Rabu, 9 April 2025
spot_img

Panic Buying, Volume Belanja Meningkat hingga 15 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku, perilaku konsumsi masyarakat memborong barang kebutuhan pokok mendorong kenaikan volume belanja harian. Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menyebut, kenaikan volume belanja masyarakat harian mencapai 10 hingga 15 persen dibanding hari biasanya.

Meskipun demikian, kenaikan tersebut disebut wajar dan diperkirakan hanya bersifat sementara. "Hanya bersifat sementara dan naiknya juga tidak terlalu signifikan, sekitar 10 sampai 15 persen," ujarnya di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (3/3).

Pihaknya pun terkejut dengan perilaku masyarakat yang merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/3). Presiden Jokowi menyatakan virus corona sudah masuk ke Indonesia melalui dua orang warga asal Depok.

Baca Juga:  Bank BJB Libatkan Ride-O Gelar Fellowship Ride Bandung-Jogjakarta

Roy mengungkapkan, peristiwa panic buying tersebut tak hanya terjadi di ibu kota. "Fenomena ini terjadi sangat cepat. Kemarin laporan dari teman-teman di daerah, ada sekitar enam kota, seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya," jelasnya.

Roy meminta kepada masyarakat agar dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi situasi saat ini. Dia menjamin, bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari masih aman dan cukup tersedia. "Pasokan sangat aman, para peritel memastikan stok aman dan tidak ada kelangkaan barang," tuturnya.

Pihaknya juga memastikan, anggota Aprindo akan selalu siap memenuhi kebutuhan pangan maupun nonpangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. "Serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan cukup dan baik," ujarnya.(jpg)

Baca Juga:  35 Ribu Mahasiswa Mendaftar XL Future Leaders 2020

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku, perilaku konsumsi masyarakat memborong barang kebutuhan pokok mendorong kenaikan volume belanja harian. Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menyebut, kenaikan volume belanja masyarakat harian mencapai 10 hingga 15 persen dibanding hari biasanya.

Meskipun demikian, kenaikan tersebut disebut wajar dan diperkirakan hanya bersifat sementara. "Hanya bersifat sementara dan naiknya juga tidak terlalu signifikan, sekitar 10 sampai 15 persen," ujarnya di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (3/3).

Pihaknya pun terkejut dengan perilaku masyarakat yang merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/3). Presiden Jokowi menyatakan virus corona sudah masuk ke Indonesia melalui dua orang warga asal Depok.

Baca Juga:  Yamaha Riding Academy Offroad Edukasi Mengendarai WR 155 R

Roy mengungkapkan, peristiwa panic buying tersebut tak hanya terjadi di ibu kota. "Fenomena ini terjadi sangat cepat. Kemarin laporan dari teman-teman di daerah, ada sekitar enam kota, seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya," jelasnya.

Roy meminta kepada masyarakat agar dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi situasi saat ini. Dia menjamin, bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari masih aman dan cukup tersedia. "Pasokan sangat aman, para peritel memastikan stok aman dan tidak ada kelangkaan barang," tuturnya.

Pihaknya juga memastikan, anggota Aprindo akan selalu siap memenuhi kebutuhan pangan maupun nonpangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. "Serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan cukup dan baik," ujarnya.(jpg)

Baca Juga:  Keindahan Sabu Raijua yang Belum Tergarap Maksimal
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Panic Buying, Volume Belanja Meningkat hingga 15 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku, perilaku konsumsi masyarakat memborong barang kebutuhan pokok mendorong kenaikan volume belanja harian. Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menyebut, kenaikan volume belanja masyarakat harian mencapai 10 hingga 15 persen dibanding hari biasanya.

Meskipun demikian, kenaikan tersebut disebut wajar dan diperkirakan hanya bersifat sementara. "Hanya bersifat sementara dan naiknya juga tidak terlalu signifikan, sekitar 10 sampai 15 persen," ujarnya di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (3/3).

Pihaknya pun terkejut dengan perilaku masyarakat yang merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/3). Presiden Jokowi menyatakan virus corona sudah masuk ke Indonesia melalui dua orang warga asal Depok.

Baca Juga:  Asita Riau Dorong Wisata Religi

Roy mengungkapkan, peristiwa panic buying tersebut tak hanya terjadi di ibu kota. "Fenomena ini terjadi sangat cepat. Kemarin laporan dari teman-teman di daerah, ada sekitar enam kota, seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya," jelasnya.

Roy meminta kepada masyarakat agar dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi situasi saat ini. Dia menjamin, bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari masih aman dan cukup tersedia. "Pasokan sangat aman, para peritel memastikan stok aman dan tidak ada kelangkaan barang," tuturnya.

Pihaknya juga memastikan, anggota Aprindo akan selalu siap memenuhi kebutuhan pangan maupun nonpangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. "Serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan cukup dan baik," ujarnya.(jpg)

Baca Juga:  Lima Alasan Mengapa mesti Menggunakan Toyota Hybrid

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku, perilaku konsumsi masyarakat memborong barang kebutuhan pokok mendorong kenaikan volume belanja harian. Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menyebut, kenaikan volume belanja masyarakat harian mencapai 10 hingga 15 persen dibanding hari biasanya.

Meskipun demikian, kenaikan tersebut disebut wajar dan diperkirakan hanya bersifat sementara. "Hanya bersifat sementara dan naiknya juga tidak terlalu signifikan, sekitar 10 sampai 15 persen," ujarnya di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (3/3).

Pihaknya pun terkejut dengan perilaku masyarakat yang merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/3). Presiden Jokowi menyatakan virus corona sudah masuk ke Indonesia melalui dua orang warga asal Depok.

Baca Juga:  Apple Gelar Program Perbaikan Layar IPhone 11 yang Bermasalah

Roy mengungkapkan, peristiwa panic buying tersebut tak hanya terjadi di ibu kota. "Fenomena ini terjadi sangat cepat. Kemarin laporan dari teman-teman di daerah, ada sekitar enam kota, seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya," jelasnya.

Roy meminta kepada masyarakat agar dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi situasi saat ini. Dia menjamin, bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari masih aman dan cukup tersedia. "Pasokan sangat aman, para peritel memastikan stok aman dan tidak ada kelangkaan barang," tuturnya.

Pihaknya juga memastikan, anggota Aprindo akan selalu siap memenuhi kebutuhan pangan maupun nonpangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. "Serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan cukup dan baik," ujarnya.(jpg)

Baca Juga:  35 Ribu Mahasiswa Mendaftar XL Future Leaders 2020
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari