LONDON (RIAUPOS.CO) – Upaya Chelsea mendatangkan Raheem Sterling tak bisa lepas karena The Blues bakal ditinggal Romelu Lukaku. Pada musim lalu, Lukaku terang-terangan rindu untuk kembali membela Inter Milan, klub yang diperkuatnya selama dua musim (2019–2021) atau sebelum Chelsea.
Apa pun rela dilakukan Lukaku demi berkostum Inter. Termasuk kans top skorer sepanjang masa timnas Belgia itu tidak menerima gaji yang sama seperti di Chelsea. Yaitu total EUR 15 juta (Rp234 miliar) dengan EUR 3 juta (Rp46,8 miliar) di antaranya merupakan bonus.
Berdasar sesi telekonferensi yang melibatkan Chelsea dan Inter Senin (20/6/2022), Corriere dello Sport mengklaim bahwa Nerazzurri hanya sanggup menggaji Lukaku EUR 11 juta (Rp171,7 miliar).
Artinya, Big Rom –sapaan karib Lukaku– bisa kehilangan EUR 4 juta atau Rp62 miliar.
”Kami harus memikirkan aspek finansial untuk pemain yang akan kami datangkan. Jika tidak bisa (berkompromi dengan keuangan klub, Red), kami akan mengalihkan bidikan kepada pemain lain,” tutur CEO Inter Giuseppe Marotta kepada Rai Sport.
Selain Lukaku, Paulo Dybala yang bakal digaet dari Juventus siap-siap menerima penurunan gaji kalau ingin bergabung dengan Inter. Hanya, ketimbang Lukaku, nominal penurunannya tidak terlalu signifikan. Gaji Dybala di Juve adalah EUR 7,3 juta (Rp114,1 miliar) per musim. Di Inter, angkanya di kisaran EUR 6 juta (Rp93,7 miliar) per musim.
Dengan Lukaku dan Dybala bergabung, Inter bakal memiliki trisula yang oleh media-media Italia disebut LDL (Lautaro Martinez, Dybala, Lukaku). Jika tidak ada aral, dalam dua hari ke depan, Nerazzurri berharap bisa meresmikan status dua striker tersebut.
”Skuad kami sebenarnya sudah cukup kuat. Tapi, kami harus tetap mencapai level kompetitif dan konsistensi terbaik ketika mengarungi musim yang panjang,” tutur Marotta. (ren/c9/dn/jpg)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman