JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melesat. Hal itu dipicu karena adanya angin segar dari sentimen pemilihan presiden (Pilpres) AS atas kemenangan Biden untuk sementara ini. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), saat ini posisi rupiah berada di level 14.439.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Atiston Tjandra mengatakan, penguatan rupiah hari ini karena selera investasi pelaku pasar pada aset beresiko seperti pasar uang lebih berani.
"Pasar bisa saja mulai mengantisipasi kemenangan Biden yang ramah terhadap pasar sehingga pasar berani masuk ke aseti berisiko," ujar Tjandra dalam pesan singkatnya, Kamis (5/11).
Sebagai informasi, capres AS dari Demokrat Joe Biden semakin mendekati kemenangan. Hingga Kamis (5/11), hingga pukul 05.00 WIB, mantan wakil presiden itu telah mengantongi 264 suara elektoral (electoral college).
Artinya, Biden tinggal mengumpulkan 6 suara electoral college lagi untuk bisa meraih 270 suara electoral college dan mengalahkan calon petahana, Presiden Donald Trump dari Partai Republik. Sementara, Trump sudah mengumpulkan 214 suara, sehingga masih membutuhkan 56 suara elektoral lagi.
Selain itu, lanjutnya, pasar juga akan menyoroti data pertumbuhan nasional kuartal III tahun ini yang kelihatannya menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan kuartal sebelumnya. Serta, Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang telah ditandatangani oleh presiden.
"Ini cukup positif untuk rupiah. Sentimen positif lain adalah UU Ciptaker yang sudah ditandatangani dan kondisi kondusif. Potensi kisaran Rp14.350-Rp14.500," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melesat. Hal itu dipicu karena adanya angin segar dari sentimen pemilihan presiden (Pilpres) AS atas kemenangan Biden untuk sementara ini. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), saat ini posisi rupiah berada di level 14.439.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Atiston Tjandra mengatakan, penguatan rupiah hari ini karena selera investasi pelaku pasar pada aset beresiko seperti pasar uang lebih berani.
- Advertisement -
"Pasar bisa saja mulai mengantisipasi kemenangan Biden yang ramah terhadap pasar sehingga pasar berani masuk ke aseti berisiko," ujar Tjandra dalam pesan singkatnya, Kamis (5/11).
Sebagai informasi, capres AS dari Demokrat Joe Biden semakin mendekati kemenangan. Hingga Kamis (5/11), hingga pukul 05.00 WIB, mantan wakil presiden itu telah mengantongi 264 suara elektoral (electoral college).
- Advertisement -
Artinya, Biden tinggal mengumpulkan 6 suara electoral college lagi untuk bisa meraih 270 suara electoral college dan mengalahkan calon petahana, Presiden Donald Trump dari Partai Republik. Sementara, Trump sudah mengumpulkan 214 suara, sehingga masih membutuhkan 56 suara elektoral lagi.
Selain itu, lanjutnya, pasar juga akan menyoroti data pertumbuhan nasional kuartal III tahun ini yang kelihatannya menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan kuartal sebelumnya. Serta, Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang telah ditandatangani oleh presiden.
"Ini cukup positif untuk rupiah. Sentimen positif lain adalah UU Ciptaker yang sudah ditandatangani dan kondisi kondusif. Potensi kisaran Rp14.350-Rp14.500," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi