Jumat, 30 Mei 2025

Semua Kota IHK Riau Alami Inflasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, pada Mei 2020, Riau mengalami inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,74. Inflasi Tahun Kalender (Mei 2020-Desember 2019) sebesar 1,03 persen dan inflasi year on year (Mei 2020 terhadap Mei 2019) sebesar 1,48 persen. Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yaitu Kota Pekanbaru sebesar 0,44 persen, Kota Dumai sebesar 0,95 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,62 persen.

Kepala BPS Provinsi Riau Misparuddin memaparkan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,49 persen; diikuti kelompok transportasi sebesar 1,10 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,96 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,81 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen.

Baca Juga:  Telkomsel Sebarkan Kebahagiaan dengan 5.000 Anak Negeri dan Kaum Dhuafa

"Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,13 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga relatif stabil dibanding bulan sebelumnya," kata Misparuddin, Rabu (3/6).

Misparuddin menuturkan, komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Mei 2020, antara lain, bawang merah, ayam hidup, telepon seluler, daging ayam ras, tarif kendaraan travel, udang basah, petai, sepeda motor, wortel, angkutan antar kota, tarif dokter umum dan ikan tongkol. Sedangkan, komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai merah, telur ayam ras, bawang putih, gula pasir, kentang, emas perhiasan dan minyak goreng.

Baca Juga:  Untuk Tangani Corona, Presiden Izinkan Pemda Utang ke Pusat

Selain itu, Misparuddin menyebutkan Kota Dumai tercatat mengalami inflasi tertinggi setelah Kota Tanjung Pandan dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK. "22 kota mengalami inflasi dan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen, diikuti oleh Kota Dumai sebesar 0,95 persen dan Kota Padang Sidempuan sebesar 0,76 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,01 persen," ujarnya.

Sementara itu, di Indonesia, dari 90 kota yang menghitung IHK, 67 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen.(a)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, pada Mei 2020, Riau mengalami inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,74. Inflasi Tahun Kalender (Mei 2020-Desember 2019) sebesar 1,03 persen dan inflasi year on year (Mei 2020 terhadap Mei 2019) sebesar 1,48 persen. Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yaitu Kota Pekanbaru sebesar 0,44 persen, Kota Dumai sebesar 0,95 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,62 persen.

Kepala BPS Provinsi Riau Misparuddin memaparkan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,49 persen; diikuti kelompok transportasi sebesar 1,10 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,96 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,81 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen.

Baca Juga:  IMA Chapter Pekanbaru Beri Dukungan Nyata Promosi Wisata Riau

"Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,13 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga relatif stabil dibanding bulan sebelumnya," kata Misparuddin, Rabu (3/6).

Misparuddin menuturkan, komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Mei 2020, antara lain, bawang merah, ayam hidup, telepon seluler, daging ayam ras, tarif kendaraan travel, udang basah, petai, sepeda motor, wortel, angkutan antar kota, tarif dokter umum dan ikan tongkol. Sedangkan, komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai merah, telur ayam ras, bawang putih, gula pasir, kentang, emas perhiasan dan minyak goreng.

Baca Juga:  Genjot Transaksi Digital lewat Kolaborasi Teknologi 

Selain itu, Misparuddin menyebutkan Kota Dumai tercatat mengalami inflasi tertinggi setelah Kota Tanjung Pandan dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK. "22 kota mengalami inflasi dan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen, diikuti oleh Kota Dumai sebesar 0,95 persen dan Kota Padang Sidempuan sebesar 0,76 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,01 persen," ujarnya.

Sementara itu, di Indonesia, dari 90 kota yang menghitung IHK, 67 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen.(a)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, pada Mei 2020, Riau mengalami inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,74. Inflasi Tahun Kalender (Mei 2020-Desember 2019) sebesar 1,03 persen dan inflasi year on year (Mei 2020 terhadap Mei 2019) sebesar 1,48 persen. Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yaitu Kota Pekanbaru sebesar 0,44 persen, Kota Dumai sebesar 0,95 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,62 persen.

Kepala BPS Provinsi Riau Misparuddin memaparkan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,49 persen; diikuti kelompok transportasi sebesar 1,10 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,96 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,81 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen.

Baca Juga:  APPBI Geram, Pemerintah Cuma Pentingkan Industri Manufaktur

"Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,13 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga relatif stabil dibanding bulan sebelumnya," kata Misparuddin, Rabu (3/6).

Misparuddin menuturkan, komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Mei 2020, antara lain, bawang merah, ayam hidup, telepon seluler, daging ayam ras, tarif kendaraan travel, udang basah, petai, sepeda motor, wortel, angkutan antar kota, tarif dokter umum dan ikan tongkol. Sedangkan, komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai merah, telur ayam ras, bawang putih, gula pasir, kentang, emas perhiasan dan minyak goreng.

Baca Juga:  Untuk Tangani Corona, Presiden Izinkan Pemda Utang ke Pusat

Selain itu, Misparuddin menyebutkan Kota Dumai tercatat mengalami inflasi tertinggi setelah Kota Tanjung Pandan dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK. "22 kota mengalami inflasi dan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen, diikuti oleh Kota Dumai sebesar 0,95 persen dan Kota Padang Sidempuan sebesar 0,76 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,01 persen," ujarnya.

Sementara itu, di Indonesia, dari 90 kota yang menghitung IHK, 67 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen.(a)

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari