BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Viralnya pemberitaan tentang warga miskin bernama Syahrudin (65) warga Desa Teluk Latak, Bengkalis, yang menempati rumah gubuk dan tinggal sebatangkara mendapat simpatik masyarakat.
Dalam dua hari terakhir ini, bantuan berdatangan ke rumahnya yang sudah condong dan hampir roboh, termasuk petugas dari pekerja sosial UPT Kementerian Sosial RI dari Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Rumbai, Pekanbaru datang ke rumah Syahrudin, Selasa (21/12/2021).
“Kami merespon masalah warga miskin bernama Syahrudin yang viral hidup sendiri dan sakit-sakitan di gubuk reot. Setelah kami datang mengetahui kondisinya memang aparat desa sudah berupaya untuk membantunya untuk rumah yang saat ini dihuninya. Karena rumah dan tanah bukan miliknya sehingga susah untuk mendapatkan bantuan bedah rumah,” ujar Lisdawati, petugas pekerja sosial dari UPT Kementerian Sosial RI, BRSAMPK Rumbai, Pekanbaru.
Namun kata Lisdawati, Kepala Desa Mansur dan aparaturnya sudah melakukan negosiasi dengan pemilik tanah dan atas kebesaran hati pemilik tanah bernama Ikhsan, akan memberikan tanah untuk membangun rumah sederhana.
“Ya, alhamdulillah kami sudah datang ke pemilik tanah dan mereka sudah menghibah tanahnya dengan ukuran 8 X 10 meter untuk pembangunan rumah Pak Syaharudin. Alhamdulillah, sampai saat ini dalam proses yang akan dirundingkan pihak desa,” ujarnya.
Kepada Syahrudin, Lisdawati yang didampingi Kades Mansur dan Babinsa Teluk Latak Serda Jeri Agustian, berharap agar sehat selalu dan bersabar dalam menghadapi persoalan hidup. Dia juga menyarankan kalau bisa berkumpul dengan keluarga besar walaupun Pak Syahrudin tidak ingin merepotkan orang lain.
“Kepada pihak desa, aparatur serta masyarakat agar tetap untuk selalu mengawasi dan menjaga Pak Syahrudin sehingga Pak Syahrudin bisa menikmati hari tuanya dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Teluk Latak, Mansyur, juga mengatakan, selama ini pihaknya sudah memperhatikan kondisi Syahrudin. Bahkan pihaknya sudah mengusulkan untuk rumah layak huni ke pemerintah bahkan melalui anggaran dana desa (ADD), namun persoalannya rumah dan tanah yang ditempati bukan miliknya.
‘’Mudah-mudahan setelah ada solusi ini akan segera kami bangun rumah sederhana buat Pak Syahrudin. Karena sudah ada kesepatakan dengan pemilik tanah mau menghibahkan tananya sedikit untuk diteggakkan rumah,’’ ujarnya.
Sedangkan Syahrudin yang mendapatkan kunjungan dan bantuan dari masyarakat mengaku senang dan berterima kasih, sehingga ke depan dirinya tidak kehujanan lagi ketika berada di dalam rumah. Karena rumah yang ditempatinya saat ini selain sudah mau roboh juga sudah lapuk.
‘’Terima kasih sudah memperhatikan saya, dan ini merupakan hal yang luar biasa. Karena selama ini saya sendiri dalam menanggung kesusuahan ini,’’ ujarnya.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Hary B Koriun