Sabtu, 27 Juli 2024

Bank BJB Edukasi Masyarakat, Waspadai Sistem Penipuan Online

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  –  Layanan digital di semua sektor kehidupan, mendapat respons positif dari masyarakat. Tak terkecuali inovasi layanan perbankan yang kini berlomba menawarkan sejumlah fitur online bagi nasabah. Tujuannya jelas, memudahkan transaksi keuangan  sekaligus meningkatkan brand perusahaan perbankan tersebut.

"Namun demikian, masyarakat mesti waspada. Terhadap kemungkinan penyalahgunaan sistem online yang mudah terjadi di era digitalisasi perbankan dewasa ini," kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartoto dalam rilis, Selasa (14/12/2021).

- Advertisement -

Widi mencontohkan di antara penyalahgunaan sistem online yang marak menyerang dunia perbankan adalah Phising dan Skimming. Phising merupakan aksi penipuan yang dilakukan pihak tertentu. Lewat upaya mencuri informasi rahasia seorang nasabah, dengan mengincar user-id, PIN dan data kartu kredit.

Baca Juga:  Huawei Pastikan Stok Ponselnya Tak Terganggu Virus Corona

"Modus mereka bisa dengan membuat situs palsu yang memiliki tampilan mirip dengan situs resmi bank," ujar Widi. ''Phising dikerjakan dengan pura-pura mengaku petugas bank / institusi tertentu. Kemudian meminta data nasabah (username dan password atau user id),'' tambahnya.

Widi mengungkapkan pengamanan terhadap aksi Phising bisa ditempuh di antaranya melalui menjaga kerahasiaan data pribadi. "Tidak sembarangan membuka email dan link email yang tidak jelas pengirimnya. Atau bisa dengan rutin mengubah password secara berkala, dengan memakai password kombinasi huruf, angka dan karakter," paparnya.

- Advertisement -

Kewaspadaan nasabah, sambung Widi, juga mesti ditingkatkan atas skimming. Yaitu metode membaca data magnetik yang terdapat pada Kartu Debit atau Kartu Kredit secara ilegal. "Modus yang sering terjadi adalah skimming data lewat pengintipan data nasabah di mesin ATM melalui kamera tersembunyi yang dipasang pelaku," ujarnya.

Baca Juga:  PLN Bangun 624 Lebih SPKLU di Tahun 2023

Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai antisipasi skimming yakni, mengganti PIN ATM secara berkala. Menutup tombol pinpad dengan tangan saat anda memasukkan PIN ATM. "Penting diingat pula, jangan sampai mudah memberikan PIN ATM kepada pihak lain yang mengaku sebagai petugas bank," tutur Widi.

Bank BJB, lanjut dia, sejauh ini telah berupaya memberikan informasi dan wawasan guna meningkatkan kewaspadaan nasabah atas setiap penipuan online. "Tentu saja layanan digital telah memudahkan masyarakat dalam mengakses setiap produk dan program perbankan yang ada. Namun begitu, kehati-hatian dalam setiap aktivitas transaksi mutlak dijalankan demi keamanan bersama," pesannya.(rls)

Laporan: Denni Andrian

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  –  Layanan digital di semua sektor kehidupan, mendapat respons positif dari masyarakat. Tak terkecuali inovasi layanan perbankan yang kini berlomba menawarkan sejumlah fitur online bagi nasabah. Tujuannya jelas, memudahkan transaksi keuangan  sekaligus meningkatkan brand perusahaan perbankan tersebut.

"Namun demikian, masyarakat mesti waspada. Terhadap kemungkinan penyalahgunaan sistem online yang mudah terjadi di era digitalisasi perbankan dewasa ini," kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Widi Hartoto dalam rilis, Selasa (14/12/2021).

Widi mencontohkan di antara penyalahgunaan sistem online yang marak menyerang dunia perbankan adalah Phising dan Skimming. Phising merupakan aksi penipuan yang dilakukan pihak tertentu. Lewat upaya mencuri informasi rahasia seorang nasabah, dengan mengincar user-id, PIN dan data kartu kredit.

Baca Juga:  Cara Smartfren Hadapi Libur Panjang Natal dan Tahun Baru

"Modus mereka bisa dengan membuat situs palsu yang memiliki tampilan mirip dengan situs resmi bank," ujar Widi. ''Phising dikerjakan dengan pura-pura mengaku petugas bank / institusi tertentu. Kemudian meminta data nasabah (username dan password atau user id),'' tambahnya.

Widi mengungkapkan pengamanan terhadap aksi Phising bisa ditempuh di antaranya melalui menjaga kerahasiaan data pribadi. "Tidak sembarangan membuka email dan link email yang tidak jelas pengirimnya. Atau bisa dengan rutin mengubah password secara berkala, dengan memakai password kombinasi huruf, angka dan karakter," paparnya.

Kewaspadaan nasabah, sambung Widi, juga mesti ditingkatkan atas skimming. Yaitu metode membaca data magnetik yang terdapat pada Kartu Debit atau Kartu Kredit secara ilegal. "Modus yang sering terjadi adalah skimming data lewat pengintipan data nasabah di mesin ATM melalui kamera tersembunyi yang dipasang pelaku," ujarnya.

Baca Juga:  PLN Bangun 624 Lebih SPKLU di Tahun 2023

Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai antisipasi skimming yakni, mengganti PIN ATM secara berkala. Menutup tombol pinpad dengan tangan saat anda memasukkan PIN ATM. "Penting diingat pula, jangan sampai mudah memberikan PIN ATM kepada pihak lain yang mengaku sebagai petugas bank," tutur Widi.

Bank BJB, lanjut dia, sejauh ini telah berupaya memberikan informasi dan wawasan guna meningkatkan kewaspadaan nasabah atas setiap penipuan online. "Tentu saja layanan digital telah memudahkan masyarakat dalam mengakses setiap produk dan program perbankan yang ada. Namun begitu, kehati-hatian dalam setiap aktivitas transaksi mutlak dijalankan demi keamanan bersama," pesannya.(rls)

Laporan: Denni Andrian

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari