Rakyat Kecil Jadi Tumbal, Korporasi Diloloskan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  — Ribuan mahasiswa yang berasal dari 3 kelompok mahasiswa melaksanakan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Riau, Senin (9/16). Ketiga kelompok mahasiswa itu adalah Kesatuan Aksi MahasiswaMuslim Indonesia (KAMMI) Riau, Aliansi BEM Universitas Lancang Kuning dan BEM Universitas Islam Riau (UIR). Aksi pertama dilakukan KAMMI berlangsung pada pagi jelang siang hari. Adapun tuntutan para peserta aksi meminta agar DPRD Riau mendesak Pemprov untuk segera menuntaskan persoalan asap. Aksi itu berlangsung selama beberapa jam dan berakhir tertib.

Siang hari, sekitar pukul 13.00 WIB giliran mahasiswa Unilak yang datang. Jumlahnya sedikit lebih banyak dari massa aksi KAMMI. Tepat di depan gerbang DPRD Riau, mahasiswa yang mengenakan almamater kuning itu langsung melaksanakan orasi. Selang satu jam, massa meminta agar aparat pengamanan memberikan izin masuk. Namun tidak dibolehkan. Pada saat itu sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan pihak keamanan gedung. Peristiwa itu terjadi hingga 3 kali.

- Advertisement -

Hingga menjelang sore, mahasiswa dari UIR dengan jumlah yang jauh lebih banyak tiba di depan Gedung DPRD Riau. Namun tidak ikut bergabung dengan massa dari Unilak. Mahasiswa yang mengenakan almamater biru itu, bergerak menuju gerbang kedua DPRD Riau. Sehingga dalam waktu bersamaan ada dua kelompok mahasiswa yang melaksanakan unjuk rasa.

Kedua kelompok juga meminta agar dibolehkan untuk masuk kedalam Gedung DPRD Riau. Di awal pihak keamanan tidak memberi izin. Namun setelah bernegosiasi, akhirnya mahasiswa dibolehkan masuk kedalam ruang rapat paripurna DPRD Riau. Seketika gedung rakyat itu langsung dibuat sesak oleh mahasiswa yang berjumlah ribuan.

- Advertisement -

Di dalam ruang paripurna sudah menunggu pimpinan sementara DPRD Riau Zukri Misran serta beberapa orang anggota. Seperti Asri Auzar, Agung Nugroho serta Syafruddin Poti. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan mereka. Masing-masing kelompok kemudian mulai menyampaikan orasi lewat sebuah pengeras suara. Diawali oleh Presiden Mahasiswa UIR M Nurdin.

Dia mengatakan bahwapihaknya mendesak agar DPRD dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau agar segera menyelesaikan persoalan kabut asap yang dirasa bertambah parah. Pihaknya juga meminta agar DPRD Riau bisa mengawasi perusahaan yang diduga menjadi penyebab utama kebakaran lahan.(nda/dof)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  — Ribuan mahasiswa yang berasal dari 3 kelompok mahasiswa melaksanakan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Riau, Senin (9/16). Ketiga kelompok mahasiswa itu adalah Kesatuan Aksi MahasiswaMuslim Indonesia (KAMMI) Riau, Aliansi BEM Universitas Lancang Kuning dan BEM Universitas Islam Riau (UIR). Aksi pertama dilakukan KAMMI berlangsung pada pagi jelang siang hari. Adapun tuntutan para peserta aksi meminta agar DPRD Riau mendesak Pemprov untuk segera menuntaskan persoalan asap. Aksi itu berlangsung selama beberapa jam dan berakhir tertib.

Siang hari, sekitar pukul 13.00 WIB giliran mahasiswa Unilak yang datang. Jumlahnya sedikit lebih banyak dari massa aksi KAMMI. Tepat di depan gerbang DPRD Riau, mahasiswa yang mengenakan almamater kuning itu langsung melaksanakan orasi. Selang satu jam, massa meminta agar aparat pengamanan memberikan izin masuk. Namun tidak dibolehkan. Pada saat itu sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan pihak keamanan gedung. Peristiwa itu terjadi hingga 3 kali.

Hingga menjelang sore, mahasiswa dari UIR dengan jumlah yang jauh lebih banyak tiba di depan Gedung DPRD Riau. Namun tidak ikut bergabung dengan massa dari Unilak. Mahasiswa yang mengenakan almamater biru itu, bergerak menuju gerbang kedua DPRD Riau. Sehingga dalam waktu bersamaan ada dua kelompok mahasiswa yang melaksanakan unjuk rasa.

Kedua kelompok juga meminta agar dibolehkan untuk masuk kedalam Gedung DPRD Riau. Di awal pihak keamanan tidak memberi izin. Namun setelah bernegosiasi, akhirnya mahasiswa dibolehkan masuk kedalam ruang rapat paripurna DPRD Riau. Seketika gedung rakyat itu langsung dibuat sesak oleh mahasiswa yang berjumlah ribuan.

Di dalam ruang paripurna sudah menunggu pimpinan sementara DPRD Riau Zukri Misran serta beberapa orang anggota. Seperti Asri Auzar, Agung Nugroho serta Syafruddin Poti. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan mereka. Masing-masing kelompok kemudian mulai menyampaikan orasi lewat sebuah pengeras suara. Diawali oleh Presiden Mahasiswa UIR M Nurdin.

Dia mengatakan bahwapihaknya mendesak agar DPRD dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau agar segera menyelesaikan persoalan kabut asap yang dirasa bertambah parah. Pihaknya juga meminta agar DPRD Riau bisa mengawasi perusahaan yang diduga menjadi penyebab utama kebakaran lahan.(nda/dof)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya