelan, mengatakan, aksi tersebut sangat membantu. "Alhamdulillah membantu sekali. Sebagai tukang ojek pangkalan, penghasilan saya cukup menurun. Dulu bisa Rp100 ribu per hari. Sekarang cari Rp30 ribu pun susah," terangnya.(ksm)

Laporan: Sofiah (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — BERAGAM cara dilakukan orang untuk saling berbagi di masa pandemi Covid-19. Ada yang membagikan sembako dari rumah ke rumah, ada juga yang membagikan di jalan. Ada yang unik dilakukan oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Care dan Kagamahut Riau, yaitu Bakti Canthelan (menggantung).

Panitia Bakti Canthelan Berbagi ke Sesama, Febri Anggriawan Widodo kepada Riau Pos, Senin (18/5) mengatakan, secara bersama-sama menyadari pandemi global yang berimbas pada ekonomi. Berawal dari situ, muncul inisiatif untuk berbagi kepada masyarakat melalui Bakti Canthelan.

"Bakti Canthelan ini perdana di Riau, khususnya Pekanbaru dan sebagai pionir. Sementara untuk daerah Jawa sudah menerapkan. Semoga dengan adanya Bakti Canthelan yang kami lakukan dapat dicontoh atau direplikasi oleh masyarakat lain," tuturnya.

Baca Juga:  CCEP Indonesia Gelar Vaksinasi Gotong Royong Plus for Community

Menurutnya, dengan mencantelkan sembako di depan rumah dan menulis "dapat diambil secara gratis bagi yang membutuhkan", dapat mengurangi penyebaran Covid-19. Sebab, tidak adan masyarakat yang berkumpul dalam aksi ini.

Lebih jauh, Bakti Canthelan dilakukan di dua tempat di Pekanbaru.

"Dilakukan di depan Balai Diklat Kehutanan dan di depan Alam Mayang. Ada 30 sembako yang kami bagikan di setiap titik," terangnya.

Disinggung sampai kapan berlanjut? Febri menjawab, hingga selesai Lebaran. Kemudian, titik Bakti Canthelan masih di dua lokasi.

"Tak hanya itu, Bakti Canthelan pun bisa orang lain menambahkan. Misalnya masyarakat yang dari pasar boleh tambah cabai atau sayuran dan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga:  OJK Bersama Bank BJB Gelar Puncak Acara Bulan Inklusi Keuangan 2021

Wandi, masyarakat yang mengambil sembako canthelan, mengatakan, aksi tersebut sangat membantu. "Alhamdulillah membantu sekali. Sebagai tukang ojek pangkalan, penghasilan saya cukup menurun. Dulu bisa Rp100 ribu per hari. Sekarang cari Rp30 ribu pun susah," terangnya.(ksm)

Laporan: Sofiah (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari