BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Produk-produk unggulan dari 10 desa di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Siak, Riau, kini merambah platform digital.
Ini menyusul peluncuran website Desa Terintegrasi dan Promosi Produk Unggulan Desa Program Konservasi Lahan Gambut yang merupakan hasil kerja sama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang berlangsung secara luring dan daring, Selasa (16/11/2021).
Peluncuran website merupakan strategis untuk meningkatkan nilai tambah dari program Konservasi Lahan Gambut yang telah berjalan. Program tersebut tidak hanya menyasar aspek pelestarian lingkungan, namun juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Selain dilatih metode pertanian tanpa membakar lahan, masyarakat juga diajarkan untuk memasarkan produk unggulan desa mereka melalui penggunaan teknologi informasi atau digital marketing," kata VP Corporate Affairs PHR WK Rokan, Sukamto Tamrin, dalam sambutannya.
Peluncuran website dengan alamat https://sintong.id disaksikan langsung oleh Plt Camat Tanah Putih Suryadi yang hadir mewakili Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP, Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM Dr Myrna Asnawati Safitri, Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Sumbagut Arilda Septania Wisudawati, jajaran aparat dari delapan kepenghuluan/kelurahan di Kecamatan Tanah Putih dan kelompok tani yang menjadi peserta program Konservasi Lahan Gambut yang hadir secara luring di Kepenghuluan Sintong, Rohil.
Website tersebut berisikan tentang sejarah, monografi, dan produk unggulan desa.
”Program Konservasi Lahan Gambut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, di mana upaya perlindungan lahan gambut dapat dijalankan dengan upaya pemberdayaan ekonomi. Kegiatan pertanian dijalankan tanpa merusak lahan gambut," tutur Dr Myrna Asnawati Safitri dari BRGM.
Ia mendorong agar masyarakat mengembangkan semangat keswadayaan agar hasil dari program ini lebih berkelanjutan, tidak justru menimbulkan ketergantungan terhadap pihak yang mendanai program.
Ke-10 desa di Rohil dan Siak yang produknya akan dipasarkan secara digital adalah Sedinginan, Rantau Bais, Menggala Sakti, Sintong Pusaka, Bangko Sakti, Pematang Ibul, Bangko Permata, Sungai Rangau, Mandi Angin dan Sam-sam.
Produk-produk unggulan mereka di antaranya minyak kelapa murni/VCO, jeruk, belimbing, jambu, anggur, dan ikan lele. Pemasaran secara digital ini diharapkan dapat memperluas potensi pasar dari produk-produk yang dihasilkan sehingga membantu perekonomian masyarakat.
"Sintong ini mendapatkan bantuan luar biasa dari PT PHR. Ini adalah bukti nyata bagaimana perusahaan peduli terhadap kenegerian Sintong. Melalui pelatihan yang telah diberikan, maka peningkatan kualitas SDM dapat membantu perekonomian dan kemajuan desa kami ini,” tutur Camat Tanah Putih Suryadi yang mewakili Bupati Rohil.
Dalam menjalankan program Konservasi Lahan Gambut, PHR dan BRGM menggandeng Cakra Consulting sebagai mitra pelaksana. Cakra Consulting merupakan lembaga konsultan untuk masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup.
Beberapa pencapaian dari program ini antara lain peningkatan kemampuan para petani dalam melakukan metode pertanian tanpa membakar lahan, pembuatan demplot pertanian, pemanfaatan pupuk organik dan herbisida, kemampuan produksi minyak kelapa murni (virgin coconut oil) serta penerapan metode belajar interaktif-inovatif bagi para guru sekolah dasar terkait pemahaman lingkungan yang sehat dan perlindungan lahan gambut.
"Program ini didesain tidak hanya untuk mendukung program pemerintah dalam upaya mengurangi kebakaran hutan dan lahan serta merestorasi lahan gambut. Program ini juga bertujuan menggerakkan ekonomi desa yang ditopang oleh produksi dan pemasaran produk unggulan desa yang ramah lingkungan,” ujar Sukamto Tamrin.
Ke depan, program ini akan mempersiapkan pengembangan dan pembentukan “Rumah Belajar Inovatif” sebagai sentra pendidikan lingkungan untuk anak dan remaja, pengembangan ekowisata desa, sentra pembuatan dan pemanfaatan teknologi pertanian tepat guna, sentra belajar produksi dan pemasaran produk unggulan desa.
Program ini merupakan bagian dari penyelarasan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PHR dengan rencana peta jalan (road map) Pemerintah Indonesia dalam hal ini BRGM, dan Pemprov Riau tentang pengelolaan ekosistem gambut dan dukungan terhadap tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).
Program strategis ini selaras dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan aspek-aspek ESG (environment, social and governance) dalam kegiatan bisnis dan operasinya.
Laporan: Zulfadli (Bagansiapiapi)
Editor: Hary B Koriun