Rabu, 27 November 2024
spot_img

BP Batam Siapkan Lahan untuk Pabrik Pesawat Rancangan Habibie

BATAM (RIAUPOS.CO) — Badan Pengusahaan (BP) Batam memastikan akan mengalokasikan lahan seluas 63 hektare (Ha) untuk pembangunan pabrik pesawat R80, pesawat rancangan almarhum BJ Habibie. Lokasi lahan tersebut berada di kawasan Bandara Hang Nadim, Batam, dengan masa sewa selama 80 tahun.

Kepala BP Batam Edi Putra Irawadi mengatakan, pabrik pesawat tersebut nantinya akan dijalankan oleh Ilthabi Rekatama. Ilthabi merupakan akronim dari Ilham Thariq Habibie. Ilham dan Thariq merupakan kedua putra mendiang Habibie. Nama lengkapnya, Ilham Habibie dan Thariq Kemal Habibie.

Edi menjelaskan, kepastian alokasi lahan tersebut sudah tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) antara BP Batam dengan Ilthabi Rekatama. Selain menyebut luas lahan, dalam MoU itu juga dicantumkan masa sewanya, yakni selama 80 tahun.

"80 tahun itu rinciannya sewa 30 tahun pertama, perpanjangan pertama 20 tahun, dan perpanjangan kedua selama 30 tahun," kata Edi, kemarin.

Edi menegaskan, BP Batam berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan pesawat komersil R80 di Batam.

"Kemajuan di Hang Nadim dan melanjutkan R80 merupakan memorial kami bagi sang legenda. Ini merupakan hadiah dari beliau buat Batam," paparnya.

Sementara Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso, yakin investasi ini akan terwujud. Pasalnya proses perjanjiannya mirip dengan MoU dengan Lion Air Group beberapa tahun lalu. Pada awalnya, Lion Air Group mengikat kontrak sewa lahan sementara selama setahun dengan BP Batam.

Baca Juga:  Kriminalis Bahasa?

"Dulu Lion mengurus­ administrasi yang diperlukan. Baru setelah itu investasi terwujud, Lion dapat sewa lahan selama 25 tahun dan yang terbaru dapat perpanjangan sewa 50 tahun," ungkapnya.

Ilthabi sudah berminat sejak lama untuk membuka pabrik pesawat di Batam, bahkan sebelum Lion Air membuka hanggar pesawat di Hang Nadim, delapan tahun yang lalu. Namun dalam perjalanannya, Garuda juga berminat pada lahan yang sama yang diinginkan Ilthabi. Garuda ingin membangun hanggar dan mengajukan permohonan lahan ke BP Batam.

Tapi setelahnya, rencana investasi Garuda tersebut tidak terlaksana. Saat ini maskapai pelat merah ini bekerja sama dengan Lion Air Group untuk membangun hanggar yang baru di lahan milik Lion Air. Sehingga lahan yang diminati Garuda sekarang dialokasikan kepada Ilthabi Rekatama.

Sebelumnya, Ilham Habibie sudah menyatakan kepastiannya untuk membangun pabrik pesawat di Batam. Hal tersebut diungkapkan saat ikut meresmikan proyek properti Megablock Meisterstadt di Batam, Apri lalu.

"Kami baru liat tanahnya di Batam. Kira-kira nanti luasnya perlu 60 hektare lebih. Tapi, untuk sekarang masih terlalu dini. Kami belum ada gambaran, masih nol besar. Ini semua masih dimulai dengan perencanaan dan untuk buat pesawat masih lama, mesti bangun pabriknya dulu," katanya saat itu.

Baca Juga:  Perpanjangan PPKM untuk Menjaga Faskes dan Nakes Tak Lumpuh

Sejak meninggalnya BJ Habibie pada Rabu (11/9) lalu, website kitabisa.com/campaign/pesawatr80 semakin ramai dikunjungi netizen.

Website tersebut sebagai bentuk dukungan dalam mengumpulkan donasi dari publik (crowdfunding) yang diperlukan untuk mengem­bangkan pesawat R80. Aksi penggalangan dana ini digawangi Regio Aviasi Industri (RAI).

Hingga Jumat (13/9) malam, jumlah donasi yang telah masuk mencapai Rp9.332.252.869 yang disumbangkan oleh 25.248 donatur dari seluruh Indonesia. Donasi ini nantinya akan disumbangkan untuk pembuatan prototype pesawat R80 yang biaya keseluruhannya mencapai lebih dari Rp200 miliar. Sedangkan keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai sekitar Rp20 triliun.

Uang sebanyak itu sedang digalang baik secara langsung melalui investment bankers, maupun dicarikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Jadi tidak serta merta hanya bertumpu pada crowdfunding.

Setiap dukungan dari masyarakat Indonesia akan me­naikkan kemungkinan PT RAI untuk mendapat investasi dan dukungan pemerintah. Tentunya setiap rupiah dari kontribusi publik juga akan dipakai oleh tim engineering untuk me­ngem­bangkan R80.

Melalui PT Ilthabi Rekatama, Ilham Habibie menanamkan modalnya di PT RAI, perusahaan pembuat pesawat terbang yang didirikan bersama sang ayah, BJ Habibie. Bersama sang ayah pula, Ilham meng­eksekusi proyek pesawat penumpang bermesin turboprop R80, yang rencananya akan beroperasi pada tahun 2024.

Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi

 

BATAM (RIAUPOS.CO) — Badan Pengusahaan (BP) Batam memastikan akan mengalokasikan lahan seluas 63 hektare (Ha) untuk pembangunan pabrik pesawat R80, pesawat rancangan almarhum BJ Habibie. Lokasi lahan tersebut berada di kawasan Bandara Hang Nadim, Batam, dengan masa sewa selama 80 tahun.

Kepala BP Batam Edi Putra Irawadi mengatakan, pabrik pesawat tersebut nantinya akan dijalankan oleh Ilthabi Rekatama. Ilthabi merupakan akronim dari Ilham Thariq Habibie. Ilham dan Thariq merupakan kedua putra mendiang Habibie. Nama lengkapnya, Ilham Habibie dan Thariq Kemal Habibie.

- Advertisement -

Edi menjelaskan, kepastian alokasi lahan tersebut sudah tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) antara BP Batam dengan Ilthabi Rekatama. Selain menyebut luas lahan, dalam MoU itu juga dicantumkan masa sewanya, yakni selama 80 tahun.

"80 tahun itu rinciannya sewa 30 tahun pertama, perpanjangan pertama 20 tahun, dan perpanjangan kedua selama 30 tahun," kata Edi, kemarin.

- Advertisement -

Edi menegaskan, BP Batam berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan pesawat komersil R80 di Batam.

"Kemajuan di Hang Nadim dan melanjutkan R80 merupakan memorial kami bagi sang legenda. Ini merupakan hadiah dari beliau buat Batam," paparnya.

Sementara Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso, yakin investasi ini akan terwujud. Pasalnya proses perjanjiannya mirip dengan MoU dengan Lion Air Group beberapa tahun lalu. Pada awalnya, Lion Air Group mengikat kontrak sewa lahan sementara selama setahun dengan BP Batam.

Baca Juga:  Kriminalis Bahasa?

"Dulu Lion mengurus­ administrasi yang diperlukan. Baru setelah itu investasi terwujud, Lion dapat sewa lahan selama 25 tahun dan yang terbaru dapat perpanjangan sewa 50 tahun," ungkapnya.

Ilthabi sudah berminat sejak lama untuk membuka pabrik pesawat di Batam, bahkan sebelum Lion Air membuka hanggar pesawat di Hang Nadim, delapan tahun yang lalu. Namun dalam perjalanannya, Garuda juga berminat pada lahan yang sama yang diinginkan Ilthabi. Garuda ingin membangun hanggar dan mengajukan permohonan lahan ke BP Batam.

Tapi setelahnya, rencana investasi Garuda tersebut tidak terlaksana. Saat ini maskapai pelat merah ini bekerja sama dengan Lion Air Group untuk membangun hanggar yang baru di lahan milik Lion Air. Sehingga lahan yang diminati Garuda sekarang dialokasikan kepada Ilthabi Rekatama.

Sebelumnya, Ilham Habibie sudah menyatakan kepastiannya untuk membangun pabrik pesawat di Batam. Hal tersebut diungkapkan saat ikut meresmikan proyek properti Megablock Meisterstadt di Batam, Apri lalu.

"Kami baru liat tanahnya di Batam. Kira-kira nanti luasnya perlu 60 hektare lebih. Tapi, untuk sekarang masih terlalu dini. Kami belum ada gambaran, masih nol besar. Ini semua masih dimulai dengan perencanaan dan untuk buat pesawat masih lama, mesti bangun pabriknya dulu," katanya saat itu.

Baca Juga:  Kapan Jokowi dan Prabowo Bertemu? Tunggu Waktu yang Tepat

Sejak meninggalnya BJ Habibie pada Rabu (11/9) lalu, website kitabisa.com/campaign/pesawatr80 semakin ramai dikunjungi netizen.

Website tersebut sebagai bentuk dukungan dalam mengumpulkan donasi dari publik (crowdfunding) yang diperlukan untuk mengem­bangkan pesawat R80. Aksi penggalangan dana ini digawangi Regio Aviasi Industri (RAI).

Hingga Jumat (13/9) malam, jumlah donasi yang telah masuk mencapai Rp9.332.252.869 yang disumbangkan oleh 25.248 donatur dari seluruh Indonesia. Donasi ini nantinya akan disumbangkan untuk pembuatan prototype pesawat R80 yang biaya keseluruhannya mencapai lebih dari Rp200 miliar. Sedangkan keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai sekitar Rp20 triliun.

Uang sebanyak itu sedang digalang baik secara langsung melalui investment bankers, maupun dicarikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Jadi tidak serta merta hanya bertumpu pada crowdfunding.

Setiap dukungan dari masyarakat Indonesia akan me­naikkan kemungkinan PT RAI untuk mendapat investasi dan dukungan pemerintah. Tentunya setiap rupiah dari kontribusi publik juga akan dipakai oleh tim engineering untuk me­ngem­bangkan R80.

Melalui PT Ilthabi Rekatama, Ilham Habibie menanamkan modalnya di PT RAI, perusahaan pembuat pesawat terbang yang didirikan bersama sang ayah, BJ Habibie. Bersama sang ayah pula, Ilham meng­eksekusi proyek pesawat penumpang bermesin turboprop R80, yang rencananya akan beroperasi pada tahun 2024.

Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari