Jumat, 20 September 2024

Pemerintah Buka Pengiriman Jamaaah Umrah Mulai Besok

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Setelah ditunggu sekian lama, Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya mengumumkan pembukaan pengiriman jamaah umrah. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengumumkan, pengiriman jamaah umrah dimulai, besok (8/1).

Pengumuman itu disampaikan Hilman malam tadi (6/1). Tokoh Muhammadiyah itu mengingatkan saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Untuk itu penyelenggaraan umrah harus mematuhi protokol kesehatan. Sehingga memberikan jaminan perlindungan kepada jamaah.

Hilman mengatakan penyelenggaraan umrah kali ini, dilaksanakan dengan pengendalian dan pengawasan kepatuhan protokol kesehatan yang ketat. "Baik itu protokol kesehatan di tanah air maupun di Arab Saudi. Dengan mengedepankan perlindungan dan keselamatan jamaah," katanya, kemarin.

Dia mengatakan keputusan membuka kembali pengiriman umrah itu diambil setelah rapat lintas kementerian pada 3 Januari lalu. Dalam rapat tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas menekankan keharusan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.

- Advertisement -

Di antara ketentuannya adalah penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) atau travel umrah wajib melaporkan keberangkatan ke sistem komputerisasi umrah (Siskopatuh) Kemenag.

Ketentuan lainnya pemberangkatan umrah diprioritaskan menggunakan penerbangan langsung (direct flight). Untuk pintu masuk dan kedatangan jamaah umrah menggunakan Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian saat jamaah umrah pulang, wajib mengikuti ketentuan karantina dari BNPB.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ratusan Dokter Ikuti Workshop

"Keberangkatan empat penerbangan awal mengaju kebijakan umrah satu pintu dengan menggunakan Asrama Haji Jakarta sebagai lokasi screening kesehatan," jelasnya. Kemudian Kemenag pusat juga meminta Kanwil Kemenag Provinsi serta kantor Kemenag kabupaten dan kota melakukan pengawasan keberangkatan jamaah umrah di wilayah kerja masing-masing.

Keputusan Kemenag membuka kembali perjalanan umrah disambut baik oleh asosiasi PPIU. Di antaranya disampaikan Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Azhar Gazali. "Alhamdulillah. Buah dari perjuangan," katanya saat berada di pesawat Saudia dalam perjalanan pulang ke tanah air sebagai tim advance umrah.

Dia mengatakan keputusan Kemenag tersebut tentu setelah mendengarkan banyak masukan. Termasuk dari perwakilan pemerintah di Jeddah dan asosiasi PPIU yang menjadi tim advance. Untuk berikutnya Pemerintah Indonesia harus menyiapkan layanan dengan baik. Mulai dari sebelum keberangkatan, saat keberangkatan, sampai ketika jamaah kembali pulang ke tanah air.

Kemudian kepada para travel, dia mengatakan kebijakan Kemenag ini harus disambut dengan penuh tanggung jawab. Yaitu memberangkatkan umrah dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditentukan. Baik itu di dalam negeri maupun saat berada di Saudi.

Lebih lanjut Azhar menyampaikan hasil evaluasi dari tim advance, pelaksanaan umrah yang mereka lakukan berjalan lancar. Total mereka melakukan umrah sebanyak dua kali.

Baca Juga:  Perpanjangan SIM Bisa Online

Selama melaksanakan ibadah umrah, tim advance sekaligus memetakan protokol sekaligus biaya. Dia memperkirakan mulai dari Rp30 jutaan/orang. Harga ini sudah termasuk biaya tiket, akomodasi untuk karantina di Saudi, hingga layanan transportasi darat di sana. Seperti diketahui setibanya di Jeddah, jamaah wajib karantina empat malam lima hari. Setelah itu baru bisa ke Madinah atau Makkah.

Melihat pelaksanaan umrah kali ini, mereka mengakui optimis haji tahun ini bisa dibuka untuk jamaah dari luar Saudi. Termasuk jamaah haji dari Indonesia. "Kepastian haji 2022 ini tentunya tergantung kesuksesan penyelenggaraan umrah," tuturnya. Jika nanti Arab Saudi memutuskan membuka kedatangan jamaah haji dari penjuru dunia, dia mengatakan Pemerintah Indonesia harus siap memberangkatkan.

Seperti diketahui akibat pandemi Covid-19 pengiriman jamaah haji dari Indonesia ditunda dua kali. Yaitu pada musim haji 2020 dan 2021. Alasannya karena sampai waktu pelaksanaan ibadah haji, Arab Saudi tidak kunjung memberikan kuota. Selama pandemi ini, kegiatan ibadah haji hanya dibuka untuk jamaah dari dalam negeri Saudi.(wan/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Setelah ditunggu sekian lama, Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya mengumumkan pembukaan pengiriman jamaah umrah. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengumumkan, pengiriman jamaah umrah dimulai, besok (8/1).

Pengumuman itu disampaikan Hilman malam tadi (6/1). Tokoh Muhammadiyah itu mengingatkan saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Untuk itu penyelenggaraan umrah harus mematuhi protokol kesehatan. Sehingga memberikan jaminan perlindungan kepada jamaah.

Hilman mengatakan penyelenggaraan umrah kali ini, dilaksanakan dengan pengendalian dan pengawasan kepatuhan protokol kesehatan yang ketat. "Baik itu protokol kesehatan di tanah air maupun di Arab Saudi. Dengan mengedepankan perlindungan dan keselamatan jamaah," katanya, kemarin.

Dia mengatakan keputusan membuka kembali pengiriman umrah itu diambil setelah rapat lintas kementerian pada 3 Januari lalu. Dalam rapat tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas menekankan keharusan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.

Di antara ketentuannya adalah penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) atau travel umrah wajib melaporkan keberangkatan ke sistem komputerisasi umrah (Siskopatuh) Kemenag.

Ketentuan lainnya pemberangkatan umrah diprioritaskan menggunakan penerbangan langsung (direct flight). Untuk pintu masuk dan kedatangan jamaah umrah menggunakan Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian saat jamaah umrah pulang, wajib mengikuti ketentuan karantina dari BNPB.

Baca Juga:  PPKM Mikro Diperpanjang

"Keberangkatan empat penerbangan awal mengaju kebijakan umrah satu pintu dengan menggunakan Asrama Haji Jakarta sebagai lokasi screening kesehatan," jelasnya. Kemudian Kemenag pusat juga meminta Kanwil Kemenag Provinsi serta kantor Kemenag kabupaten dan kota melakukan pengawasan keberangkatan jamaah umrah di wilayah kerja masing-masing.

Keputusan Kemenag membuka kembali perjalanan umrah disambut baik oleh asosiasi PPIU. Di antaranya disampaikan Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Azhar Gazali. "Alhamdulillah. Buah dari perjuangan," katanya saat berada di pesawat Saudia dalam perjalanan pulang ke tanah air sebagai tim advance umrah.

Dia mengatakan keputusan Kemenag tersebut tentu setelah mendengarkan banyak masukan. Termasuk dari perwakilan pemerintah di Jeddah dan asosiasi PPIU yang menjadi tim advance. Untuk berikutnya Pemerintah Indonesia harus menyiapkan layanan dengan baik. Mulai dari sebelum keberangkatan, saat keberangkatan, sampai ketika jamaah kembali pulang ke tanah air.

Kemudian kepada para travel, dia mengatakan kebijakan Kemenag ini harus disambut dengan penuh tanggung jawab. Yaitu memberangkatkan umrah dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditentukan. Baik itu di dalam negeri maupun saat berada di Saudi.

Lebih lanjut Azhar menyampaikan hasil evaluasi dari tim advance, pelaksanaan umrah yang mereka lakukan berjalan lancar. Total mereka melakukan umrah sebanyak dua kali.

Baca Juga:  Suasana Rumah Ferdy Sambo Jumat ‘Berdarah’ Ternyata Penuh Tawa-Tawa

Selama melaksanakan ibadah umrah, tim advance sekaligus memetakan protokol sekaligus biaya. Dia memperkirakan mulai dari Rp30 jutaan/orang. Harga ini sudah termasuk biaya tiket, akomodasi untuk karantina di Saudi, hingga layanan transportasi darat di sana. Seperti diketahui setibanya di Jeddah, jamaah wajib karantina empat malam lima hari. Setelah itu baru bisa ke Madinah atau Makkah.

Melihat pelaksanaan umrah kali ini, mereka mengakui optimis haji tahun ini bisa dibuka untuk jamaah dari luar Saudi. Termasuk jamaah haji dari Indonesia. "Kepastian haji 2022 ini tentunya tergantung kesuksesan penyelenggaraan umrah," tuturnya. Jika nanti Arab Saudi memutuskan membuka kedatangan jamaah haji dari penjuru dunia, dia mengatakan Pemerintah Indonesia harus siap memberangkatkan.

Seperti diketahui akibat pandemi Covid-19 pengiriman jamaah haji dari Indonesia ditunda dua kali. Yaitu pada musim haji 2020 dan 2021. Alasannya karena sampai waktu pelaksanaan ibadah haji, Arab Saudi tidak kunjung memberikan kuota. Selama pandemi ini, kegiatan ibadah haji hanya dibuka untuk jamaah dari dalam negeri Saudi.(wan/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari