Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Besok, Petani Sawit dari 22 Provinsi Aksi Besar-besaran di Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menggalang aksi keprihatinan petani sawit dari 22 provinsi. Aksi dipusatkan di Jakarta di Kantor Kemenko Perekonomian.

Aksi dilakukan serentak pada 17 Mei atau besok Selasa mulai pukul 09.00-12.00 WIB.

Ketua Umum Apkasindo Gulat ME Manurung, mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menyikapi larangan ekspor minyak goreng dan CPO yang berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit, terkhusus sentra perkebunan kelapa sawit.

“Jakarta akan menjadi sentra utama Aksi Keprihatinan Petani Sawit Indonesia yang diadakan pada 17 Mei 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian RI dan Patung Kuda Monas, selanjutnya kami akan ke Istana Presiden bertemu Pak Jokowi untuk menyampaikan usulan kami,” kata Gulat dalam keterangan resminya, Senin (16/5/2022).

Dikatakan Gulat, aksi ini akan diikuti lebih 250 peserta yang melibatkan petani sawit anggota APKASINDO dari 22 Provinsi dan 146 kabupaten/kota serta anak petani sawit yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sawit (FORMASI) Indonesia.

Baca Juga:  Mitsubishi Perkenalkan Outlander PHEV dan Eclipse Cross

Selanjutnya, Gulat menjelaskan aksi keprihatinan ini juga dilakukan serentak (hari dan jam yang sama) di 146 Kabupaten Kota DPD APKASINDO dari 22 Provinsi APKASINDO.

“Petani sawit yang datang ke Jakarta mulai dari Aceh sampai Papua Barat akan berpakaian adat-budaya masing-masing, kami ingin menunjukkan sawit itu pemersatu bangsa dan anugerah Tuhan kepada Indonesia”, ujarnya.

Gulat mengatakan, saat ini sudah kritis, dari 1.118 pabrik sawit se-Indonesia paling tidak 25% telah setop pembelian TBS sawit petani.

Ini terjadi setelah harga TBS petani sudah anjlok 40%-70% dari harga penetapan Disbun dan ini terjadi secara merata sejak larangan ekspor, tanggal 22 April lalu.

“Kami berpacu dengan waktu karena sudah rugi 11,7 Triliun rupiah sampai akhir April lalu, termasuk hilangnya potensi pendapatan negara melalui Bea Keluar, terkhusus Pungutan Ekspor dimana sejak Februari sampai April sudah hilang Rp.3,5 Triliun per bulannya,” urai Gulat.

Baca Juga:  Penjualan Air Purifier dan AC Daikin Meningkat

Mereka akan menyampaikan lima aspirasi kepada Presiden Jokowi.

 

“Untuk kegiatan aksi ini kami sudah mengirim surat pemberitahuan ke Kapolri, Polda Metro Jaya sampai ke Kapolres di 146 Kabupaten Kota DPD Apkasindo,” tuturnya.

Sementara Ketua Apkasindo Provinsi Kalimantan barat (Kalbar), Indra Rustando, mengatakan sedang dalam perjalanan dari Kab Sintang menuju Pontianak.

Total petani dari Kalbar yang ke Jakarta sebanyak 25 orang.

“Kami sangat bersemangat ke Jakarta ingin bertemu Pak Jokowi, karena kami melihat Kementerian terkait tidak becus mengurus kami petani sawit,” katanya.

“Lihat saja Dirjen Perkebunan sudah hampir 2 tahun Plt (pelaksana tugas), jadi bagaimana kami dapat perhatian? Padahal sawit sangat strategis dan roh ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir, apalagi Menteri Perdangan yang sudah membuat kami menderita,” tutur Indra dilansir detikcom.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menggalang aksi keprihatinan petani sawit dari 22 provinsi. Aksi dipusatkan di Jakarta di Kantor Kemenko Perekonomian.

Aksi dilakukan serentak pada 17 Mei atau besok Selasa mulai pukul 09.00-12.00 WIB.

- Advertisement -

Ketua Umum Apkasindo Gulat ME Manurung, mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menyikapi larangan ekspor minyak goreng dan CPO yang berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit, terkhusus sentra perkebunan kelapa sawit.

“Jakarta akan menjadi sentra utama Aksi Keprihatinan Petani Sawit Indonesia yang diadakan pada 17 Mei 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian RI dan Patung Kuda Monas, selanjutnya kami akan ke Istana Presiden bertemu Pak Jokowi untuk menyampaikan usulan kami,” kata Gulat dalam keterangan resminya, Senin (16/5/2022).

- Advertisement -

Dikatakan Gulat, aksi ini akan diikuti lebih 250 peserta yang melibatkan petani sawit anggota APKASINDO dari 22 Provinsi dan 146 kabupaten/kota serta anak petani sawit yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sawit (FORMASI) Indonesia.

Baca Juga:  OPEC+ Setuju Pengurangan Produksi, Harga Minyak Menukik

Selanjutnya, Gulat menjelaskan aksi keprihatinan ini juga dilakukan serentak (hari dan jam yang sama) di 146 Kabupaten Kota DPD APKASINDO dari 22 Provinsi APKASINDO.

“Petani sawit yang datang ke Jakarta mulai dari Aceh sampai Papua Barat akan berpakaian adat-budaya masing-masing, kami ingin menunjukkan sawit itu pemersatu bangsa dan anugerah Tuhan kepada Indonesia”, ujarnya.

Gulat mengatakan, saat ini sudah kritis, dari 1.118 pabrik sawit se-Indonesia paling tidak 25% telah setop pembelian TBS sawit petani.

Ini terjadi setelah harga TBS petani sudah anjlok 40%-70% dari harga penetapan Disbun dan ini terjadi secara merata sejak larangan ekspor, tanggal 22 April lalu.

“Kami berpacu dengan waktu karena sudah rugi 11,7 Triliun rupiah sampai akhir April lalu, termasuk hilangnya potensi pendapatan negara melalui Bea Keluar, terkhusus Pungutan Ekspor dimana sejak Februari sampai April sudah hilang Rp.3,5 Triliun per bulannya,” urai Gulat.

Baca Juga:  Setelah Mangkrak 8 Tahun, Apple Lanjutkan Proyek Mobil Canggih

Mereka akan menyampaikan lima aspirasi kepada Presiden Jokowi.

 

“Untuk kegiatan aksi ini kami sudah mengirim surat pemberitahuan ke Kapolri, Polda Metro Jaya sampai ke Kapolres di 146 Kabupaten Kota DPD Apkasindo,” tuturnya.

Sementara Ketua Apkasindo Provinsi Kalimantan barat (Kalbar), Indra Rustando, mengatakan sedang dalam perjalanan dari Kab Sintang menuju Pontianak.

Total petani dari Kalbar yang ke Jakarta sebanyak 25 orang.

“Kami sangat bersemangat ke Jakarta ingin bertemu Pak Jokowi, karena kami melihat Kementerian terkait tidak becus mengurus kami petani sawit,” katanya.

“Lihat saja Dirjen Perkebunan sudah hampir 2 tahun Plt (pelaksana tugas), jadi bagaimana kami dapat perhatian? Padahal sawit sangat strategis dan roh ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir, apalagi Menteri Perdangan yang sudah membuat kami menderita,” tutur Indra dilansir detikcom.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari