(RIAUPOS.CO) – Menonton serial Squid Game terasa mendebarkan dan menguras energi. Penonton seolah-olah turut diajak menjadi peserta berbagai permainan mematikan. Rupanya, rasa lelah itu juga dirasakan Hwang Dong-hyuk, sutradara sekaligus penulis serial sembilan episode tersebut. Menurut dia, menulis Squid Game memakan waktu yang panjang dan membikin stres. Terlebih, dia tidak pandai dalam melakukan kerja sama tim.
Dong-hyuk harus meminum setengah botol soju agar bisa menulis dengan kreatif pada masa-masa awal penulisan. Bagi dia, Squid Game merupakan serial yang lebih sulit daripada film. "Aku butuh waktu enam bulan untuk menulis dan menulis ulang dua episode pertama. Kemudian, aku berkonsultasi secara lisan dengan teman-teman dan mengambil petunjuk untuk perbaikan melalui pitching-ku sendiri dan dari tanggapan mereka," katanya sebagaimana dilansir dari Variety.
Dia mengakui telah ”meminjam” inspirasi dari beberapa film bertema survival. Misalnya, Hunger Games, Battle Royale, dan film Jepang As the Gods Will, film yang diduga warganet diplagiasi Dong-hyuk. Kendati demikian, dia membantah tuduhan tersebut.Dong-hyuk menghabiskan masa mudanya di kafe untuk membaca komik seperti Battle Royale dan Liar Game. Squid Game menuai kesuksesan besar.
Bahkan, Co-CEO Netflix Ted Sarandos menyatakan bahwa Squid Game akan menjadi acara TV berbahasa non-Inggris terlaris di Netflix. Serial itu juga berakhir dengan menyisakan banyak pertanyaan. Meski begitu, Dong-hyuk masih enggan mengulang rasa lelah yang sama saat menulis serial tersebut.
"Aku tidak memiliki rencana yang berkembang dengan baik untuk Squid Game 2. Cukup melelahkan hanya dengan memikirkannya. Tapi, jika melakukannya, aku pasti tidak akan melakukannya sendiri. Aku akan mempertimbangkan untuk menggunakan ruang penulis dan menginginkan banyak sutradara berpengalaman," tuturnya.(jpg)
(RIAUPOS.CO) – Menonton serial Squid Game terasa mendebarkan dan menguras energi. Penonton seolah-olah turut diajak menjadi peserta berbagai permainan mematikan. Rupanya, rasa lelah itu juga dirasakan Hwang Dong-hyuk, sutradara sekaligus penulis serial sembilan episode tersebut. Menurut dia, menulis Squid Game memakan waktu yang panjang dan membikin stres. Terlebih, dia tidak pandai dalam melakukan kerja sama tim.
Dong-hyuk harus meminum setengah botol soju agar bisa menulis dengan kreatif pada masa-masa awal penulisan. Bagi dia, Squid Game merupakan serial yang lebih sulit daripada film. "Aku butuh waktu enam bulan untuk menulis dan menulis ulang dua episode pertama. Kemudian, aku berkonsultasi secara lisan dengan teman-teman dan mengambil petunjuk untuk perbaikan melalui pitching-ku sendiri dan dari tanggapan mereka," katanya sebagaimana dilansir dari Variety.
- Advertisement -
Dia mengakui telah ”meminjam” inspirasi dari beberapa film bertema survival. Misalnya, Hunger Games, Battle Royale, dan film Jepang As the Gods Will, film yang diduga warganet diplagiasi Dong-hyuk. Kendati demikian, dia membantah tuduhan tersebut.Dong-hyuk menghabiskan masa mudanya di kafe untuk membaca komik seperti Battle Royale dan Liar Game. Squid Game menuai kesuksesan besar.
Bahkan, Co-CEO Netflix Ted Sarandos menyatakan bahwa Squid Game akan menjadi acara TV berbahasa non-Inggris terlaris di Netflix. Serial itu juga berakhir dengan menyisakan banyak pertanyaan. Meski begitu, Dong-hyuk masih enggan mengulang rasa lelah yang sama saat menulis serial tersebut.
- Advertisement -
"Aku tidak memiliki rencana yang berkembang dengan baik untuk Squid Game 2. Cukup melelahkan hanya dengan memikirkannya. Tapi, jika melakukannya, aku pasti tidak akan melakukannya sendiri. Aku akan mempertimbangkan untuk menggunakan ruang penulis dan menginginkan banyak sutradara berpengalaman," tuturnya.(jpg)