Minggu, 19 Oktober 2025
spot_img

3 Kementerian Bahas Diskon untuk Tiket Penerbangan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menurunnya pertumbuhan di sektor pariwisata karena penyebaran virus corona mendorong pemerintah untuk mengambil langkah cepat. Salah satunya, rencana untuk memberikan insentif dan diskon bagi maskapai penerbangan.

Diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mekanisme insentif dan diskon tersebut diberikan guna meringankan beban industri pariwisata. “Ada diskon dan insentif. Saya belum bisa jelaskan detail karena belum diputuskan,” ujarnya di kantornya, Selasa (18/2) malam.

Tapi sebenarnya, Wishnutama menginginkan, pemberian insentif di sektor pariwisata dapat berlaku jangka panjang dan lebih komprehensif. Sehingga, insentif diberikan bukan hanya sebatas merespons dampak virus korona.

“Nantinya bisa mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara yang lebih berkualitas dari sisi belanja wisata,” sambungnya.

Baca Juga:  Ketangguhan Pajero Sport Bungkam Toyota Fortuner

Namun, dalam pemberian insentif dan diskon maskapai penerbangan juga bersinggungan dengan regulasi lain di Kemenhub dan Kemenkeu. Untuk itu, hal ini akan dibahas bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.

Nantinya diharapkan, pemberian insentif ini dapat dilakukan hanya melalui skema promosi. Disamping itu, Whisnu menyebut, Kemenpar juga melakukan promosi digital melalui influencer secara masif. Hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan minat masyarakat untuk berwisata di tanah air.

Sementara, terkait dampak penurunan sektor wisata dari virus korona sendiri, pihaknya tengah menyasar pasar baru dengan mendatangkan wisatawan mancanegara. Seperti Amerika Serikat, Australia, Korea, Jepang, serta Perancis dan Jerman.

Khusus Amerika Serikat, perlu adanya hubungan dan informasi yang lebih dekat antara Indonesia dengan para turis di Los Angeles, San Fransisco, dan New York. Sebab, dampak virus korona juga menekan sektor pariwisata di negara terjangkit seperti Singapura dan Hongkong. “Kita juga sudah gencar promosi ke pasar baru,” tuturnya.

Baca Juga:  Subsidi Rp7 Juta, 15 Merek Motor Listrik Hadir di IIMS

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menurunnya pertumbuhan di sektor pariwisata karena penyebaran virus corona mendorong pemerintah untuk mengambil langkah cepat. Salah satunya, rencana untuk memberikan insentif dan diskon bagi maskapai penerbangan.

Diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mekanisme insentif dan diskon tersebut diberikan guna meringankan beban industri pariwisata. “Ada diskon dan insentif. Saya belum bisa jelaskan detail karena belum diputuskan,” ujarnya di kantornya, Selasa (18/2) malam.

Tapi sebenarnya, Wishnutama menginginkan, pemberian insentif di sektor pariwisata dapat berlaku jangka panjang dan lebih komprehensif. Sehingga, insentif diberikan bukan hanya sebatas merespons dampak virus korona.

“Nantinya bisa mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara yang lebih berkualitas dari sisi belanja wisata,” sambungnya.

Baca Juga:  Dafam Hotel Management Kolaborasi dengan UKM Mendunia

Namun, dalam pemberian insentif dan diskon maskapai penerbangan juga bersinggungan dengan regulasi lain di Kemenhub dan Kemenkeu. Untuk itu, hal ini akan dibahas bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.

- Advertisement -

Nantinya diharapkan, pemberian insentif ini dapat dilakukan hanya melalui skema promosi. Disamping itu, Whisnu menyebut, Kemenpar juga melakukan promosi digital melalui influencer secara masif. Hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan minat masyarakat untuk berwisata di tanah air.

Sementara, terkait dampak penurunan sektor wisata dari virus korona sendiri, pihaknya tengah menyasar pasar baru dengan mendatangkan wisatawan mancanegara. Seperti Amerika Serikat, Australia, Korea, Jepang, serta Perancis dan Jerman.

- Advertisement -

Khusus Amerika Serikat, perlu adanya hubungan dan informasi yang lebih dekat antara Indonesia dengan para turis di Los Angeles, San Fransisco, dan New York. Sebab, dampak virus korona juga menekan sektor pariwisata di negara terjangkit seperti Singapura dan Hongkong. “Kita juga sudah gencar promosi ke pasar baru,” tuturnya.

Baca Juga:  Telkomsel Berikan Bantuan ke 5.700 Penjaga BTS di Seluruh Indonesia

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menurunnya pertumbuhan di sektor pariwisata karena penyebaran virus corona mendorong pemerintah untuk mengambil langkah cepat. Salah satunya, rencana untuk memberikan insentif dan diskon bagi maskapai penerbangan.

Diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mekanisme insentif dan diskon tersebut diberikan guna meringankan beban industri pariwisata. “Ada diskon dan insentif. Saya belum bisa jelaskan detail karena belum diputuskan,” ujarnya di kantornya, Selasa (18/2) malam.

Tapi sebenarnya, Wishnutama menginginkan, pemberian insentif di sektor pariwisata dapat berlaku jangka panjang dan lebih komprehensif. Sehingga, insentif diberikan bukan hanya sebatas merespons dampak virus korona.

“Nantinya bisa mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara yang lebih berkualitas dari sisi belanja wisata,” sambungnya.

Baca Juga:  Harga Daun Seledri Capai Rp40 Ribu per Kg

Namun, dalam pemberian insentif dan diskon maskapai penerbangan juga bersinggungan dengan regulasi lain di Kemenhub dan Kemenkeu. Untuk itu, hal ini akan dibahas bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.

Nantinya diharapkan, pemberian insentif ini dapat dilakukan hanya melalui skema promosi. Disamping itu, Whisnu menyebut, Kemenpar juga melakukan promosi digital melalui influencer secara masif. Hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan minat masyarakat untuk berwisata di tanah air.

Sementara, terkait dampak penurunan sektor wisata dari virus korona sendiri, pihaknya tengah menyasar pasar baru dengan mendatangkan wisatawan mancanegara. Seperti Amerika Serikat, Australia, Korea, Jepang, serta Perancis dan Jerman.

Khusus Amerika Serikat, perlu adanya hubungan dan informasi yang lebih dekat antara Indonesia dengan para turis di Los Angeles, San Fransisco, dan New York. Sebab, dampak virus korona juga menekan sektor pariwisata di negara terjangkit seperti Singapura dan Hongkong. “Kita juga sudah gencar promosi ke pasar baru,” tuturnya.

Baca Juga:  Subsidi Rp7 Juta, 15 Merek Motor Listrik Hadir di IIMS

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari