Jumat, 17 Oktober 2025
spot_img

Juni Mulai Promosi Wisata Lagi

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Berlandasan semangat yang sama dengan pemerintah pusat untuk memulihkan perekonomian, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Timur (Jatim) menyatakan rencananya untuk kembali berbisnis. Asosiasi yang beranggota biro-biro perjalanan wisata alias travel agent itu bakal kembali beroperasi bulan depan.

Untuk menarik minat pelancong, GIPI mulai merancang paket-paket tur yang paling mungkin direalisasikan sesuai protokol kesehatan Covid-19. ’’Yang jelas, kami akan membuat paket tur yang ekonomis,’’ kata Ketua GIPI Jatim Gondo Hartono.

Dia menegaskan bahwa paket wisata yang akan GIPI Jatim promosikan per Juni mendatang adalah domestik. Untuk paket mancanegara, Gondo mengaku akan menunggu sampai pemerintah melonggarkan akses.

Apakah itu berarti industri wisata domestik akan kembali normal lagi bulan depan? Tidak. Gondo mengungkapkan bahwa aktivitas di destinasi wisata paling cepat baru terjadi pada September. Dengan catatan, puncak pandemi sudah terlewati.

Baca Juga:  136 Anak Yatim Diajak DPD REI Riau untuk Berbuka Bersama

Yang GIPI Jatim lakukan pada Juni nanti adalah promosi. Setidaknya, biro perjalanan wisata punya kesempatan untuk meng-update status penerbangan, hotel, dan objek wisata setelah sekian lama beku. Dengan adanya aktivitas promosi, travel agent bisa kembali beroperasi.

’’Jadi skemanya, kami buka Juni itu untuk mempromosikan paket-paket wisata pada September nanti. Sebab, mayoritas orang berprinsip bahwa booking jauh hari akan lebih baik dan murah,’’ tuturnya.

Sementara itu, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari–Maret 2020 turun tajam. Penyebabnya adalah pembatasan penerbangan internasional untuk mengerem persebaran virus korona baru.

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan melaporan bahwa kunjungan wisman ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda pada Maret lalu turun 50,65 persen daripada Februari 2020. Yaitu, dari 11.700 menjadi 5.774 kunjungan. ’’Jika dibandingkan dengan jumlah wisman di periode yang sama tahun sebelumnya, kunjungan wisman turun 71,83 persen,’’ ucapnya.

Baca Juga:  Melalui CSR PLN Peduli, Kembangkan Rumah Kreatif Kampung Patin dan Kawasan Wisata Puncak Lembah Aman

Wisman terbanyak yang berkunjung ke Jatim berasal dari Malaysia. Kemudian, disusul Singapura dan Amerika Serikat (AS).(car/c20/hep/jpg)

 

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Berlandasan semangat yang sama dengan pemerintah pusat untuk memulihkan perekonomian, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Timur (Jatim) menyatakan rencananya untuk kembali berbisnis. Asosiasi yang beranggota biro-biro perjalanan wisata alias travel agent itu bakal kembali beroperasi bulan depan.

Untuk menarik minat pelancong, GIPI mulai merancang paket-paket tur yang paling mungkin direalisasikan sesuai protokol kesehatan Covid-19. ’’Yang jelas, kami akan membuat paket tur yang ekonomis,’’ kata Ketua GIPI Jatim Gondo Hartono.

Dia menegaskan bahwa paket wisata yang akan GIPI Jatim promosikan per Juni mendatang adalah domestik. Untuk paket mancanegara, Gondo mengaku akan menunggu sampai pemerintah melonggarkan akses.

Apakah itu berarti industri wisata domestik akan kembali normal lagi bulan depan? Tidak. Gondo mengungkapkan bahwa aktivitas di destinasi wisata paling cepat baru terjadi pada September. Dengan catatan, puncak pandemi sudah terlewati.

Baca Juga:  Pakaian Adat Riau di Uang Rp75 Ribu Dipilih Langsung oleh LAMR

Yang GIPI Jatim lakukan pada Juni nanti adalah promosi. Setidaknya, biro perjalanan wisata punya kesempatan untuk meng-update status penerbangan, hotel, dan objek wisata setelah sekian lama beku. Dengan adanya aktivitas promosi, travel agent bisa kembali beroperasi.

- Advertisement -

’’Jadi skemanya, kami buka Juni itu untuk mempromosikan paket-paket wisata pada September nanti. Sebab, mayoritas orang berprinsip bahwa booking jauh hari akan lebih baik dan murah,’’ tuturnya.

Sementara itu, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari–Maret 2020 turun tajam. Penyebabnya adalah pembatasan penerbangan internasional untuk mengerem persebaran virus korona baru.

- Advertisement -

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan melaporan bahwa kunjungan wisman ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda pada Maret lalu turun 50,65 persen daripada Februari 2020. Yaitu, dari 11.700 menjadi 5.774 kunjungan. ’’Jika dibandingkan dengan jumlah wisman di periode yang sama tahun sebelumnya, kunjungan wisman turun 71,83 persen,’’ ucapnya.

Baca Juga:  HKTI Riau Janji Majukan Pertanian

Wisman terbanyak yang berkunjung ke Jatim berasal dari Malaysia. Kemudian, disusul Singapura dan Amerika Serikat (AS).(car/c20/hep/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Berlandasan semangat yang sama dengan pemerintah pusat untuk memulihkan perekonomian, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Timur (Jatim) menyatakan rencananya untuk kembali berbisnis. Asosiasi yang beranggota biro-biro perjalanan wisata alias travel agent itu bakal kembali beroperasi bulan depan.

Untuk menarik minat pelancong, GIPI mulai merancang paket-paket tur yang paling mungkin direalisasikan sesuai protokol kesehatan Covid-19. ’’Yang jelas, kami akan membuat paket tur yang ekonomis,’’ kata Ketua GIPI Jatim Gondo Hartono.

Dia menegaskan bahwa paket wisata yang akan GIPI Jatim promosikan per Juni mendatang adalah domestik. Untuk paket mancanegara, Gondo mengaku akan menunggu sampai pemerintah melonggarkan akses.

Apakah itu berarti industri wisata domestik akan kembali normal lagi bulan depan? Tidak. Gondo mengungkapkan bahwa aktivitas di destinasi wisata paling cepat baru terjadi pada September. Dengan catatan, puncak pandemi sudah terlewati.

Baca Juga:  HKTI Riau Janji Majukan Pertanian

Yang GIPI Jatim lakukan pada Juni nanti adalah promosi. Setidaknya, biro perjalanan wisata punya kesempatan untuk meng-update status penerbangan, hotel, dan objek wisata setelah sekian lama beku. Dengan adanya aktivitas promosi, travel agent bisa kembali beroperasi.

’’Jadi skemanya, kami buka Juni itu untuk mempromosikan paket-paket wisata pada September nanti. Sebab, mayoritas orang berprinsip bahwa booking jauh hari akan lebih baik dan murah,’’ tuturnya.

Sementara itu, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari–Maret 2020 turun tajam. Penyebabnya adalah pembatasan penerbangan internasional untuk mengerem persebaran virus korona baru.

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan melaporan bahwa kunjungan wisman ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda pada Maret lalu turun 50,65 persen daripada Februari 2020. Yaitu, dari 11.700 menjadi 5.774 kunjungan. ’’Jika dibandingkan dengan jumlah wisman di periode yang sama tahun sebelumnya, kunjungan wisman turun 71,83 persen,’’ ucapnya.

Baca Juga:  136 Anak Yatim Diajak DPD REI Riau untuk Berbuka Bersama

Wisman terbanyak yang berkunjung ke Jatim berasal dari Malaysia. Kemudian, disusul Singapura dan Amerika Serikat (AS).(car/c20/hep/jpg)

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari