JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai keputusan politikus muda Tsamara Amany Alatas mengundurkan diri dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah tepat. Menurut Fahri, jika Tsamara semakin lama di PSI, masa depannya akan semakin rusak. Fahri menyebut banyak spekulasi di partai yang dipimpin Giring Ganesha itu.
"Dia masih muda, terlalu banyak spekulasi di PSI yang bisa merusak masa depannya. Jadi keputusannya sangat tepat," kata Fahri Hamzah kepada wartawan, Selasa (19/4).
Fahri menilai, PSI bukanlah partai politik yang dibentuk untuk perjuangan jangka panjang. Karena itu, sulit membangun idealisme di PSI. "PSI memang bukan partai perjuangan yang dibuat untuk jangka panjang. Mereka dibuat hanya untuk kepentingan jangka pendek. Sulit menitipkan idealisme pada PSI," ucap Fahri.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menyampaikan, keputusan tepat Tsamara Amany mengundurkan diri dari PSI untuk memperkuat dan meningkatkan intelektualitasnya. Jika kemampuan akademis Tsamara Amany sudah terasah matang, baru terjun ke dunia aktivis dan politik.
"Perkuat basis akademi terlebih dahulu. Setelah itu barulah keluar menjuru bicarai keadaan sebagai aktivis dan politisi. Suami beliau juga seorang akademisi di Amerika," ujar Fahri. Sebelumnya, secara mendadak Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan dan kader PSI. Tsamara memastikan, dirinya akan terus mengabdi kepada Indonesia dengan cara tidak terjun ke dunia politik.
"Untuk saat ini saya ingin mengabdi kepada Indonesia dengan cara-cara lainnya. Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan," ucap Tsamara, Senin (18/4).(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai keputusan politikus muda Tsamara Amany Alatas mengundurkan diri dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah tepat. Menurut Fahri, jika Tsamara semakin lama di PSI, masa depannya akan semakin rusak. Fahri menyebut banyak spekulasi di partai yang dipimpin Giring Ganesha itu.
"Dia masih muda, terlalu banyak spekulasi di PSI yang bisa merusak masa depannya. Jadi keputusannya sangat tepat," kata Fahri Hamzah kepada wartawan, Selasa (19/4).
- Advertisement -
Fahri menilai, PSI bukanlah partai politik yang dibentuk untuk perjuangan jangka panjang. Karena itu, sulit membangun idealisme di PSI. "PSI memang bukan partai perjuangan yang dibuat untuk jangka panjang. Mereka dibuat hanya untuk kepentingan jangka pendek. Sulit menitipkan idealisme pada PSI," ucap Fahri.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menyampaikan, keputusan tepat Tsamara Amany mengundurkan diri dari PSI untuk memperkuat dan meningkatkan intelektualitasnya. Jika kemampuan akademis Tsamara Amany sudah terasah matang, baru terjun ke dunia aktivis dan politik.
- Advertisement -
"Perkuat basis akademi terlebih dahulu. Setelah itu barulah keluar menjuru bicarai keadaan sebagai aktivis dan politisi. Suami beliau juga seorang akademisi di Amerika," ujar Fahri. Sebelumnya, secara mendadak Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan dan kader PSI. Tsamara memastikan, dirinya akan terus mengabdi kepada Indonesia dengan cara tidak terjun ke dunia politik.
"Untuk saat ini saya ingin mengabdi kepada Indonesia dengan cara-cara lainnya. Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan," ucap Tsamara, Senin (18/4).(jpg)