Jumat, 5 September 2025
spot_img

Emas Cetak Rekor Harga Tertinggi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga emas kembali naik pada perdagangan, Kamis (4/9). Bahkan mencetak rekor tertinggi dalam sejarah. Harga emas Antam tembus Rp2,1 juta per gram. Level tersebut sudah melampaui rekor sebelumnya yakni Rp2.039.000 per gram pada 22 April lalu.

Mengutip website resmi Pegadaian, harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia ini naik Rp27 ribu dari Rp2.090.000 menjadi Rp2.117.000 per gram.

Begitu pula dengan logam mulia produksi UBS dan Galeri24, yang masing-masing naik hingga tembus Rp2 juta per gram. Emas buatan UBS dijual Rp2.043.000 per gram usai naik Rp24 ribu. Sedangkan emas Galeri24 dibanderol Rp2.023.000 per gram usai Rp29 ribu.

Di Pekanbaru, harga emas batangan Antam menembus Rp2.080.000 per gram, naik Rp80 ribu per gram dibandingkan pekan lalu yang hanya Rp2 juta per gram. Salah seorang pedagang emas Antam di Toko Asia Sukarami Trade Center (STC) Pekanbaru Andre mengatakan buyback emas Antam juga naik Rp9.000 menjadi Rp1.891.000 per gram.

Baca Juga:  Jangan Asal Pilih Kaca Film Gelap

Berbeda dengan harga emas batangan Antam yang hari ini naik, harga perak stagnan pada level Rp21.950 per gram. Andre mengakui kenaikan harga emas diakibatkan adanya pengaruh isu bank dunia The Fed mau memangkas suku bunga.

‘’Hal ini membuat kenaikan harga emas di Indonesia termasuk Pekanbaru mulai dirasakan dampak positif bagi masyarakat yang memiliki simpanan emas Antam atau perhiasan. ‘’Emas perhiasan menjadi Rp4.500.000 per 2,5 gram,” ujarnya.

Kerusuhan yang terjadi di berbagai kota menjadi pemicu utama dalam lonjakan tersebut. Namun, pengamat meramal bahwa puncak ini akan menyusut ke level Rp1,8 juta per gram. Pakar Investasi Putu Anom Mahadwartha mengatakan, pecahnya rekor tertinggi logam mulia untuk kali kedua tahun ini merupakan dampak insidentil.

Banyaknya kerusuhan di berbagai wilayah , keresahaan para investor muncul menjadi penyebab. ‘’Di saat seperti ini, wajar memang jika emas diserbu. Namun, ini hanya temporer sebenarnya,’’ ungkapnya, Kamis (4/9).

Baca Juga:  Naik Rp11 Ribu, Emas Antam Tembus Rp1,9 Juta per Gram

Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya) itu menambahkan, dengan kondisi yang berangsur kondusif, emas diproyeksikan kembali ke fundamental dalam satu bulan ke depan. Jika melihat dari faktor fundamental, emas seharusnya berada di level harga Rp1,8 juta-an.

Nilai tersebut sudah tepat mengingat faktor yang mendorong instrumen lindung nilai sudah mulai mereda. Misalnya, isu tarif impor Amerika Serikat yang sebagian besar sudah diselesaikan dengan kesepakatan dagang. “Yang tertinggal ya isu-isu tradisional seperti angka inflasi atau pemangkasan suku bunga. Ditambah dengan faktor geopolitik,” paparnya.

Selama tidak ada kejutan lagi, dia memprediksi bahwa logam mulia bakal bertahan di bawah Rp2 juta per gram. Faktor yang perlu diawasi adalah pelemahan nilai dolar AS (USD) yang selama tahun ini terus berlanjut. Jika nilai mata uang terkuat di dunia itu terus melemah, maka investor pasti akan mencari instrumen yang lebih aman.(ayi/bil/dio/jpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga emas kembali naik pada perdagangan, Kamis (4/9). Bahkan mencetak rekor tertinggi dalam sejarah. Harga emas Antam tembus Rp2,1 juta per gram. Level tersebut sudah melampaui rekor sebelumnya yakni Rp2.039.000 per gram pada 22 April lalu.

Mengutip website resmi Pegadaian, harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia ini naik Rp27 ribu dari Rp2.090.000 menjadi Rp2.117.000 per gram.

Begitu pula dengan logam mulia produksi UBS dan Galeri24, yang masing-masing naik hingga tembus Rp2 juta per gram. Emas buatan UBS dijual Rp2.043.000 per gram usai naik Rp24 ribu. Sedangkan emas Galeri24 dibanderol Rp2.023.000 per gram usai Rp29 ribu.

Di Pekanbaru, harga emas batangan Antam menembus Rp2.080.000 per gram, naik Rp80 ribu per gram dibandingkan pekan lalu yang hanya Rp2 juta per gram. Salah seorang pedagang emas Antam di Toko Asia Sukarami Trade Center (STC) Pekanbaru Andre mengatakan buyback emas Antam juga naik Rp9.000 menjadi Rp1.891.000 per gram.

Baca Juga:  9.378 Unit Daihatsu Rocky Kena Recall

Berbeda dengan harga emas batangan Antam yang hari ini naik, harga perak stagnan pada level Rp21.950 per gram. Andre mengakui kenaikan harga emas diakibatkan adanya pengaruh isu bank dunia The Fed mau memangkas suku bunga.

- Advertisement -

‘’Hal ini membuat kenaikan harga emas di Indonesia termasuk Pekanbaru mulai dirasakan dampak positif bagi masyarakat yang memiliki simpanan emas Antam atau perhiasan. ‘’Emas perhiasan menjadi Rp4.500.000 per 2,5 gram,” ujarnya.

Kerusuhan yang terjadi di berbagai kota menjadi pemicu utama dalam lonjakan tersebut. Namun, pengamat meramal bahwa puncak ini akan menyusut ke level Rp1,8 juta per gram. Pakar Investasi Putu Anom Mahadwartha mengatakan, pecahnya rekor tertinggi logam mulia untuk kali kedua tahun ini merupakan dampak insidentil.

- Advertisement -

Banyaknya kerusuhan di berbagai wilayah , keresahaan para investor muncul menjadi penyebab. ‘’Di saat seperti ini, wajar memang jika emas diserbu. Namun, ini hanya temporer sebenarnya,’’ ungkapnya, Kamis (4/9).

Baca Juga:  Said Didu: Dirut Garuda Itu Sangat Kuat, Biasanya Titipan Penguasa

Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya) itu menambahkan, dengan kondisi yang berangsur kondusif, emas diproyeksikan kembali ke fundamental dalam satu bulan ke depan. Jika melihat dari faktor fundamental, emas seharusnya berada di level harga Rp1,8 juta-an.

Nilai tersebut sudah tepat mengingat faktor yang mendorong instrumen lindung nilai sudah mulai mereda. Misalnya, isu tarif impor Amerika Serikat yang sebagian besar sudah diselesaikan dengan kesepakatan dagang. “Yang tertinggal ya isu-isu tradisional seperti angka inflasi atau pemangkasan suku bunga. Ditambah dengan faktor geopolitik,” paparnya.

Selama tidak ada kejutan lagi, dia memprediksi bahwa logam mulia bakal bertahan di bawah Rp2 juta per gram. Faktor yang perlu diawasi adalah pelemahan nilai dolar AS (USD) yang selama tahun ini terus berlanjut. Jika nilai mata uang terkuat di dunia itu terus melemah, maka investor pasti akan mencari instrumen yang lebih aman.(ayi/bil/dio/jpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga emas kembali naik pada perdagangan, Kamis (4/9). Bahkan mencetak rekor tertinggi dalam sejarah. Harga emas Antam tembus Rp2,1 juta per gram. Level tersebut sudah melampaui rekor sebelumnya yakni Rp2.039.000 per gram pada 22 April lalu.

Mengutip website resmi Pegadaian, harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia ini naik Rp27 ribu dari Rp2.090.000 menjadi Rp2.117.000 per gram.

Begitu pula dengan logam mulia produksi UBS dan Galeri24, yang masing-masing naik hingga tembus Rp2 juta per gram. Emas buatan UBS dijual Rp2.043.000 per gram usai naik Rp24 ribu. Sedangkan emas Galeri24 dibanderol Rp2.023.000 per gram usai Rp29 ribu.

Di Pekanbaru, harga emas batangan Antam menembus Rp2.080.000 per gram, naik Rp80 ribu per gram dibandingkan pekan lalu yang hanya Rp2 juta per gram. Salah seorang pedagang emas Antam di Toko Asia Sukarami Trade Center (STC) Pekanbaru Andre mengatakan buyback emas Antam juga naik Rp9.000 menjadi Rp1.891.000 per gram.

Baca Juga:  Harga Emas Antam Turun Jadi Rp1.129.000 per Gram

Berbeda dengan harga emas batangan Antam yang hari ini naik, harga perak stagnan pada level Rp21.950 per gram. Andre mengakui kenaikan harga emas diakibatkan adanya pengaruh isu bank dunia The Fed mau memangkas suku bunga.

‘’Hal ini membuat kenaikan harga emas di Indonesia termasuk Pekanbaru mulai dirasakan dampak positif bagi masyarakat yang memiliki simpanan emas Antam atau perhiasan. ‘’Emas perhiasan menjadi Rp4.500.000 per 2,5 gram,” ujarnya.

Kerusuhan yang terjadi di berbagai kota menjadi pemicu utama dalam lonjakan tersebut. Namun, pengamat meramal bahwa puncak ini akan menyusut ke level Rp1,8 juta per gram. Pakar Investasi Putu Anom Mahadwartha mengatakan, pecahnya rekor tertinggi logam mulia untuk kali kedua tahun ini merupakan dampak insidentil.

Banyaknya kerusuhan di berbagai wilayah , keresahaan para investor muncul menjadi penyebab. ‘’Di saat seperti ini, wajar memang jika emas diserbu. Namun, ini hanya temporer sebenarnya,’’ ungkapnya, Kamis (4/9).

Baca Juga:  Dorong Ketangguhan Warga Sekitar Pabrik di tengah Pandemi Covid-19

Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya) itu menambahkan, dengan kondisi yang berangsur kondusif, emas diproyeksikan kembali ke fundamental dalam satu bulan ke depan. Jika melihat dari faktor fundamental, emas seharusnya berada di level harga Rp1,8 juta-an.

Nilai tersebut sudah tepat mengingat faktor yang mendorong instrumen lindung nilai sudah mulai mereda. Misalnya, isu tarif impor Amerika Serikat yang sebagian besar sudah diselesaikan dengan kesepakatan dagang. “Yang tertinggal ya isu-isu tradisional seperti angka inflasi atau pemangkasan suku bunga. Ditambah dengan faktor geopolitik,” paparnya.

Selama tidak ada kejutan lagi, dia memprediksi bahwa logam mulia bakal bertahan di bawah Rp2 juta per gram. Faktor yang perlu diawasi adalah pelemahan nilai dolar AS (USD) yang selama tahun ini terus berlanjut. Jika nilai mata uang terkuat di dunia itu terus melemah, maka investor pasti akan mencari instrumen yang lebih aman.(ayi/bil/dio/jpg)






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari