Guru Positif Covid-19, PTM di SMP 44 Dihentikan 3 Hari 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki pekan kedua pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Pekanbaru, seorang guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 44 di Palas, Kecamatan Rumbai terdeteksi positif Covid-19. Sekolah itupun kini ditutup selama tiga hari.

Penutupan sekolah selama tiga hari itu dilakukan sejak Senin (20/9) hingga Rabu (22/9) untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Selama aktivitas PTM dihentikan itu, sterilisasi di sekolah dilakukan.

- Advertisement -

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas, Selasa (21/9).

"Ada satu guru terkonfirmasi positif di SMPN 44, belajar di sekolah kami hentikan sementara Covid-19,” kata dia.

- Advertisement -

Sterilisasi sendiri dilakukan di sekolah dengan penyemprotan cairan disinfektan. Selain guru positif Covid-19 di SMP 44, belum ditemukan adanya peserta didik yang terkonfirmasi positif di sekolah itu dan di sekolah lainnya yang menggelar PTM. "Setelah tiga hari proses sterilisasi sekolah, anak-anak bisa beraktivitas di sekolah,"  imbuhnya.

Atas peristiwa ini, Ismardi kembali mengingatkan pada pihak sekolah agar menjaga dengan ketat penerapan protokol kesehatan. "Tetap terapkan proses dengan ketat. Ini demi kebaikan semua pihak," imbaunya.

Untuk pelaksanaan PTM saat pandemi Covid-19 ini, Disdik Kota Pekanbaru hingga pekan lalu telah mengeluarkan rekomendasi bagi 45 SMP negeri dan 177 SD negeri. "Kalau swasta sudah sebagian (rekomendasi). SMP 66, SD 80, dan TK sudah kami buka 88," kata Kadisdik.

Terhadap pelaksanaan PTM, Tim dari Disdik Kota Pekanbaru bersama Satgas Penanganan Covid-19 sudah melakukan evaluasi terhadap penerapan protokol kesehatan. "Mereka ajukan rekomendasi, kami cek. Kalau protokol kesehatannya sudah memenuhi, maka sekolah bisa buka," terangnya.(ali)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki pekan kedua pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Pekanbaru, seorang guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 44 di Palas, Kecamatan Rumbai terdeteksi positif Covid-19. Sekolah itupun kini ditutup selama tiga hari.

Penutupan sekolah selama tiga hari itu dilakukan sejak Senin (20/9) hingga Rabu (22/9) untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Selama aktivitas PTM dihentikan itu, sterilisasi di sekolah dilakukan.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas, Selasa (21/9).

"Ada satu guru terkonfirmasi positif di SMPN 44, belajar di sekolah kami hentikan sementara Covid-19,” kata dia.

Sterilisasi sendiri dilakukan di sekolah dengan penyemprotan cairan disinfektan. Selain guru positif Covid-19 di SMP 44, belum ditemukan adanya peserta didik yang terkonfirmasi positif di sekolah itu dan di sekolah lainnya yang menggelar PTM. "Setelah tiga hari proses sterilisasi sekolah, anak-anak bisa beraktivitas di sekolah,"  imbuhnya.

Atas peristiwa ini, Ismardi kembali mengingatkan pada pihak sekolah agar menjaga dengan ketat penerapan protokol kesehatan. "Tetap terapkan proses dengan ketat. Ini demi kebaikan semua pihak," imbaunya.

Untuk pelaksanaan PTM saat pandemi Covid-19 ini, Disdik Kota Pekanbaru hingga pekan lalu telah mengeluarkan rekomendasi bagi 45 SMP negeri dan 177 SD negeri. "Kalau swasta sudah sebagian (rekomendasi). SMP 66, SD 80, dan TK sudah kami buka 88," kata Kadisdik.

Terhadap pelaksanaan PTM, Tim dari Disdik Kota Pekanbaru bersama Satgas Penanganan Covid-19 sudah melakukan evaluasi terhadap penerapan protokol kesehatan. "Mereka ajukan rekomendasi, kami cek. Kalau protokol kesehatannya sudah memenuhi, maka sekolah bisa buka," terangnya.(ali)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya