Perhatikan Gizi Anak di Seribu Hari Pertama

PEKANBARU (RIAU POS) — Dokter ahli gizi Puskesmas Simpang Baru dr Leni Mazal menyampaikan kepada orang tua, terkait pentingnya memberi makan buah hati pada seribu hari pertama.

Menurut Leni seribu hari pertama, sudah dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan, hingga berusia dua tahun. Untuk itu, Leni menyarankan kepada para ibu agar mencukupkan gizi dan memberikan komunikasi kepada bayi dalam kandungan.

“Seribu hari pertama dari kita hamil, cukupkan gizi, beri komunilasi kepada bayi yang di dalam. Tidak harus musik, mengaji membaca bisa membuat anak pintar,” kata Leni, Senin (2/9).

- Advertisement -

Leni menekankan kepada ibu hamil untuk rajin makan meski pun kurang nafsu makan karena mual maupun muntah. “Ibunya nggak boleh malas makan,” tuturnya.

Usai melahirkan, Leni menegadkan jika ibu hatus membetikan air susu ibu (ASI) eksklusif. Ibu juga harus memiliki inisiasi menyusui sebagai imunisasi pasif yang diberikan langsung oleh ibu.

- Advertisement -

“Usia 0-6 bulan wajib ASI eksklusif. Berdosa jika tak diberikan ASI,” ungkap Leni.

Sementara itu, diusia balita 6 bulan hingga dua tahun, balita sudah bisa diberikan makanan tambahan. Leni menuturkan, makanan tambahan pendamping ASI bisa dari mana saja asal memiliki kandungan gizi cukup. Ia juga mengajak orang tua untuk cerdas dalam menentukan makanan demi tumbuh kembang anak.

“Ayo ibu mulai cerdas. Anak bukan tak mau makan, tapi ibu yang menentukan seperti apa. Kalau diberi cukup, pasti tumbuh kembangnya baik,” tutur Leni.(*2)

PEKANBARU (RIAU POS) — Dokter ahli gizi Puskesmas Simpang Baru dr Leni Mazal menyampaikan kepada orang tua, terkait pentingnya memberi makan buah hati pada seribu hari pertama.

Menurut Leni seribu hari pertama, sudah dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan, hingga berusia dua tahun. Untuk itu, Leni menyarankan kepada para ibu agar mencukupkan gizi dan memberikan komunikasi kepada bayi dalam kandungan.

“Seribu hari pertama dari kita hamil, cukupkan gizi, beri komunilasi kepada bayi yang di dalam. Tidak harus musik, mengaji membaca bisa membuat anak pintar,” kata Leni, Senin (2/9).

Leni menekankan kepada ibu hamil untuk rajin makan meski pun kurang nafsu makan karena mual maupun muntah. “Ibunya nggak boleh malas makan,” tuturnya.

Usai melahirkan, Leni menegadkan jika ibu hatus membetikan air susu ibu (ASI) eksklusif. Ibu juga harus memiliki inisiasi menyusui sebagai imunisasi pasif yang diberikan langsung oleh ibu.

“Usia 0-6 bulan wajib ASI eksklusif. Berdosa jika tak diberikan ASI,” ungkap Leni.

Sementara itu, diusia balita 6 bulan hingga dua tahun, balita sudah bisa diberikan makanan tambahan. Leni menuturkan, makanan tambahan pendamping ASI bisa dari mana saja asal memiliki kandungan gizi cukup. Ia juga mengajak orang tua untuk cerdas dalam menentukan makanan demi tumbuh kembang anak.

“Ayo ibu mulai cerdas. Anak bukan tak mau makan, tapi ibu yang menentukan seperti apa. Kalau diberi cukup, pasti tumbuh kembangnya baik,” tutur Leni.(*2)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya