Kamis, 4 Juli 2024

Harga TBS Kelapa Sawit Turun Jadi Rp2.947 per Kg

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 11- 17 Mei 2022 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp972,29 per kg dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu pekan ke depan turun menjadi Rp2.947,58 per kg.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh karena KPBN tidak melakukan pelelangan CPO hal ini karena adanya kebijakan pelarangan ekspor CPO dan turunannya serta bertepatan juga dengan libur nasional Idulfitri. "Perusahaan yang menjadi sumber data hanya 1 perusahaan saja yang melakukan penjualan CPO. Untuk harga jual CPO, PT Asian Agri mengalami penurunan sebesar Rp4.444,36 per kg dari harga pekan lalu," katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Himbara Riau Salurkan Dana PEN Rp1,5 Triliun

Sedangkan untuk harga jual kernel, semua perusahaan tidak ada yang melakukan penjualan sehingga untuk data kernel diambil rata-rata pekan sebelumnya dengan harga sebesar Rp11.273,46 per kg.

Sementara dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) di pasar dunia anjlok di perdagangan kemarin. "Presiden Joko Widodo resmi melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng sejak bulan lalu. Ini berdampak pada harga jual CPO. Sejak pelarangan ekspor tersebut, harga CPO terpantau anjlok. Hal ini pun dikeluhkan oleh petani sawit di tanah air," ujarnya.

Berdasarkan data tradingeconomics, harga minyak sawit mentah CPO anjlok ke MYR 6.400 per ton pada sesi perdagangan, Jumat (6/5). Setelah sempat menyentuh level tertinggi di menembus MYR 7.100 per ton di bulan April kemarin. "Petani mengeluhkan anjloknya harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, bahkan hingga 60 persen. TBS kelapa sawit menghasilkan minyak sawit CPO yang menjadi bahan baku minyak goreng, mentega, juga produk lainnya termasuk sabun," sebutnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Yamaha All New Aerox Taklukkan Medan Berlumpur 

Anjloknya harga bahkan mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) dan Gubernur Riau menerbitkan surat edaran bagi PKS yang memperingatkan pihak-pihak terkait anjloknya harga TBS sawit petani. Gubernur Riau menginstruksikan Dinas Perkebunan Riau bekerja sama dengan dinas perkebunan kabupaten/kota telah melakukan pengawasan penerapan harga ke semua PKS di Riau. "Outputnya jika setelah dilakukan  pengawasan ini tetapi masih membeli harga TBS petani di bawah harga yang ditetapkan, akan diberikan sanksi mulai dari peringatan sampai usulan pencabutan izin usaha sesuai yang diatur oleh regulasi," tegasnya.(sol)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 11- 17 Mei 2022 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp972,29 per kg dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu pekan ke depan turun menjadi Rp2.947,58 per kg.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh karena KPBN tidak melakukan pelelangan CPO hal ini karena adanya kebijakan pelarangan ekspor CPO dan turunannya serta bertepatan juga dengan libur nasional Idulfitri. "Perusahaan yang menjadi sumber data hanya 1 perusahaan saja yang melakukan penjualan CPO. Untuk harga jual CPO, PT Asian Agri mengalami penurunan sebesar Rp4.444,36 per kg dari harga pekan lalu," katanya.

Baca Juga:  Yamaha All New Aerox Taklukkan Medan Berlumpur 

Sedangkan untuk harga jual kernel, semua perusahaan tidak ada yang melakukan penjualan sehingga untuk data kernel diambil rata-rata pekan sebelumnya dengan harga sebesar Rp11.273,46 per kg.

Sementara dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) di pasar dunia anjlok di perdagangan kemarin. "Presiden Joko Widodo resmi melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng sejak bulan lalu. Ini berdampak pada harga jual CPO. Sejak pelarangan ekspor tersebut, harga CPO terpantau anjlok. Hal ini pun dikeluhkan oleh petani sawit di tanah air," ujarnya.

Berdasarkan data tradingeconomics, harga minyak sawit mentah CPO anjlok ke MYR 6.400 per ton pada sesi perdagangan, Jumat (6/5). Setelah sempat menyentuh level tertinggi di menembus MYR 7.100 per ton di bulan April kemarin. "Petani mengeluhkan anjloknya harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, bahkan hingga 60 persen. TBS kelapa sawit menghasilkan minyak sawit CPO yang menjadi bahan baku minyak goreng, mentega, juga produk lainnya termasuk sabun," sebutnya.

Baca Juga:  Wuling Almaz RS Resmi Dipasarkan, Tawarkan Dua Varian Ex dan Pro

Anjloknya harga bahkan mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) dan Gubernur Riau menerbitkan surat edaran bagi PKS yang memperingatkan pihak-pihak terkait anjloknya harga TBS sawit petani. Gubernur Riau menginstruksikan Dinas Perkebunan Riau bekerja sama dengan dinas perkebunan kabupaten/kota telah melakukan pengawasan penerapan harga ke semua PKS di Riau. "Outputnya jika setelah dilakukan  pengawasan ini tetapi masih membeli harga TBS petani di bawah harga yang ditetapkan, akan diberikan sanksi mulai dari peringatan sampai usulan pencabutan izin usaha sesuai yang diatur oleh regulasi," tegasnya.(sol)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari