PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan, saat ini sudah mulai memproses pencairan dana bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) yang bersumber dari APBD Riau 2022. Setelah proses di Dinas Pendidikan selesai, selanjutnya berkas akan diserahkan ke BPKAD Riau.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Dr Kamsol mengatakan, pihaknya telah menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM) dana Bosda SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta. Setelah ditandatangani, proses selanjutnya diserahkan ke BPKAD Provinsi Riau. "SPM Bosda sudah saya tanda tangani dan langsung kita kirim ke BPKAD untuk diproses secepatnya," kata Kamsol kemarin.
Kamsol menargetkan dalam pekan ini dana Bosda bisa diterima oleh sekolah. Mengingat, dana Bosda salah satu peruntukannya untuk pembayaran gaji guru honor di sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah guru honor yang dibiayai oleh dana Bosda jenjang SMAN sebanyak 303 orang, SMKN ada 127 orang dan SLBN sebanyak 17 orang dengan total guru honor sebanyak 447 orang.
"Jika tidak ada kendala, proses di BPKAD paling lambat dua hari. Setelah itu langsung dikirim ke rekening masing-masing sekolah penerima," ujar Kamsol.
Jumlah dana Bosda SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta yang dicairkan pada triwulan pertama ini mencapai Rp175,2 miliar dengan rincian sekolah negeri Rp162, 7 miliar dan sekolah swasta sebesar Rp12.5 miliar. Dana ini dicairkan untuk 6 bulan.
"Hanya saja untuk pembayaran gaji guru honor dibayarkan sesuai bulannya dan saya minta kepada kepala sekolah segera untuk membayarnya," jelasnya.
Kamsol menegaskan bagi sekolah yang menerima dana Bosda harap mempergunakan sebaiknya sesuai dengan peruntukanya. Hendaknya tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan juknisnya. "Harus digunakan sesuai prioritas, seperti pembayaran gaji guru honor. Jangan digunakan untuk membuat kegiatan yang tidak terlalu penting," ujarnya.(sol)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan, saat ini sudah mulai memproses pencairan dana bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) yang bersumber dari APBD Riau 2022. Setelah proses di Dinas Pendidikan selesai, selanjutnya berkas akan diserahkan ke BPKAD Riau.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Dr Kamsol mengatakan, pihaknya telah menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM) dana Bosda SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta. Setelah ditandatangani, proses selanjutnya diserahkan ke BPKAD Provinsi Riau. "SPM Bosda sudah saya tanda tangani dan langsung kita kirim ke BPKAD untuk diproses secepatnya," kata Kamsol kemarin.
- Advertisement -
Kamsol menargetkan dalam pekan ini dana Bosda bisa diterima oleh sekolah. Mengingat, dana Bosda salah satu peruntukannya untuk pembayaran gaji guru honor di sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah guru honor yang dibiayai oleh dana Bosda jenjang SMAN sebanyak 303 orang, SMKN ada 127 orang dan SLBN sebanyak 17 orang dengan total guru honor sebanyak 447 orang.
"Jika tidak ada kendala, proses di BPKAD paling lambat dua hari. Setelah itu langsung dikirim ke rekening masing-masing sekolah penerima," ujar Kamsol.
- Advertisement -
Jumlah dana Bosda SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta yang dicairkan pada triwulan pertama ini mencapai Rp175,2 miliar dengan rincian sekolah negeri Rp162, 7 miliar dan sekolah swasta sebesar Rp12.5 miliar. Dana ini dicairkan untuk 6 bulan.
"Hanya saja untuk pembayaran gaji guru honor dibayarkan sesuai bulannya dan saya minta kepada kepala sekolah segera untuk membayarnya," jelasnya.
Kamsol menegaskan bagi sekolah yang menerima dana Bosda harap mempergunakan sebaiknya sesuai dengan peruntukanya. Hendaknya tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan juknisnya. "Harus digunakan sesuai prioritas, seperti pembayaran gaji guru honor. Jangan digunakan untuk membuat kegiatan yang tidak terlalu penting," ujarnya.(sol)