Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Di Palembang, Jari Warga Wajib Dicelup Tinta ketika Beli Minyak Goreng

PALEMBANG (RIAUPOS.CO) – Beli minyak goreng tetapi jari harus dicelup tinta, pasti belum pernah terjadi di daerah lain. Salah satu syarat seperti saat mencoblos dalam pemilu itu akan dilakukan di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) dan Bandarlampung.

Dinas Perdagangan Sumsel menyiapkan kegiatan operasi pasar sebanyak 22 ribu liter minyak goreng untuk masyarakat Palembang pada Sabtu (5/3/2022) hari ini. Namun, jari warga yang membeli wajib dicelup tinta agar pembelian lebih dari sekali dapat diketahui petugas.

Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali, mengatakan, warga yang ikut mengantre dibatasi maksimal hanya boleh membeli dua liter dan hanya boleh mengikuti antrean satu kali.

Dilansir Antara, Jumat (4/3), ia menerangkan kegiatan operasi pasar minyak goreng murah dengan harga Rp13.500/liter itu disiapkan di Pasar Alang-Alang Lebar (AAL) Km 12 Palembang.

Baca Juga:  Gejolak Ekonomi Global Mereda

Ahmad menyebut aturan tersebut diharapkan bisa membuat operasi pasar berjalan dengan aman, tertib, dan lancar, serta masalah kelangkaan dan kenaikan harga bisa teratasi.

Ahmad memastikan operasi pasar penjualan minyak goreng tersebut dijalankan sesuai protokol kesehatan Covid-19 dan dibantu oleh petugas Satpol PP dan kepolisian/TNI setempat.

Tak hanya di Sumsel saja, Fitrinof, gerai ritel modern di Bandarlampung juga sebelumnya menawarkan harga minyak goreng sesuai HET menerapkan sistem bak pemilu tersebut.

Setiap pembeli diwajibkan mencelupkan jari mereka dalam tinta untuk menandakan konsumen tersebut telah membeli maksimal 2 liter. Tujuannya agar harga minyak goreng murah diperoleh sebanyak-banyaknya warga sesuai ketersedian.

Penjualan pada pertengahan Februari tersebut ludes dibeli warga yang datang mengantre. Namun, ada sebagian warga lain mengaku tidak kebagian.

Baca Juga:  Faisal Basri: Percuma Beri Subsidi Gaji Jika Kasus Covid-19 Terus Naik

Sumiyati, warga Gunung Sulah, Bandarlampung, mengatakan selama sembilan hari kesulitan mendapatkan minyak goreng. Bahkan, di sekitar tempat tinggalnya di daerah Labuhan Ratu, Kedaton, juga tidak menemukan minyak goreng di warung-warung.

"Dapat info dari tetangga, katanya salah satu minimarket di Kedaton ada operasi pasar minyak goreng. Saya langsung ke minimarket ini, dan alhamdulillah meski sudah antre lama, akhirnya saya dapat 2 liter minyak goreng seharga Rp28 ribu dan bisa goreng makanan. Sebelumnya, saya pakai mentega kalau goreng makanan," ujarnya pada Jumat (18/2).

Sumber: JPNN/CNN/News/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

PALEMBANG (RIAUPOS.CO) – Beli minyak goreng tetapi jari harus dicelup tinta, pasti belum pernah terjadi di daerah lain. Salah satu syarat seperti saat mencoblos dalam pemilu itu akan dilakukan di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) dan Bandarlampung.

Dinas Perdagangan Sumsel menyiapkan kegiatan operasi pasar sebanyak 22 ribu liter minyak goreng untuk masyarakat Palembang pada Sabtu (5/3/2022) hari ini. Namun, jari warga yang membeli wajib dicelup tinta agar pembelian lebih dari sekali dapat diketahui petugas.

- Advertisement -

Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali, mengatakan, warga yang ikut mengantre dibatasi maksimal hanya boleh membeli dua liter dan hanya boleh mengikuti antrean satu kali.

Dilansir Antara, Jumat (4/3), ia menerangkan kegiatan operasi pasar minyak goreng murah dengan harga Rp13.500/liter itu disiapkan di Pasar Alang-Alang Lebar (AAL) Km 12 Palembang.

- Advertisement -
Baca Juga:  Iuran Naik, BPJS Kesehatan Belum Mampu Tutupi Defisit

Ahmad menyebut aturan tersebut diharapkan bisa membuat operasi pasar berjalan dengan aman, tertib, dan lancar, serta masalah kelangkaan dan kenaikan harga bisa teratasi.

Ahmad memastikan operasi pasar penjualan minyak goreng tersebut dijalankan sesuai protokol kesehatan Covid-19 dan dibantu oleh petugas Satpol PP dan kepolisian/TNI setempat.

Tak hanya di Sumsel saja, Fitrinof, gerai ritel modern di Bandarlampung juga sebelumnya menawarkan harga minyak goreng sesuai HET menerapkan sistem bak pemilu tersebut.

Setiap pembeli diwajibkan mencelupkan jari mereka dalam tinta untuk menandakan konsumen tersebut telah membeli maksimal 2 liter. Tujuannya agar harga minyak goreng murah diperoleh sebanyak-banyaknya warga sesuai ketersedian.

Penjualan pada pertengahan Februari tersebut ludes dibeli warga yang datang mengantre. Namun, ada sebagian warga lain mengaku tidak kebagian.

Baca Juga:  Keren, Mobil Listrik ’’Murah’’ Hyundai Ioniq Sudah Bisa Dipesan

Sumiyati, warga Gunung Sulah, Bandarlampung, mengatakan selama sembilan hari kesulitan mendapatkan minyak goreng. Bahkan, di sekitar tempat tinggalnya di daerah Labuhan Ratu, Kedaton, juga tidak menemukan minyak goreng di warung-warung.

"Dapat info dari tetangga, katanya salah satu minimarket di Kedaton ada operasi pasar minyak goreng. Saya langsung ke minimarket ini, dan alhamdulillah meski sudah antre lama, akhirnya saya dapat 2 liter minyak goreng seharga Rp28 ribu dan bisa goreng makanan. Sebelumnya, saya pakai mentega kalau goreng makanan," ujarnya pada Jumat (18/2).

Sumber: JPNN/CNN/News/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari