Senin, 28 April 2025
spot_img

Enzo Berhak Teruskan Pendidikan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sempat dikabarkan terpapar paham selain Pancasila, TNI AD tegas mempertahankan Enzo Zenz Allie sebagai calon prajurit taruna di Akademi Militer (Akmil). Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan Enzo punya nilai indeks moderasi bernegara yang cukup baik.

Menurut KSAD, nilai itu diperoleh berdasar pendalaman oleh matra darat. Setelah instansinya menganalisa hasil pendalaman terhadap Enzo dan calon prajurit taruna lainnya. "Kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang sudah dikembangkan cukup lama," terangnya, Selasa (13/8).

Bukan tidak yakin terhadap sistem rekrutmen yang selama ini sudah berjalan, TNI mengambil alternatif itu sebagai bukti bahwa mereka tidak menutup diri. Masukan terkait Enzo ditampung kemudian ditindaklanjuti melalui pendalaman.

Baca Juga:  Pinangki Bantah Seluruh Dakwaan

"Kami berusaha untuk objektif. Kami ingin terbuka," ungkap Andika. Belakangan nama Enzo mencuat ke permukaan lantaran dia dinilai sebagai salah satu calon prajurit taruna potensial. Pernah mondok di salah satu pesantren di Banten, remaja keturunan Indonesia-Prancis tersebut punya nilai lebih karena menguasai beberapa bahasa.
Belakangan Enzo disebut-sebut terpapar paham yang menyimpang dari Pancasila. Tudingan itu muncul setelah foto Enzo berikut Ar-Rayah beredar luas. Setelah didalami oleh Mabes TNI AD, tudingan itu dinyatakan tidak benar. Andika memastikan bahwa Enzo tidak punya masalah dengan Pancasila.

"Jadi, indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," kata mantan panglima Kostrad itu.

Berdasar analisis yang sudah dilaksanakan, persentase indeks moderasi bernegara Enzo berada pada angka 84 persen. "Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7," imbuh Andika.

Baca Juga:  Tarbiyah Desak PAC Jalani Program

Karena itu, orang nomor satu di TNI AD tersebut menegaskan bahwa instansi yang dia pimpin memutuskan untuk mempertahankan Enzo. Bersama 363 calon prajurit taruna lainnya, Enzo berhak tetap berada di Akmil untuk menjalani pendidikan.

Hasil pendalam itu serupa dengan perolehan tes yang sudah dilakoni oleh  364 calon prajurit taruna. Mereka, kata Andika, sudah lulus rangkaian ujian yang meliputi banyak aspek. Mulai kesehatan, jasmani, psikologi, sampai mental ideologi. "Kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna Akmil, 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu," terang pria yang juga pernah bertugas sebagai komandan Paspampres itu.(syn/jpg/egp)

Laporan: JPG
Ediotor: Arif Oktafian

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sempat dikabarkan terpapar paham selain Pancasila, TNI AD tegas mempertahankan Enzo Zenz Allie sebagai calon prajurit taruna di Akademi Militer (Akmil). Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan Enzo punya nilai indeks moderasi bernegara yang cukup baik.

Menurut KSAD, nilai itu diperoleh berdasar pendalaman oleh matra darat. Setelah instansinya menganalisa hasil pendalaman terhadap Enzo dan calon prajurit taruna lainnya. "Kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang sudah dikembangkan cukup lama," terangnya, Selasa (13/8).

Bukan tidak yakin terhadap sistem rekrutmen yang selama ini sudah berjalan, TNI mengambil alternatif itu sebagai bukti bahwa mereka tidak menutup diri. Masukan terkait Enzo ditampung kemudian ditindaklanjuti melalui pendalaman.

Baca Juga:  Perlu Akomodir Media Lokal dan Komunitas

"Kami berusaha untuk objektif. Kami ingin terbuka," ungkap Andika. Belakangan nama Enzo mencuat ke permukaan lantaran dia dinilai sebagai salah satu calon prajurit taruna potensial. Pernah mondok di salah satu pesantren di Banten, remaja keturunan Indonesia-Prancis tersebut punya nilai lebih karena menguasai beberapa bahasa.
Belakangan Enzo disebut-sebut terpapar paham yang menyimpang dari Pancasila. Tudingan itu muncul setelah foto Enzo berikut Ar-Rayah beredar luas. Setelah didalami oleh Mabes TNI AD, tudingan itu dinyatakan tidak benar. Andika memastikan bahwa Enzo tidak punya masalah dengan Pancasila.

"Jadi, indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," kata mantan panglima Kostrad itu.

Berdasar analisis yang sudah dilaksanakan, persentase indeks moderasi bernegara Enzo berada pada angka 84 persen. "Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7," imbuh Andika.

Baca Juga:  Pelaku Perampokan Sandera Warga

Karena itu, orang nomor satu di TNI AD tersebut menegaskan bahwa instansi yang dia pimpin memutuskan untuk mempertahankan Enzo. Bersama 363 calon prajurit taruna lainnya, Enzo berhak tetap berada di Akmil untuk menjalani pendidikan.

Hasil pendalam itu serupa dengan perolehan tes yang sudah dilakoni oleh  364 calon prajurit taruna. Mereka, kata Andika, sudah lulus rangkaian ujian yang meliputi banyak aspek. Mulai kesehatan, jasmani, psikologi, sampai mental ideologi. "Kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna Akmil, 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu," terang pria yang juga pernah bertugas sebagai komandan Paspampres itu.(syn/jpg/egp)

Laporan: JPG
Ediotor: Arif Oktafian

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Enzo Berhak Teruskan Pendidikan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sempat dikabarkan terpapar paham selain Pancasila, TNI AD tegas mempertahankan Enzo Zenz Allie sebagai calon prajurit taruna di Akademi Militer (Akmil). Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan Enzo punya nilai indeks moderasi bernegara yang cukup baik.

Menurut KSAD, nilai itu diperoleh berdasar pendalaman oleh matra darat. Setelah instansinya menganalisa hasil pendalaman terhadap Enzo dan calon prajurit taruna lainnya. "Kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang sudah dikembangkan cukup lama," terangnya, Selasa (13/8).

Bukan tidak yakin terhadap sistem rekrutmen yang selama ini sudah berjalan, TNI mengambil alternatif itu sebagai bukti bahwa mereka tidak menutup diri. Masukan terkait Enzo ditampung kemudian ditindaklanjuti melalui pendalaman.

Baca Juga:  Tarbiyah Desak PAC Jalani Program

"Kami berusaha untuk objektif. Kami ingin terbuka," ungkap Andika. Belakangan nama Enzo mencuat ke permukaan lantaran dia dinilai sebagai salah satu calon prajurit taruna potensial. Pernah mondok di salah satu pesantren di Banten, remaja keturunan Indonesia-Prancis tersebut punya nilai lebih karena menguasai beberapa bahasa.
Belakangan Enzo disebut-sebut terpapar paham yang menyimpang dari Pancasila. Tudingan itu muncul setelah foto Enzo berikut Ar-Rayah beredar luas. Setelah didalami oleh Mabes TNI AD, tudingan itu dinyatakan tidak benar. Andika memastikan bahwa Enzo tidak punya masalah dengan Pancasila.

"Jadi, indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," kata mantan panglima Kostrad itu.

Berdasar analisis yang sudah dilaksanakan, persentase indeks moderasi bernegara Enzo berada pada angka 84 persen. "Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7," imbuh Andika.

Baca Juga:  ICW Desak KPK Ajukan Kasasi karena Rendahnya Hukuman Rommy

Karena itu, orang nomor satu di TNI AD tersebut menegaskan bahwa instansi yang dia pimpin memutuskan untuk mempertahankan Enzo. Bersama 363 calon prajurit taruna lainnya, Enzo berhak tetap berada di Akmil untuk menjalani pendidikan.

Hasil pendalam itu serupa dengan perolehan tes yang sudah dilakoni oleh  364 calon prajurit taruna. Mereka, kata Andika, sudah lulus rangkaian ujian yang meliputi banyak aspek. Mulai kesehatan, jasmani, psikologi, sampai mental ideologi. "Kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna Akmil, 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu," terang pria yang juga pernah bertugas sebagai komandan Paspampres itu.(syn/jpg/egp)

Laporan: JPG
Ediotor: Arif Oktafian

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sempat dikabarkan terpapar paham selain Pancasila, TNI AD tegas mempertahankan Enzo Zenz Allie sebagai calon prajurit taruna di Akademi Militer (Akmil). Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan Enzo punya nilai indeks moderasi bernegara yang cukup baik.

Menurut KSAD, nilai itu diperoleh berdasar pendalaman oleh matra darat. Setelah instansinya menganalisa hasil pendalaman terhadap Enzo dan calon prajurit taruna lainnya. "Kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang sudah dikembangkan cukup lama," terangnya, Selasa (13/8).

Bukan tidak yakin terhadap sistem rekrutmen yang selama ini sudah berjalan, TNI mengambil alternatif itu sebagai bukti bahwa mereka tidak menutup diri. Masukan terkait Enzo ditampung kemudian ditindaklanjuti melalui pendalaman.

Baca Juga:  ICW Desak KPK Ajukan Kasasi karena Rendahnya Hukuman Rommy

"Kami berusaha untuk objektif. Kami ingin terbuka," ungkap Andika. Belakangan nama Enzo mencuat ke permukaan lantaran dia dinilai sebagai salah satu calon prajurit taruna potensial. Pernah mondok di salah satu pesantren di Banten, remaja keturunan Indonesia-Prancis tersebut punya nilai lebih karena menguasai beberapa bahasa.
Belakangan Enzo disebut-sebut terpapar paham yang menyimpang dari Pancasila. Tudingan itu muncul setelah foto Enzo berikut Ar-Rayah beredar luas. Setelah didalami oleh Mabes TNI AD, tudingan itu dinyatakan tidak benar. Andika memastikan bahwa Enzo tidak punya masalah dengan Pancasila.

"Jadi, indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," kata mantan panglima Kostrad itu.

Berdasar analisis yang sudah dilaksanakan, persentase indeks moderasi bernegara Enzo berada pada angka 84 persen. "Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7," imbuh Andika.

Baca Juga:  Dukung Energi Bersih, Quantum Power Asia dan ib vogt Bangun PLTS di Indonesia yang Terbesar di Dunia Senilai Rp 71,8 Triliun

Karena itu, orang nomor satu di TNI AD tersebut menegaskan bahwa instansi yang dia pimpin memutuskan untuk mempertahankan Enzo. Bersama 363 calon prajurit taruna lainnya, Enzo berhak tetap berada di Akmil untuk menjalani pendidikan.

Hasil pendalam itu serupa dengan perolehan tes yang sudah dilakoni oleh  364 calon prajurit taruna. Mereka, kata Andika, sudah lulus rangkaian ujian yang meliputi banyak aspek. Mulai kesehatan, jasmani, psikologi, sampai mental ideologi. "Kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna Akmil, 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu," terang pria yang juga pernah bertugas sebagai komandan Paspampres itu.(syn/jpg/egp)

Laporan: JPG
Ediotor: Arif Oktafian

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari