JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono mengingatkan bahwa aparatur sipil negara (ASN) tidak hanya dianggap sebagai profesi atau lahan pekerjaan semata. Namun lebih dari pada itu yakni pengabdian untuk kepentingan bangsa.
"ASN itu bukan sekadar bekerja dan kemudian menerima gaji, tetapi mengabdi. Mengabdi untuk bangsa tetapi judulnya saja, aparatur sipil negara artinya sangat berkaitan erat dengan kepentingan bangsa dan negara, kira-kira begitu," kata Nono dalam peluncuran logo baru Sekretariat Jenderal DPD RI dan perancangan core values berakhlak employer branding "Bangga Melayani Bangsa" yang di gelar di gedung Nusantara IV Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Nono mengungkapkan, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk looos menjadi seorang ASN. Oleh karena itu ASN adalah orang pilihan untuk membantu jalannya pemerintahan dan mereka di lindungi oleh Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN.
"Untuk menjadi ASN tidak mudah, ada seleksi dan tidak semua orang bisa menjadi ASN. Jadi ASN itu orang orang terpilih untuk menduduki jabatan bahkan disumpah dan panca prasetya Korpri dan sudah diatur dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN," jelasnya.
Nono menekankan khusus ASN yang ada di lingkungan parlemen, lebih khusus lagi DPD RI harus melayani kerja-kerja kelembagaan, anggota, alat kelengkapan pimpinan agar berjalan dengan baik.
Meski begitu, Nono memahami bahwa bekerja sebagai ASN di lingkungan politik seperti MPR/DPR/DPD RI tidak mudah karena banyaknya kepentingan yang harus di akomodir.
"Artinya kerja-kerja politik dan tidak mudah, tetapi ini harus dikerjakan, sehingga dinamika politik apapun yang terjadi di lingkungan lembaga politik ini, hendaknya tidak menurunkan kadar, dedikasi, loyalitas, pegabdiannya, rela berkorban, disiplin untuk kepentingan bangsa dan negara," tuturnya.
"Artinya dalam mengabdi, bekerja dan mengabdi itu sangat terikat dengan hal-hal yang bersifat loyalitas, dedikasi, disiplin, bahkan rela berkorban, bahkan tidak sedikit orang mengatakan ASN adalah abdi negara," imbuh Nono.
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, kata Nono, ASN di tuntut untuk bekerja cepat, karena di topang oleh perkembangan lingkungan strategis, khususnya ilmu pengetahuan.
"Saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi, kalau dulu yang kuat mengalahkan yang lemah, yang besar mengalahkan yang kecil. Kalau sekarang ini harus ditambah, yang cepat mengalahkan yang lambat. Jadi kita tidak boleh lagi bekerja lambat dengan sistem yang serba digital ini," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: E Sulaiman