PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan hasil kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, bencana yang paling besar dan patut diwaspadai di Riau adalah bencana banjir. Bencana banjir mengalahkan kerawanan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, tingkat kerawanan banjir di Riau meningkat karena di Riau banyak terdapat sungai besar. Selain itu, sungai-sungai besar tersebut juga berhulu di provinsi lain seperti Sumatera Barat yang secara geografis lebih tinggi daerahnya.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya kerawanan bencana paling tinggi di Riau itu Karhutla. Tapi saat ini yang paling besar itu banjir, mencapai 44 persen. Itu hasil kajian dari BNPB," kata Edy Afrizal kemarin.
Lebih lanjut dikatakannya, sebagai upaya pencegahan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan. Terutama menghadapi musim penghujan yang diprediksi akan terjadi pada akhir tahun mendatang. "Kami lakukan persiapan dari sekarang dan kebijakan-kebijakan yang dibuat itu lebih banyak untuk mitigasi banjir," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Edy juga menjelaskan, saat ini level tingkat kerawanan bencana di Riau mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2022 ini status tingkat kerawanan bencana sudah berada di level sedang. "Tingkat kerawanan bencana di Provinsi Riau sudah turun dari tinggi ke sedang," katanya.
Edy menegaskan, kajian tentang tingkat kerawanan bencana dilakukan oleh tim dari BNPB RI. Sehingga tidak diragukan lagi hasil penilaiannya."Jadi bukan kami yang melakukan kajian, itu lansung dari BNPB," ujarnya.
Dijelaskan Edy, ada beberapa indikator yang menjadi penilaian tingkat kerawanan bencana di Provinsi Riau menjadi turun dari tinggi ke sedang. "Seperti soal kesiapan daerah dalam menghadapi bencana, kemudian kesiapan personel, sarana pra sarana dan dokumen-dokumen perencanaan," jelasnya.(ade)