PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan terobosan baru di dunia pasar modal dengan menghadirkan Elektronik Indonesia Public Offering (e-IPO), yaitu sistem penawaran umum secara elektronik yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Terlebih, e-IPO disebut-sebut dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua investor.
Hal ini disampaikan Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Riau Emon Sulaeman. Ia menyebutkan, sebelumnya investor ritel mengalami kesulitan mendapatkan saham dengan sistem manual.
"Sebelumnya manual, nggak semua investor punya akses bisa beli saham, karena dibatasi dan harus beli dari broker tertentu," ujarnya, Jumat (8/1).
Dengan adanya e-IPO, semua investor akan meluas dan otomatis semua investor memiliki kesempatan membeli saham di pasar perdana. Adanya sistem ini investor pun tidak harus mengantre untuk dapat membeli saham.
Tak hanya itu, sistem digital tersebut juga memberikan akses yang luas dan mudah, serta seluruh investor dapat ikut penawaran umum.
E-IPO juga memberikan informasi-informasi terkait perusahaan go public yang melakukan penawaran umum saham. Bentuk informasi berupa prospektus awal, book building, dan timeline masa penawaran.
Di sisi lain, bagi perusahaan yang go public juga akan diuntungkan dari efisiensi proses dan dapat memperluas jangkauan ke investor-investor yang ada. "Tanpa perlu membuka lapak, hanya dengan masuk ke website maka semua orang bisa masuk," ucap Emon.
Dikatakan Emon, setiap investor memiliki kesempatan yang sama. Dengan adanya e-IPO jangkauan investor lebih luas. Dengan penyebaran saham yang meluas, Emon mengatakan akan berimbas pada likuiditas saham.
"Sebelumnya, investor besar yang mendapatkan jatah lebih besar dari saham IPO tentu akan mempengaruhi pergerakan pasar, jika hanya satu atau dua pemilik saham yang besar itu tidak bertransaksi maka transaksi tidak akan ramai. Tapi dengan adanya e-IPO dan penyebaran saham yang meluas sampai ke investor ritel maka likuiditas saham tentu lebih ramai karena tidak akan terpengaruh oleh satu atau dua orang investor besar yang tidak bertransaksi," jelas Emon.
Broker pun akan mendapatkan keuntungan dari sistem ini. Dengan memanfaatkan e-IPO semua broker bisa melayani nasabah untuk pembelian saham di pasar perdana, tidak peduli apakah broker besar atau pun brokor kecil. "Dulu tidak semua broker bisa," tuturnya.
Emon menambahkan, era sudah berubah dan semua investor harus bisa memanfaatkan dengan baik kemudahan-kemudahan yang dihadirkan oleh sistem e-IPO tersebut.
"Semoga ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh investor ritel yang kebetulan secara jumlah meningkat drastis ditahun pandemi ini, sehingga penyebaran kepemilikan saham bisa lebih luas, dan berdampak pada bagusnya likuiditas saham," pungkasnya.(anf)