Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Proyek Galian SPALD-T di Sukajadi Bulan Maret Sudah Harus Selesai

SUKAJADI (RIAUPOS.CO) – Pembangunan proyek sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) di Kecamatan Sukajadi hingga saat ini tak kunjung selesai. Pihak kontraktor diberi waktu hingga Maret 2022 untuk menyelesaikan pengerjaan proyek ini.

Salah satu ruas jalan yang masih dilakukan pengerjaan proyek adalah Jalan Mangga. Pantauan Riau Pos, Rabu(23/2) di Jalan Mangga, hampir sepanjang jalan tersebut tengah dilakukan pembangunan proyek SPALD-T. Namun, hanya sebagian badan jalan yang kini dilakukan perbaikan dengan cara pengaspalan.

Sementara itu, sebagian badan jalan lainnya serta drainase dibiarkan rusak dan tersumbat dengan limbah pasir serta lumpur hasil dari pengerukan proyek SPALD-T  itu.

Bahkan, akibat pembangunan proyek SPALD-T yang melintang di tengah jalan ditambah lagi adanya alat berat yang dibiarkan di sekitar lokasi proyek membuat masyarakat setempat tidak dapat mencari nafkah dengan cara berjualan.

Salah seorang pedagang di Jalan Mangga Yarni mengaku, keberadaan proyek SPALD-T ini sudah sangat menyusahkan kehidupan masyarakat sekitar, karena tak kunjung selesai. Malah membuat usaha warga sekitar mati suri karena akses jalan warga dan pengendara yang kerap melintas di jalan ini ditutup secara permanen oleh para pekerja proyek.

Baca Juga:  Bangun Jembatan di Bengkalis Sepanjang 1,5 Kilometer

Belum lagi, lumpur dan pasir yang dibuang di badan jalan juga kerap membuat kawasan tersebut tergenang air hujan yang tak mampu mengalir ke drainase yang ada.

"Semua ditutup. Baik itu jalan warga maupun aliran air. Kami sudah sering komplen, tapi tetap saja tidak dengar sama mereka. Kami meminta pemerintah bisa segera ambil tindakan tegas, jangan selalu masyarakat yang jadi korban karena proyek yang dibuat oleh pemerintah ini," kata dia.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Hanna, salah seorang pengendara. Perbaikan jalan yang rusak akibat proyek SPALD-T ini sudah terlalu lamban dilakukan oleh para pekerja. Bahkan, meskipun dilakukan perbaikan, tetapi pengaspalan tidak dilakukan secara serius dan malah membuat jalan kembali rusak dalam beberapa pekan.

"Hampir semua jalan yang sudah diaspal kondisinya buruk. Bergelombang dan juga tidak merata. Kalau begini setelah beberapa pekan pasti akan rusak lagi dan masyarakatlah yang akan menjadi korbannya. Mau cari jalan alternatif pun semuanya juga sama rusaknya," ungkapnya.

Baca Juga:  Warga dan Pelaku Usaha Dijatuhi Sanksi 

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, selama ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru terus mendorong penanggung jawab proyek untuk menuntaskan pengembalian kondisi ruas jalan yang rusak tuntas hingga Maret 2022 mendatang.

"Kami sudah komunikasikan dengan penanggung  jawab proyek, mereka sampaikan insya Allah Maret tuntas semua," jelasnya.

Lanjut Indra Pomi, saat ini penanggung jawab proyek tengah melakukan pengaspalan kembali ruas jalan rusak di sekitar Jalan Mangga, dan ruas jalan di Kecamatan Sukajadi lainnya merupakan satu titik proyek galian IPAL.

"Mereka sudah melakukan pengaspalan terhadap ruas jalan tersebut sepanjang 340 meter dari persimpangan Jalan Nenas hingga depan Indah Cargo di Jalan Mangga. Bahkan, Dinas PUPR Kota Pekanbaru pun sudah memberi teguran terkait molornya perbaikan ruas jalan itu dan mereka berjanji bakal segera tuntaskan, bila seluruh main hole dalam proyek IPAL tidak mengalami penurunan," tegasnya.(ayi)

 

SUKAJADI (RIAUPOS.CO) – Pembangunan proyek sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) di Kecamatan Sukajadi hingga saat ini tak kunjung selesai. Pihak kontraktor diberi waktu hingga Maret 2022 untuk menyelesaikan pengerjaan proyek ini.

