PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang Ramadan 2022, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Riau harus melakukan langkah-langkah strategis guna menekan inflasi.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Muhamad Nur.
"Kami mengingatkan semua TPID untuk lebih prepare mempersiapkan antisipasi menjelang Ramadan dan lebaran supaya dapat menekan inflasi di daerah," ujarnya (3/3/2022).
Ia menerangkan, saat ini tekanan inflasi di provinsi akan mengalami peningkatan bukan hanya di Provinsi Riau namun juga nasional. Untuk itu, bagaimana TPID harus melakukan upaya strategis mengendalikan inflasi tersebut.
Menurutnya, perlunya upaya dalam implementasi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng, seperti yang telah dilakukan oleh Pemprov Riau yaitu telah melakukan rapat koordinasi TPID Provinsi Riau pada 3 Februari lalu dengan agenda pembahasan kebijakan harga minyak goreng di Riau.
"Upaya yang telah dilakukan juga monitoring dan inspeksi mendadak (sidak) ke ritel modern, pasar tradisional dan gudang distributor oleh satgas pangan," lanjutnya.
Selain itu, Bulog Riau dan Kepulauan Riau juga mengadakan pasar murah ke 39 lokasi yang disebar di wilayah Pekanbaru, Tanjung Pinang, Dumai, Bengkalis, Tembilahan, Rengat, dan Kampar.
"Upaya yang kita lakukan ini juga berpengaruh terhadap penurunan harga minyak goreng (yang saat ini harganya masih tinggi). Untuk itu upaya seperti ini harus menjadi koordinasi kita bersama," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyatakan perlunya dukungan pihak dari Kepolisian Daerah dalam melakukan monitoring sehingga tidak ada spekulasi yang berlebihan. Selain itu, keberadaan satgas pangan itu sangat penting untuk mengurangi spekulan agar tidak melakukan penimbunan yang berlebihan yang dapat mempengaruhi ketersediaan dan suplai barang di pasar.
Adapun langkah strategis mengawal implementasi HET diantaranya, melakukan pengawasan intensif agar tidak ada penumpukan stok minyak goreng oleh pedagang. Melakukan komunikasi intensif kepada masyarakat untuk tetap bijak dalam membeli dan tidak melakukan panic buying.
"Juga memastikan distribusi minyak goreng subsidi berjalan lancar dan merata pada masyarakat serta mendorong eksportir CPO untuk mengutamakan pasar dalam negeri agar pasokan bahan baku memadai kebutuhan industri dalam negeri," pungkasnya.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: Erwan Sani