Rupiah Perkasa di Level 13.659

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin menguat. Mengutip Yahoofinance, saat ini rupiah tengah perkasa di level 13.659 melawan dolar Paman Sam.

Meskipun demikian, rupiah masih dibayangi oleh positifnya data ekonomi AS yang dapat membuat rupiah kembali tergelincir.

- Advertisement -

Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, terdapat kemungkinan terkoreksi pada rupiah setelah indeks dolar kembali mengalami penguatan kemarin malam setelah data ekonomi AS bulan Januari menunjukan tanda-tanda perbaikan. “Rupiah kemungkinan melemah pasca rilis data ekonomi AS,” ujarnya pada Jumat (7/2).

Dolar mulai merangkak naik di pasar uang dengan didorong oleh sentimen Institute for Supply Management (ISM) non-manufaktur di AS bulan Januari naik 55,5 mengalahkan ekspektasi analis sebesar 55,0. Kenaikan dolar tersebut juga diikuti dengan kenaikan yield UST 10 tahun sebesar 0,22 persen ke level 1,65.

- Advertisement -

“Hal tersebut menunjukan bahwa investor optimis terhadap prospek ekonomi AS dalam waktu dekat,” tuturnya.

Sehingga, menurutnya, rupiah dan pasar obligasi Indonesia kemungkinan koreksi hari ini seiring penguatan dollar dan kenaikan yield UST tersebut.

Sementara, dari dalam negeri, data PDB triwulan keempat Indonesia yang melemah ke level 4,97 persen vs konsensus 5,0 persen kemungkinan juga menjadi sentimen negatif bagi rupiah. “Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp 13.650-Rp13.700 per dolar,” tutupnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin menguat. Mengutip Yahoofinance, saat ini rupiah tengah perkasa di level 13.659 melawan dolar Paman Sam.

Meskipun demikian, rupiah masih dibayangi oleh positifnya data ekonomi AS yang dapat membuat rupiah kembali tergelincir.

Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, terdapat kemungkinan terkoreksi pada rupiah setelah indeks dolar kembali mengalami penguatan kemarin malam setelah data ekonomi AS bulan Januari menunjukan tanda-tanda perbaikan. “Rupiah kemungkinan melemah pasca rilis data ekonomi AS,” ujarnya pada Jumat (7/2).

Dolar mulai merangkak naik di pasar uang dengan didorong oleh sentimen Institute for Supply Management (ISM) non-manufaktur di AS bulan Januari naik 55,5 mengalahkan ekspektasi analis sebesar 55,0. Kenaikan dolar tersebut juga diikuti dengan kenaikan yield UST 10 tahun sebesar 0,22 persen ke level 1,65.

“Hal tersebut menunjukan bahwa investor optimis terhadap prospek ekonomi AS dalam waktu dekat,” tuturnya.

Sehingga, menurutnya, rupiah dan pasar obligasi Indonesia kemungkinan koreksi hari ini seiring penguatan dollar dan kenaikan yield UST tersebut.

Sementara, dari dalam negeri, data PDB triwulan keempat Indonesia yang melemah ke level 4,97 persen vs konsensus 5,0 persen kemungkinan juga menjadi sentimen negatif bagi rupiah. “Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp 13.650-Rp13.700 per dolar,” tutupnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya