Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Diam-Diam Daftar Menjadi Anggota Paskibra

(RIAUPOS.CO) — Dian Suryani dan Indra, yang merupakan pasangan suami istri ini tak pernah menyangka bahwa pascakepulangannya ke tanah air, usai melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci akan mendapatkan kabar gembira. Adalah putrinya Azzahra Kintan Masayu Indra (Kintan) yang memberikan kebahagiaan kepada mereka karena terpilih menjadi petugas pengibar bendera ­(Paskibra) Provinsi Riau pada peringatan HUT RI ke 74  tahun ini.

Sebelum melaksanakan ibadah umrah beberapa waktu lalu, Dian dan Indra tak mengetahui bahwa anak gadisnya itu ikut mendaftar untuk mengikuti seleksi anggota Paskibra tingkat provinsi dan nasional. Pasalnya, sang anak juga tidak ada meminta izin saat itu.

“Ini rezeki yang Allah SWT berikan. Saat pulang umrah, kami baru tahu Kintan lolos menjadi Paskibra provinsi. Ini semua rezeki kami usai pulang umrah,” kata ibu Kintan, Dian.

Kebahagiaan dan kebanggaan Dian dan Indra kepada anaknya seakan bertambah, tatkala pada upacara penurunan bendera di halaman kantor Gubernur Riau, Sabtu (17/8) sore. Kintan terpilih menjadi pembawa baki duplikat bendera pusaka dan menyerahkan langsung kepada Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Baca Juga:  Peringati HPN 2022, Berbagai Kegiatan Diselenggarakan PWI Riau

“Saat pelaksanaan upacara penurunan bendera itu, kami baru tahu anak kami jadi pembawa baki. Hal ini semakin menambah kebahagiaan dan kebanggaan bagi kami,” sebutnya.

Dian yang juga merupakan seorang guru di  SMKN 3 Teluk Kuantan tersebut mengisahkan, dalam kesehariannya, Kintan yang merupakan anak pertama tersebut merupakan anak yang rajin dan suka membantu orang tua. Dari sisi agama, Kintan juga merupakan anak yang taat karena kerap menjalankan puasa Senin Kamis serta melaksanakan shalat tahajud.

“Kintan ini suka menolong orang tua, seperti menyapu rumah, cuci piring, menggosok baju. Dia juga suka puasa Senin dan Kamis dan juga rajin Salat Tahajud,” ujarnya.

Beberapa hari sebelum masuk karantina pelatihan Paskibra di Pekanbaru, ayah Kintan, Indra, sempat berbincang-bincang dengan anaknya itu, perihal kegundahan anaknya yang ingin mengundurkan diri dari petugas Paskibra Provinsi Riau. Pasalnya, ia takut saat bertugas tidak diperbolehkan mengenakan jilbab seperti tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Terus Meningkat, Kasus Positif Baru di Riau Bertambah 15

“Sebelum berangkat ke Pekanbaru, setiap malam Kintan menangis, sedih dia kalau tidak boleh pakai jilbab saat tugas. Alhamdulillah Pak Gubernur Syamsuar memperbolehkan memakai jilbab dan semua Paskibra putri mengenakan celana panjang. Karena tahun lalu tidak boleh memakai jilbab,” sebut Indra.

Sementara itu, usai bertugas, Kintan mengatakan bahwa alasannya tidak memberitahu orang tua saat hendak mendaftar menjadi calon anggota Paskibra lantaran saat itu kedua orang tuanya sedang melakukan umrah. Sehingga ia tak ingin menggangu kekhusyukan ibadah mereka.

“Saat itu kedua orang tua saya sedang pergi umrah. Jadi saya beranikan diri saja untuk mendaftar calon paskibraka di Dispora Kuantan Singingi, untuk tingkat provinsi dan nasional,” katanya.

Usai melakukan pendaftaran dan mengikuti seleksi, siswi kelas dua SMAN 1 Teluk Kuantan tersebut tak menyangka bahwa upayanya membuahkan hasil dan dia diterima menjadi anggota Paskibra Provinsi Riau.(gem)

 

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru
 

(RIAUPOS.CO) — Dian Suryani dan Indra, yang merupakan pasangan suami istri ini tak pernah menyangka bahwa pascakepulangannya ke tanah air, usai melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci akan mendapatkan kabar gembira. Adalah putrinya Azzahra Kintan Masayu Indra (Kintan) yang memberikan kebahagiaan kepada mereka karena terpilih menjadi petugas pengibar bendera ­(Paskibra) Provinsi Riau pada peringatan HUT RI ke 74  tahun ini.

Sebelum melaksanakan ibadah umrah beberapa waktu lalu, Dian dan Indra tak mengetahui bahwa anak gadisnya itu ikut mendaftar untuk mengikuti seleksi anggota Paskibra tingkat provinsi dan nasional. Pasalnya, sang anak juga tidak ada meminta izin saat itu.

- Advertisement -

“Ini rezeki yang Allah SWT berikan. Saat pulang umrah, kami baru tahu Kintan lolos menjadi Paskibra provinsi. Ini semua rezeki kami usai pulang umrah,” kata ibu Kintan, Dian.

Kebahagiaan dan kebanggaan Dian dan Indra kepada anaknya seakan bertambah, tatkala pada upacara penurunan bendera di halaman kantor Gubernur Riau, Sabtu (17/8) sore. Kintan terpilih menjadi pembawa baki duplikat bendera pusaka dan menyerahkan langsung kepada Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution yang bertindak sebagai inspektur upacara.

- Advertisement -
Baca Juga:  12 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa di Riau

“Saat pelaksanaan upacara penurunan bendera itu, kami baru tahu anak kami jadi pembawa baki. Hal ini semakin menambah kebahagiaan dan kebanggaan bagi kami,” sebutnya.

Dian yang juga merupakan seorang guru di  SMKN 3 Teluk Kuantan tersebut mengisahkan, dalam kesehariannya, Kintan yang merupakan anak pertama tersebut merupakan anak yang rajin dan suka membantu orang tua. Dari sisi agama, Kintan juga merupakan anak yang taat karena kerap menjalankan puasa Senin Kamis serta melaksanakan shalat tahajud.

“Kintan ini suka menolong orang tua, seperti menyapu rumah, cuci piring, menggosok baju. Dia juga suka puasa Senin dan Kamis dan juga rajin Salat Tahajud,” ujarnya.

Beberapa hari sebelum masuk karantina pelatihan Paskibra di Pekanbaru, ayah Kintan, Indra, sempat berbincang-bincang dengan anaknya itu, perihal kegundahan anaknya yang ingin mengundurkan diri dari petugas Paskibra Provinsi Riau. Pasalnya, ia takut saat bertugas tidak diperbolehkan mengenakan jilbab seperti tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Terus Meningkat, Kasus Positif Baru di Riau Bertambah 15

“Sebelum berangkat ke Pekanbaru, setiap malam Kintan menangis, sedih dia kalau tidak boleh pakai jilbab saat tugas. Alhamdulillah Pak Gubernur Syamsuar memperbolehkan memakai jilbab dan semua Paskibra putri mengenakan celana panjang. Karena tahun lalu tidak boleh memakai jilbab,” sebut Indra.

Sementara itu, usai bertugas, Kintan mengatakan bahwa alasannya tidak memberitahu orang tua saat hendak mendaftar menjadi calon anggota Paskibra lantaran saat itu kedua orang tuanya sedang melakukan umrah. Sehingga ia tak ingin menggangu kekhusyukan ibadah mereka.

“Saat itu kedua orang tua saya sedang pergi umrah. Jadi saya beranikan diri saja untuk mendaftar calon paskibraka di Dispora Kuantan Singingi, untuk tingkat provinsi dan nasional,” katanya.

Usai melakukan pendaftaran dan mengikuti seleksi, siswi kelas dua SMAN 1 Teluk Kuantan tersebut tak menyangka bahwa upayanya membuahkan hasil dan dia diterima menjadi anggota Paskibra Provinsi Riau.(gem)

 

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari