JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melihat potensi rempah dan bumbu Indonesia untuk kembali Berjaya seperti dulu kala. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melihat selama ribuan tahun Indonesia memang dikenal sebagai penghasil rempah yang tersohor di seluruh dunia.“Belanda yang menjajah Indonesia juga bisa mencapai kejayaan karena menguasai perdagangan rempah yang berasal dari berbagai kepulauan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (17/7).
Menurutnya, peluang kembali berjayanya rempah Indonesia sangat mungkin terjadi. Namun, harus ada dukungan yang kuat baik dari sisi produksi maupun perdagangan. Untuk mewujudkannya, harus melihat peluang dari kebutuhan rempah-rempah itu sendiri.“Kebutuhan rempah sangat ditentukan oleh pola konsumsi masyarakat dunia itu sendiri. Jadi kita harus bisa menciptakan kebutuhan akan rempah Indonesia. Melalui promosi budaya dan masakan Indonesia misalnya. Atau melalui penelitian-penelitian yang mendukung konsumsi rempah Indonesia” tuturnya.
Jerry mengungkapkan, bumbu Indonesia yang diekspor banyak dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia yang bermukim di luar negeri. Sehingga, trend itu harus digeser agar rempah dan bumbu Indonesia bisa juga dinikmati secara luas oleh masyarakat dunia.
Dia mencontohkan bagaimana masakan Tiongkok, Thailand, bahkan Vietnam mulai dikenal luas sehingga banyak bermunculan restoran-restoran khas dari negara-negara tersebut. Bukan hanya di sektor makanan dan kuliner, sebenarnya banyak rempah dan bumbu Indonesia yang bisa menjadi bahan untuk industri farmasi dan kecantikan. Banyak sekali irisan penggunaan produk bumbu dan rempah Indonesia yang juga bisa dimanfaatkan untuk bidang-bidang tersebut.“Artinya, peluang untuk meningkatkan ekspor bumbu dan rempah Indonesia masih sangat terbuka lebar,” ucapnya.
Kementerian perdagangan sendiri saat ini sudah melakukan berbagai hal dalam upaya meningkatkan ekspor rempah dan bumbu Indonesia, antara lain memetakan potensi pasar, melakukan promosi dan memperkuat dukungan logistik, perizinan dagang dan lain-lain. Jerry sendiri berharap Indonesia bisa membangun sebuah sistem logistik dan transportasi yang terintegrasi agar produk rempah dan bumbu Indonesia bisa langsung dikirim ke negara konsumen. Ini akan memperpendek rantai pasokan sehingga produk rempah dan bumbu Indonesia makin kompetitif.
“Kalau bisa jangan terlalu banyak mata rantai pasokannya. Kalau bisa juga kita upayakan agar tidak melalui negara ketiga sehingga produk kita dari segi harga dan bahkan kualitas makin kompetitif,” ungkapnya.
Manfaat lain dari memperpendek mata rantai pasokan menurut Wamendag adalah nama Indonesia makin dikenal sebagai produsen. Selama ini banyak produk Indonesia yang diklaim berasal dari negara lain karena memang perdagangannya harus melalui negara tersebut.(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melihat potensi rempah dan bumbu Indonesia untuk kembali Berjaya seperti dulu kala. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melihat selama ribuan tahun Indonesia memang dikenal sebagai penghasil rempah yang tersohor di seluruh dunia.“Belanda yang menjajah Indonesia juga bisa mencapai kejayaan karena menguasai perdagangan rempah yang berasal dari berbagai kepulauan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (17/7).
Menurutnya, peluang kembali berjayanya rempah Indonesia sangat mungkin terjadi. Namun, harus ada dukungan yang kuat baik dari sisi produksi maupun perdagangan. Untuk mewujudkannya, harus melihat peluang dari kebutuhan rempah-rempah itu sendiri.“Kebutuhan rempah sangat ditentukan oleh pola konsumsi masyarakat dunia itu sendiri. Jadi kita harus bisa menciptakan kebutuhan akan rempah Indonesia. Melalui promosi budaya dan masakan Indonesia misalnya. Atau melalui penelitian-penelitian yang mendukung konsumsi rempah Indonesia” tuturnya.
- Advertisement -
Jerry mengungkapkan, bumbu Indonesia yang diekspor banyak dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia yang bermukim di luar negeri. Sehingga, trend itu harus digeser agar rempah dan bumbu Indonesia bisa juga dinikmati secara luas oleh masyarakat dunia.
Dia mencontohkan bagaimana masakan Tiongkok, Thailand, bahkan Vietnam mulai dikenal luas sehingga banyak bermunculan restoran-restoran khas dari negara-negara tersebut. Bukan hanya di sektor makanan dan kuliner, sebenarnya banyak rempah dan bumbu Indonesia yang bisa menjadi bahan untuk industri farmasi dan kecantikan. Banyak sekali irisan penggunaan produk bumbu dan rempah Indonesia yang juga bisa dimanfaatkan untuk bidang-bidang tersebut.“Artinya, peluang untuk meningkatkan ekspor bumbu dan rempah Indonesia masih sangat terbuka lebar,” ucapnya.
- Advertisement -
Kementerian perdagangan sendiri saat ini sudah melakukan berbagai hal dalam upaya meningkatkan ekspor rempah dan bumbu Indonesia, antara lain memetakan potensi pasar, melakukan promosi dan memperkuat dukungan logistik, perizinan dagang dan lain-lain. Jerry sendiri berharap Indonesia bisa membangun sebuah sistem logistik dan transportasi yang terintegrasi agar produk rempah dan bumbu Indonesia bisa langsung dikirim ke negara konsumen. Ini akan memperpendek rantai pasokan sehingga produk rempah dan bumbu Indonesia makin kompetitif.
“Kalau bisa jangan terlalu banyak mata rantai pasokannya. Kalau bisa juga kita upayakan agar tidak melalui negara ketiga sehingga produk kita dari segi harga dan bahkan kualitas makin kompetitif,” ungkapnya.
Manfaat lain dari memperpendek mata rantai pasokan menurut Wamendag adalah nama Indonesia makin dikenal sebagai produsen. Selama ini banyak produk Indonesia yang diklaim berasal dari negara lain karena memang perdagangannya harus melalui negara tersebut.(jpg)