Salah satu ruas jalan yang masih dilakukan pengerjaan proyek adalah Jalan Mangga. Pantauan Riau Pos, Rabu(23/2) di Jalan Mangga, hampir sepanjang jalan tersebut tengah dilakukan pembangunan proyek SPALD-T. Namun, hanya sebagian badan jalan yang kini dilakukan perbaikan dengan cara pengaspalan.

- Advertisement -

Sementara itu, sebagian badan jalan lainnya serta drainase dibiarkan rusak dan tersumbat dengan limbah pasir serta lumpur hasil dari pengerukan proyek SPALD-T  itu.

Bahkan, akibat pembangunan proyek SPALD-T yang melintang di tengah jalan ditambah lagi adanya alat berat yang dibiarkan di sekitar lokasi proyek membuat masyarakat setempat tidak dapat mencari nafkah dengan cara berjualan.

- Advertisement -

Salah seorang pedagang di Jalan Mangga Yarni mengaku, keberadaan proyek SPALD-T ini sudah sangat menyusahkan kehidupan masyarakat sekitar, karena tak kunjung selesai. Malah membuat usaha warga sekitar mati suri karena akses jalan warga dan pengendara yang kerap melintas di jalan ini ditutup secara permanen oleh para pekerja proyek.

Baca Juga:  Warga Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki

Belum lagi, lumpur dan pasir yang dibuang di badan jalan juga kerap membuat kawasan tersebut tergenang air hujan yang tak mampu mengalir ke drainase yang ada.

"Semua ditutup. Baik itu jalan warga maupun aliran air. Kami sudah sering komplen, tapi tetap saja tidak dengar sama mereka. Kami meminta pemerintah bisa segera ambil tindakan tegas, jangan selalu masyarakat yang jadi korban karena proyek yang dibuat oleh pemerintah ini," kata dia.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Hanna, salah seorang pengendara. Perbaikan jalan yang rusak akibat proyek SPALD-T ini sudah terlalu lamban dilakukan oleh para pekerja. Bahkan, meskipun dilakukan perbaikan, tetapi pengaspalan tidak dilakukan secara serius dan malah membuat jalan kembali rusak dalam beberapa pekan.

"Hampir semua jalan yang sudah diaspal kondisinya buruk. Bergelombang dan juga tidak merata. Kalau begini setelah beberapa pekan pasti akan rusak lagi dan masyarakatlah yang akan menjadi korbannya. Mau cari jalan alternatif pun semuanya juga sama rusaknya," ungkapnya.

Baca Juga:  Parah, Genangan Air di Jalan Arifin Achmad

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengatakan, selama ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru terus mendorong penanggung jawab proyek untuk menuntaskan pengembalian kondisi ruas jalan yang rusak tuntas hingga Maret 2022 mendatang.

"Kami sudah komunikasikan dengan penanggung  jawab proyek, mereka sampaikan insya Allah Maret tuntas semua," jelasnya.

Lanjut Indra Pomi, saat ini penanggung jawab proyek tengah melakukan pengaspalan kembali ruas jalan rusak di sekitar Jalan Mangga, dan ruas jalan di Kecamatan Sukajadi lainnya merupakan satu titik proyek galian IPAL.

"Mereka sudah melakukan pengaspalan terhadap ruas jalan tersebut sepanjang 340 meter dari persimpangan Jalan Nenas hingga depan Indah Cargo di Jalan Mangga. Bahkan, Dinas PUPR Kota Pekanbaru pun sudah memberi teguran terkait molornya perbaikan ruas jalan itu dan mereka berjanji bakal segera tuntaskan, bila seluruh main hole dalam proyek IPAL tidak mengalami penurunan," tegasnya.(ayi)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari