MELBOURNE (RIAUPOS.CO) – Petinju Australia George Kambosos dan petinju Amerika Serikat (AS) Devin Haney akan bertarung memperebutkan sabuk juara dunia tinju kelas ringan sejati di Stadion Docklands Melbourne pada 5 Juni.
Kambosos yang memenangkan empat sabuk kelas ringan dunia setelah mengalahkan Teofimo Lopez di New York November lalu, pede akan mempertahankan gelarnya di negeri sendiri. Petinju 28 tahun itu telah bernegosiasi untuk melawan Vasiliy Lomachenko (Ukraina) dalam duel mempertahankan gelar yang pertamanya.Tetapi rencana itu gagal ketika mantan juara itu memilih tetap di Ukraina demi membela negaranya melawan invasi Rusia.
“Senang bisa kembali ke rumah setelah lima tahun saya berada di jalan,” kata Kambosos dalam konferensi pers di Stadion Docklands.
“Hanya ada dua nama yang pernah saya minta untuk pertarungan ini; Lomachenko dan Devin Haney. Sayang Lomachenko tidak tersedia. Untungnya, Devin Haney maju. Kini, aku akan merebut sabuknya.”
Haney (27-0) memegang gelar Dewan Tinju Dunia (WBC) sejak 2019 dan sudah empat kali berhasil mempertahankannya.
“Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini, saya tidak sabar,” kata petinju berusia 23 tahun itu melalui tautan video dari AS.
“Ini bakal menjadi pertarungan yang hebat dan akhirnya akan ada raja divisi ini.”
Pertarungan akan berlangsung di tempat berkapasitas 53 ribu pada Ahad sore waktu Australia. Sehingga, laga itu bisa disiarkan pula pada jam tayang utama 4 Juni di Amerika Utara.
Kambosos yang punya rekor menang-kalah 20-0 berharap mendapatkan dukungan penuh dari sesama warga Australia keturunan Yunani. Melbourne adalah kota dengan populasi Yunani terbesar dari kota mana pun di dunia di luar Yunani.
Sumber:Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
MELBOURNE (RIAUPOS.CO) – Petinju Australia George Kambosos dan petinju Amerika Serikat (AS) Devin Haney akan bertarung memperebutkan sabuk juara dunia tinju kelas ringan sejati di Stadion Docklands Melbourne pada 5 Juni.
Kambosos yang memenangkan empat sabuk kelas ringan dunia setelah mengalahkan Teofimo Lopez di New York November lalu, pede akan mempertahankan gelarnya di negeri sendiri. Petinju 28 tahun itu telah bernegosiasi untuk melawan Vasiliy Lomachenko (Ukraina) dalam duel mempertahankan gelar yang pertamanya.Tetapi rencana itu gagal ketika mantan juara itu memilih tetap di Ukraina demi membela negaranya melawan invasi Rusia.
- Advertisement -
“Senang bisa kembali ke rumah setelah lima tahun saya berada di jalan,” kata Kambosos dalam konferensi pers di Stadion Docklands.
“Hanya ada dua nama yang pernah saya minta untuk pertarungan ini; Lomachenko dan Devin Haney. Sayang Lomachenko tidak tersedia. Untungnya, Devin Haney maju. Kini, aku akan merebut sabuknya.”
- Advertisement -
Haney (27-0) memegang gelar Dewan Tinju Dunia (WBC) sejak 2019 dan sudah empat kali berhasil mempertahankannya.
“Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini, saya tidak sabar,” kata petinju berusia 23 tahun itu melalui tautan video dari AS.
“Ini bakal menjadi pertarungan yang hebat dan akhirnya akan ada raja divisi ini.”
Pertarungan akan berlangsung di tempat berkapasitas 53 ribu pada Ahad sore waktu Australia. Sehingga, laga itu bisa disiarkan pula pada jam tayang utama 4 Juni di Amerika Utara.
Kambosos yang punya rekor menang-kalah 20-0 berharap mendapatkan dukungan penuh dari sesama warga Australia keturunan Yunani. Melbourne adalah kota dengan populasi Yunani terbesar dari kota mana pun di dunia di luar Yunani.
Sumber:Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman