Mahasiswa UIR Soroti soal Minyak Goreng dan Gaji Guru Honor

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan mahasiswa yang berasal dari Universitas Islam Riau (UIR) mendatangi Gedung DPRD Riau, Kamis (31/3). Dengan mengenakan almamater berwarna biru, kedatangan para mahasiswa ini bertujuan untuk menyuarakan situasi terkini yang sedang terjadi di Provinsi Riau.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti kinerja Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Eddy Natar Nasution. Di awal, aksi diawali dengan penyampaian orasi tepat di depan gerbang Gedung DPRD Riau. Selanjutnya, para mahasiswa sempat meminta agar bisa masuk ke dalam gedung. Serta menyampaikan tuntutan di dalam Ruang Paripurna, Gedung DPRD Riau.

- Advertisement -

Karena tidak diizinkan masuk, sempat terjadi aksi saling dorong antara masa aksi dengan pihak petugas pengamanan di lokasi. Namun peristiwa tersebut tidak berlangsung lama. Hanya berkisar antara 15-20 menit.

Salah seorang orator, dengan mengenakan pengeras suara mengatakan, kondisi ekonomi yang dialami masyarakat Riau saat ini cukup sulit. Terlebih lagi dengan kondisi kelangkaan minyak goreng yang terjadi. Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menurut mahasiswa sama sekali tidak ada mengambil langkah.

- Advertisement -

"Mereka bekerja, akan tetapi sama sekali tidak pernah memandang keadilan bagi masyarakat. Petinggi-petinggi kita tidak benar-benar menjalankan perintahnya untuk rakyat," ujar salah satu orator aksi.

Selain itu, sang orator juga menyoroti perihal kesejahteraan guru honorer yang selama ini pendapatan dan jam kerja sangat tidak sesuai. Sehingga persoalan tersebut harusnya menjadi perharian serius pemprov agar persoalan upah guru honorer bisa sebanding dan layak.

"Kita mewakili rakyat untuk meminta keadilan, kita juga menuntut keadilan kepada para petinggi yang ada di dalam sana, dan permasalahan-permasalah di Riau yang belum bisa diselesaikan," tukas orator tadi.

Setelah beberapa saat, perwakilan dari DPRD Riau, yakni Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho dan anggota DPRD Riau Robin Hutagalung datang menemui mahasiswa. Namun pada saat itu, masa aksi enggan menyampaikan tuntutan mereka di luar ruangan. Setelah itu kembali terjadi aksi saling dorong. Namun pihak kepolisian yang mengamankan jalannya demonstrasi, berhasil menenangkan situasi. Sehingga pada akhirnya, mahasiswa menyampaikan tuntutan di luar gedung saja.

Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa seluruh aspirasi mahasiswa akan ditindak lanjuti. Termasuk juga dengan kritikan mahasiswa terhadap kinerja DPRD Riau. Menurutnya, hal itu akan menjadi bahan evaluasi dan koreksi agar DPRD bisa jauh lebih baik ke depan.

"Seluruh aspirasi adik-adik akan kami tindak lanjuti. Dan termasuk juga bahan evaluasi bagi kami di DPRD Riau," ucapnya.(nda)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan mahasiswa yang berasal dari Universitas Islam Riau (UIR) mendatangi Gedung DPRD Riau, Kamis (31/3). Dengan mengenakan almamater berwarna biru, kedatangan para mahasiswa ini bertujuan untuk menyuarakan situasi terkini yang sedang terjadi di Provinsi Riau.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti kinerja Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Eddy Natar Nasution. Di awal, aksi diawali dengan penyampaian orasi tepat di depan gerbang Gedung DPRD Riau. Selanjutnya, para mahasiswa sempat meminta agar bisa masuk ke dalam gedung. Serta menyampaikan tuntutan di dalam Ruang Paripurna, Gedung DPRD Riau.

Karena tidak diizinkan masuk, sempat terjadi aksi saling dorong antara masa aksi dengan pihak petugas pengamanan di lokasi. Namun peristiwa tersebut tidak berlangsung lama. Hanya berkisar antara 15-20 menit.

Salah seorang orator, dengan mengenakan pengeras suara mengatakan, kondisi ekonomi yang dialami masyarakat Riau saat ini cukup sulit. Terlebih lagi dengan kondisi kelangkaan minyak goreng yang terjadi. Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menurut mahasiswa sama sekali tidak ada mengambil langkah.

"Mereka bekerja, akan tetapi sama sekali tidak pernah memandang keadilan bagi masyarakat. Petinggi-petinggi kita tidak benar-benar menjalankan perintahnya untuk rakyat," ujar salah satu orator aksi.

Selain itu, sang orator juga menyoroti perihal kesejahteraan guru honorer yang selama ini pendapatan dan jam kerja sangat tidak sesuai. Sehingga persoalan tersebut harusnya menjadi perharian serius pemprov agar persoalan upah guru honorer bisa sebanding dan layak.

"Kita mewakili rakyat untuk meminta keadilan, kita juga menuntut keadilan kepada para petinggi yang ada di dalam sana, dan permasalahan-permasalah di Riau yang belum bisa diselesaikan," tukas orator tadi.

Setelah beberapa saat, perwakilan dari DPRD Riau, yakni Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho dan anggota DPRD Riau Robin Hutagalung datang menemui mahasiswa. Namun pada saat itu, masa aksi enggan menyampaikan tuntutan mereka di luar ruangan. Setelah itu kembali terjadi aksi saling dorong. Namun pihak kepolisian yang mengamankan jalannya demonstrasi, berhasil menenangkan situasi. Sehingga pada akhirnya, mahasiswa menyampaikan tuntutan di luar gedung saja.

Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa seluruh aspirasi mahasiswa akan ditindak lanjuti. Termasuk juga dengan kritikan mahasiswa terhadap kinerja DPRD Riau. Menurutnya, hal itu akan menjadi bahan evaluasi dan koreksi agar DPRD bisa jauh lebih baik ke depan.

"Seluruh aspirasi adik-adik akan kami tindak lanjuti. Dan termasuk juga bahan evaluasi bagi kami di DPRD Riau," ucapnya.(nda)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya