PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Para aplikator atau tukang baja ringan itu mulai berdatangan sejak pagi di gedung Roofmart Pekanbaru, tepatnya di Jalan Kompleks Ruko Atria Blok A Nomor 5-7 Jalan Tuangku Tambusai Pekanbaru. Para peserta pelatihan itu berseragam berjumlah sebanyak 120 orang. Target peserta yang diundang sebelumnya mencapai 150 orang tukang baja ringan.
Aplikator baja ringan dari Kota Pekanbaru itu mengikuti program sertifikasi aplikasi baja ringan, yang ditaja kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Balai Jasa Konstruksi Wilayah 1 Banda Aceh dengan PT Tatalogam Lestari, pada Kamis 12 Maret 2020.
Rudianto, aplikator baja ringan yang menjadi salah satu peserta pembekalan itu merasa sangat beruntung dapat mengikuti pelatihan. Ia berharap dengan mengikuti pelatihan bisa mendapatkan ilmu dan menjadi aplikator baja ringan lebih profesional. "Baru sekali ini mengikuti pelatihan ini. Harapannya supaya kami sebagai aplikator lebih mantab lagi," ungkapnya.
Selain itu peserta sertifikasi juga ada dari TNI agar ketika membantu masyarakat mereka memiliki keahlian dan keterampilan. Kegiatan itu dibuka Kabid Bina Jasa Kontruksi Dinas PUPR PKPP Provinsi Riau Nopriman HK STMT. Hadir juga Irma Suryani SE pihak dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Balai Jasa Konstruksi Wilayah 1 Banda Aceh, dan Kepala Cabang PT Tatalogam Lestari Pekanbaru Buntoro Susanto.
Nopriman berharap para peserta bisa mengikuti tahapan pelatihan itu hingga tuntas. Sehingga pembekalan yang diikuti dapat bermanfaat positif bagi tukang baja ringan dan lebih profesional lagi. Ia menjelaskan bahwa sertifikasi itu juga memberikan kemudahan mengikuti lelang proyek. Karena salah satu syarat mengikuti proyek di pemerintah tukangnya juga harus bersertifikasi.
"Ini untuk sertifikasi atau pembekalan karena sekarang itu tenaga tukang itu kalau tidak disertifikasi tidak dapat mengikuti lelang. Adanya pelatihan ini biar lebih profesional dan memahami dengan sistem konstruksi pemasangan baja ringan baik itu untuk pembangunan gedung atau rumah," ujarnya.
Kepala Cabang PT Tatalogam Lestari Pekanbaru Buntoro Susanto mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni 12-13 Maret 2020. Para peserta mengikuti kegiatan seputar pembahasan berbagai hal, seperti materi K3, materi personal branding, materi pemahaman gambar, materi pemasangan baja ringan, materi pemasangan praktis dan purlin.
Sedangkan kegiatan lainnya di hari kedua tentang praktek atau instruktur akan mengetes para peserta. "Acara ini diadakan selama dua hari, pada hari ini (kemarin, red) teorinya dan besok (hari ini, red) praktiknya dan sekaligus untuk dites. Sehingga mendapatkan sertifikasi," ungkap Buntoro.
Ia juga berharap kegiatan itu dapat berdampak positif terhadap para peserta. “Kita mengharapkan para peserta yang mengikutinya bisa lebih mendapatkan ilmu karena kebanyakan tukang jangan mengaku bisa tetapi yang benar-benar bisa itu yang susah,” tambahnya.
Ketua Panitia Kementerian PUPR Balai Jasa Kontruksi Wilayah 1 Banda Aceh Irma Suryani SE mengatakan, setiap tenaga kerja konstruksi itu wajib punya sertifikat. Hal itu untuk mengetahui keterampilan para aplikator baja ringan tersebut. "Minimal itu terampil kelas III, yang dikeluarkan oleh lembaga pengembangan jasa konstruksi Riau. Kebetulan kami kerja sama dengan PT Tatalogam Lestari, targetnya peserta bisa mencapai 150 orang tetapi kenyataan yang hadir sebanyak 120 peserta," ungkapnya.
Para tukang bisa dikatakan terampil menurutnya dapat dibuktikan dengan sertifikat tersebut. "Aplikator baja ringan harus betul betul akhli memasangnya, jadi memang harus terampil. Kalau sudah dikatakan terampil tampa pembuktian kan tidak diakui. Pembuktiannya ya dengan sertifikat itu," terangnya.(ilo)