PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Selama dua tahun terakhir PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) menyatakan konsisten melaksanakan transformasi. Hal ini menjadi kunci untuk terus tumbuh positif di tengah badai krisis pandemi dan berkontribusi dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Keberhasilan tersebut mengantarkan PTPN V menyabet tiga penghargaan prestisius pada tiga kategori di dua ajang berbeda dalam sepekan, 10th Anugerah BUMN 2021 dan Digital Technology & Innovation (Digitech) Award 2021.
"Alhamdulillah. Dengan transformasi yang kami usung sejak 2019, telah membuahkan hasil dengan menjadikan kinerja PTPN V tetap kokoh dan terus tumbuh positif di tengah pandemi serta dapat berkontribusi dan mengambil peran dalam pemulihan ekonomi," kata CEO PTPN V Jatmiko K Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Sabtu (10/4).
PTPN V menjadi satu-satunya perusahaan perkebunan negara yang berhasil manyabet dua gelar bergengsi pada ajang 10th Anugerah BUMN 2021 yang digelar di Jakarta, Kamis (8/4) malam lalu. Kedua penghargaan yang diperoleh adalah The Best CEO Strategic Orientation 2021 dan Special Recognition Consistent Growth Productivity 2021.
Dua award tersebut merupakan penghargaan ketiga dalam sepekan, setelah Kamis (1/4) lalu, perusahaan komoditas kelapa sawit dan karet itu juga dinobatkan sebagai The Best IT Development and Innovation in Agro Industries yang diselenggarakan majalah Itech bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), Kementerian Perindustrian, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Forum Teknologi Informasi (FORTI) BUMN.
Penghargaan bidang teknologi dan inovasi ini, didapatkan berturut-turut selama dua tahun setelah 2020 lalu PTPN V meraih prediket The Best Kategori TOP Digital Service On Intelligent Data Center for Agro-Palm Oil Industry dan TOP CEO in Digital Transformation for Agro-Palm Oil Industry.
Tiga penghargaan dalam sepekan tersebut menjadi wujud apresiasi stakeholder terhadap konsistensi perusahaan untuk terus bertumbuh walau di masa pandemi. Di tengah situasi sulit sepanjang 2020 lalu, PTPN V justru berhasil membukukan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perusahaan dengan angka mencapai lebih dari Rp410 miliar.
Pencapaian finansial tersebut tidak terlepas dari produktivitas perusahaan yang juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang perusahaan berdiri atau sejak 11 Maret 1996 silam sebesar 23,87 ton TBS per hektare per tahun.
"Raihan terbaik sepanjang sejarah baik dari sisi keuangan dan operasional itu adalah buah dari transformasi sumber daya manusia, organisasi hingga transformasi digital dan teknologi yang dilaksanakan secara konsisten dan persisten sejak 2019 lalu," ungkapnya.
Kemudian, Jatmiko yang juga merupakan Ketua GAPKI Riau tersebut menuturkan dengan peranan industri sawit yang sangat besar pada ekonomi nasional, PTPN V harus mengembalikan tujuan berdirinya, sebagai perusahaan perkebunan negara yang hadir untuk sawit rakyat.
"Pandemi Covid 19 telah menyerang seluruh sektor. Namun industri sawit secara umum masih dapat terus bertahan bahkan menjadi penyumbang devisa terbesar negara," ujarnya.
Sehingga, ia mengatakan jika produktivitas sawit rakyat meningkat akan berdampak besar, tidak hanya pada kesejahteraan petani namun juga pada pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah. ‘’PTPN V hadir di sana, kami berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani melalui peremajaan sawit rakyat, program padat karya, penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat hingga pendampingan dan pelatihan petani dan kelembagaannya," urai Jatmiko.
Dengan menggandeng BPDPKS, Dirjenbun, Dinas Perkebunan Provinsi dan Kabupaten, Himbara, lembaga pembiayaan bersama petani dan KUD, hingga kini realisasi PSR PTPN V telah menyentuh 9.500 hektare serta menjadi realisasi PSR terluas yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan negara sampai sekarang.
PTPN V sendiri menargetkan hingga 2025 dapat membantu peremajaan dan konversi sawit rakyat seluas 28.000 hektare. Seluruh sawit yang diproduksi oleh kebun yang bermitra dengan perusahaan, produktivitasnya juga jauh di atas standar nasional.
Lebih jauh, PTPN V menyadari bahwa setiap petani berpotensi kehilangan pendapatan selama program peremajaan berlangsung. Untuk itu, ia mengatakan PTPN V tidak luput memperhatikan ekonomi para petani yang mengikuti program peremajaan sawit rakyat dengan menggulirkan program pendanaan UMKM secara bergilir dan bergulir. Sepanjang 2020, tak kurang Rp2,6 miliar dana penguatan UMKM telah disalurkan kepada sejumlah pengusaha.
Program peremajaan sawit rakyat juga menjadi momentum mengganti tanaman sawit dengan jenis tanaman yang lebih unggul. Sehingga, PTPN V turut menyiapkan tujuh sentra pembibitan sawit unggul di seluruh Riau. Keberadaan sawit bersertifikasi itu juga menjadi jawaban bagi para petani sawit di Riau dalam menghadapi dilema keberadaan bibit palsu.
Jatmiko mengatakan dengan menerapkan strategi dan transformasi yang tepat, PTPN V berhasil menjadi salah satu perusahaan BUMN yang tetap berada dalam kategori hijau. Dia berharap seluruh pencapaian itu dapat terus ditingkatkan pada 2021 ini.
"Terima kasih atas penghargaan ini. Kami percaya apresiasi ini akan menjadi pemicu semangat insan PTPN V untuk terus melakukan perubahan menuju perbaikan. Sebab ruang terbesar di dunia adalah ruang untuk perbaikan," ujarnya.(eca/adv)