JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Setelah cukup lama dinantikan oleh para penggemarnya, film The Doll 3 akhirnya akan tayang mulai Mei 2022 mendatang di seluruh bioskop tanah air.
Film yang dibintangi oleh Jessica Mila dan Winky Wiryawan ini dijanjikan lebih seram dan menegangkan dibanding The Doll 1, 2, dan Sabrina. "Ini lebih menegangkan dan ada sadisnya," kata Jessica Mila dalam kunjungannya ke kantor JawaPos.com.
Massayu Anastasia menimpali, film arahan sutaradara Rocky Soraya itu memang diwarnai oleh sejumlah adegan ekstrem dan sadis. Seperti adegan pembunuhan yang dilakukan secara keji. "Boneka ini sadis banget lho," ucapnya.
Film The Doll 3 merupakan film terakhir dari seri film ini. Produser dan sutradara pun menginginkan yang terbaik pada film pamungkasnya. Boneka Bobby dan alat-alat animatronics-nya dipesan secara langsung dari Amerika dengan harga bernilai fantastis mencapai Rp2 miliar.
Film The Doll 3 pun disebut sebagai film pertama di Indonesia yang menggunakan animatronics. Ia juga diklaim sebagai salah satu film termahal di tanah air.
Film The Doll 3 memiliki ceritanya sendiri. Ia berbeda dari seri film sebelumnya. Namun, dalam film ini, tetap ada benang merah dari film-film sebelumnya. Boneka, meski kini berbeda, bisa menjadi benang merah dari yang sebelumnya.
"Ada yang sama pemainnya dan menjadi benang merah dari The Doll 1 dan 2. Ada Kak Sara Wijayanto sama Om Jeremy Thomas," tutur Jessica Mica.
"Dua pemain itu sangat menjaga semua yang berhubungan boneka dari 1, 2, dan Sabrina. Cuma ceritanya memang tidak ada hubungan," imbuh Winky Wiryawan.
Meski diselimuti nuansa horor dan thriller yang tebal, film The Doll 3 memiliki nuansa drama yang sangat kuat. Winky Wiryawan sangat optimistis para pecinta film drama juga akan menyukai filmnya kali ini.
"Sebenarnya yang suka drama pasti akan kebawa ya. Karena ada sesuatu yang berhubungan sama si Bobby ini dan koneksi ke dalam cerita horornya ternyata drama banget. Tapi tak bisa diceritain, nanti spoiler," tuturnya.
Film The Doll 3 menceritakan tantang Tara yang merasakan kesedihan mendalam usai orang tuanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Satu-satunya orang yang tersisa dimiliki Tara hanya tinggal Gian, sang adik.
Namun, Gian yang mengalami trauma berat akibat kecelakaan orang tuanya memilih mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Tara semakin sedih tidak dapat merelakan kematian Gian. Ia depresi dan menarik diri dari dunia sekitar. Hubungannya dengan Aryan, tunangannya juga merenggang. Rencana pernikahan mereka pun terpaksa harus ditunda.
Tara ingin Gian kembali hidup bersamanya lagi. Dia lantas meminta bantuan seorang dukun untuk memanggil arwah Gian. Usaha itu berhasil hingga arwahnya pun hidup pada sebuah boneka bernama Bobby. Boneka Bobby bisa bergerak layaknya manusia. Tara sangat bahagia dan dia bersemangat untuk menata hidupnya kembali. Hubunga Tara dengan Aryan dan Mikha, anak Aryan, kembali membaik. Mereka pun mempersiapkan pernikahan yang sempat tertunda.
Gian yang berada di dalam boneka Bobby selalu bersikap manis pada Tara. Akan tetapi, dia tidak menyukai Aryan dan Mikha. Gian pun mulai melakukan hal-hal yang membahayakan mereka. Gian melakukan semua ini lantaran takut Tara akan meninggalkannya jika Tara menikah dengan Aryan dan menjadi ibu dari Mikha.
Seiring berjalannya waktu, Gian semakin tak terkendali. Gian terpengaruh oleh energi negatif dari alam kematian.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi