- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – BADAN Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat adanya kenaikan inflasi year on year (yoy) dan month to month (mtm) di bulan Februari lalu. Tercatat, Februari 2024 terjadi inflasi yoy Provinsi Riau sebesar 2,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,40.
Dikatakan Kepala BPS Riau Asep Riyadi, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 4,63 persen dengan IHK sebesar 108,56 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 1,76 persen dengan IHK sebesar 104,00. ‘’Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,23 persen,’’ paparnya.
- Advertisement -
Sementara itu dikatakan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau Heni Kartikawati, inflasi harga beras terjadi saat ini. Pihaknya juga mengatakan bahwa inflasi beras ini merupakan fenomena nasional yang juga terjadi di Riau.
Secara APBN pihaknya juga masuk ke seluruh aspek, di antaranya terkait dengan suplai, transportasi dan daya beli masyarakat. ‘’Secara ril juga kami Kanwil DJPb dan Kemenkeu 1 juga hadir melakukan kegiatan pengendalian inflasi di Riau. Kami juga masuk dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID),” ungkapnya dalam pertemuan belum lama ini.
Diharapkan Kemekue 1 bersama TPID bisa terus menekan inflasi di Riau sehingga ke depam inflasi tetap terjaga dan perekonomian Riau bisa terus tumbuh.(esi)
- Advertisement -
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – BADAN Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat adanya kenaikan inflasi year on year (yoy) dan month to month (mtm) di bulan Februari lalu. Tercatat, Februari 2024 terjadi inflasi yoy Provinsi Riau sebesar 2,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,40.
Dikatakan Kepala BPS Riau Asep Riyadi, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 4,63 persen dengan IHK sebesar 108,56 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 1,76 persen dengan IHK sebesar 104,00. ‘’Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,23 persen,’’ paparnya.
- Advertisement -
Sementara itu dikatakan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau Heni Kartikawati, inflasi harga beras terjadi saat ini. Pihaknya juga mengatakan bahwa inflasi beras ini merupakan fenomena nasional yang juga terjadi di Riau.
Secara APBN pihaknya juga masuk ke seluruh aspek, di antaranya terkait dengan suplai, transportasi dan daya beli masyarakat. ‘’Secara ril juga kami Kanwil DJPb dan Kemenkeu 1 juga hadir melakukan kegiatan pengendalian inflasi di Riau. Kami juga masuk dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID),” ungkapnya dalam pertemuan belum lama ini.
- Advertisement -
Diharapkan Kemekue 1 bersama TPID bisa terus menekan inflasi di Riau sehingga ke depam inflasi tetap terjaga dan perekonomian Riau bisa terus tumbuh.(esi)
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru