Jumat, 20 September 2024

Ekonomi Syariah Bisa Jawab Ketidakpastian

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketidakpastian perekonomian global memaksa dunia mencari keseimbangan dan stabilitas baru. Karena pertumbuhan ekonomi melambat dan tekanan perdagangan makin berat, kinerja produksi di berbagai negara berkurang. Dalam hal itu, ekonomi syariah bisa menjadi solusi.

"Jika kita melanjutkan bisnis seperti biasa, ketimpangan global pasti akan meningkat. Perlu solusi," jelas Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo dalam pembukaan International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) ke-5 dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, Selasa (12/11).

Dody menuturkan, tatanan ekonomi dunia perlu digiring ke arah yang lebih adil, proporsional, dan berkelanjutan. Kegiatan ekonomi juga harus lebih produktif, sedangkan distribusi pendapatan harus lebih inklusif. Selain itu, transaksi keuangan harus didasarkan pada aktivitas ekonomi yang terjadi saat ini.

Baca Juga:  Rayakan Anniversary XVI, Grand Elite Hotel Perkenalkan Proyek Baru

"Semua ini mengandung prinsip-prinsip ekonomi syariah," tuturnya.

- Advertisement -

Menurut Dody, perkembangan ekonomi dan keuangan Islam mampu memperkuat struktur ekonomi dan keuangan pasar saat ini. Juga di masa depan. Ekonomi syariah mengandung nilai-nilai yang condong ke arah keadilan sosial-ekonomi, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan manusia. Ekonomi syariah juga secara konsisten mempromosikan pembagian risiko, alih-alih pendekatan pembiayaan utang.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

- Advertisement -

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketidakpastian perekonomian global memaksa dunia mencari keseimbangan dan stabilitas baru. Karena pertumbuhan ekonomi melambat dan tekanan perdagangan makin berat, kinerja produksi di berbagai negara berkurang. Dalam hal itu, ekonomi syariah bisa menjadi solusi.

"Jika kita melanjutkan bisnis seperti biasa, ketimpangan global pasti akan meningkat. Perlu solusi," jelas Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo dalam pembukaan International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) ke-5 dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, Selasa (12/11).

Dody menuturkan, tatanan ekonomi dunia perlu digiring ke arah yang lebih adil, proporsional, dan berkelanjutan. Kegiatan ekonomi juga harus lebih produktif, sedangkan distribusi pendapatan harus lebih inklusif. Selain itu, transaksi keuangan harus didasarkan pada aktivitas ekonomi yang terjadi saat ini.

Baca Juga:  Harga Beras Terus Naik, Cabai Rp100 Ribu per Kg

"Semua ini mengandung prinsip-prinsip ekonomi syariah," tuturnya.

Menurut Dody, perkembangan ekonomi dan keuangan Islam mampu memperkuat struktur ekonomi dan keuangan pasar saat ini. Juga di masa depan. Ekonomi syariah mengandung nilai-nilai yang condong ke arah keadilan sosial-ekonomi, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan manusia. Ekonomi syariah juga secara konsisten mempromosikan pembagian risiko, alih-alih pendekatan pembiayaan utang.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari