PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau mencatat, Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Riau mengalami pertumbuhan positif, salah satunya adalah di sektor perbankan.
Hal ini disampaikan Kepala OJK Provinsi Riau Muhamad Lutfi. Ia mengatakan untuk sektor perbankan, periode bulan Februari 2022 secara year on year, aset Bank Umum tercatat sebesar Rp183,42 triliun. "Angka ini mengalami peningkatan hingga 21,14 persen," ujar Kepala OJK Provinsi Riau Muhamad Lutfi, Jumat (29/4).
Peningkatan dimaksud diikuti peningkatan kinerja perkreditan tercermin dari kenaikan penyaluran kredit sebesar 7,61 persen menjadi Rp77,83 triliun dengan risiko kredit yang terpantau relatif stabil pada rasio NPL 2,26 persen. "Kinerja penghimpunan dana mengalami peningkatan tercermin dari peningkatan dana pihak ketiga (DPK) 20,55 persen menjadi Rp109,22 triliun," tutur Lutfi.
Di tengah tekanan pandemi Covid-19, kinerja tahun 2022 posisi Februari 2022 industri BPR dapat mempertahankan kinerjanya tercermin dari nilai aset Rp1,95 triliun (2,14 persen YTD), kredit sebesar Rp1,08 triliun (0,97 persen YTD), dan DPK sebesar Rp1,38 triliun (1,14 persen). "Untuk risiko kredit pada rasio non performing loan atau NPL sebesar 11,09 persen," ujarnya.(anf)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau mencatat, Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Riau mengalami pertumbuhan positif, salah satunya adalah di sektor perbankan.
Hal ini disampaikan Kepala OJK Provinsi Riau Muhamad Lutfi. Ia mengatakan untuk sektor perbankan, periode bulan Februari 2022 secara year on year, aset Bank Umum tercatat sebesar Rp183,42 triliun. "Angka ini mengalami peningkatan hingga 21,14 persen," ujar Kepala OJK Provinsi Riau Muhamad Lutfi, Jumat (29/4).
- Advertisement -
Peningkatan dimaksud diikuti peningkatan kinerja perkreditan tercermin dari kenaikan penyaluran kredit sebesar 7,61 persen menjadi Rp77,83 triliun dengan risiko kredit yang terpantau relatif stabil pada rasio NPL 2,26 persen. "Kinerja penghimpunan dana mengalami peningkatan tercermin dari peningkatan dana pihak ketiga (DPK) 20,55 persen menjadi Rp109,22 triliun," tutur Lutfi.
Di tengah tekanan pandemi Covid-19, kinerja tahun 2022 posisi Februari 2022 industri BPR dapat mempertahankan kinerjanya tercermin dari nilai aset Rp1,95 triliun (2,14 persen YTD), kredit sebesar Rp1,08 triliun (0,97 persen YTD), dan DPK sebesar Rp1,38 triliun (1,14 persen). "Untuk risiko kredit pada rasio non performing loan atau NPL sebesar 11,09 persen," ujarnya.(anf)