PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pemprov Riau Riau melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) membuat program adopsi pohon. Program ini dibuat agar masyarakat tetap menjaga pohon di lingkungannya dan yang menjaga diberikan insentif.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, pada kegiatan launching gerakan adopsi pohon, Rabu (11/8) total pohon yang diadopsi mencapai 10.613 batang. Total donasi yang terkumpul mencapai Rp2 miliar lebih.
''Ditargetkan 28 ribu lebih pohon untuk diadopsi. Setiap satu batang pohon itu, dana adopsinya sebesar Rp200 ribu. Saat ini sudah tercapai 10.613 pohon yang diadopsi oleh beberapa perusahaan termasuk pihak Kementerian Lingkungan Hidup,'' katanya.
Gubri mengharapkan dengan adanya adopsi pohon ini, lingkungan bisa terjaga. Sekaligus juga ada tanggungjawab sosial kepada masyarakat yang berada di kawasan hutan.
''Baik itu hutan adat, perhutanan sosial dan hutan-hutan masyarakat yang ada di Riau. Jadi donasi ini tidak sebatas dari Riau saja, tetapi juga di luar Riau,'' sebut Gubri.
Nantinya lanjut Gubri, dana yang terkumpul dalam adopsi pohon ini akan dimanfaatkan atau diserahkan kepada masyarakat, maupun yayasan yang mengelola kawasan hutan. Jadi anggaran itu bukan diserahkan kepada dinas terkait maupun ke Pemprov Riau.
''Dananya nanti digunakan untuk orang yang menjaga pohon. Jadi bukan ke mana-mana. Tidak ke Pemda, apalagi ke Dinas Lingkungan Hidup. Itu semuanya untuk warga kita yang memelihara pohon itu,'' tegas Gubri.
Tidak hanya itu, ia juga meminta pengelolaan keuangan adopsi pohon itu akan dilakukan secara transparan dan akuntabel. Setiap tahun, anggaran ini harus diaudit penggunaannya.
''Sehingga ini dapat dipertanggungjawabkan orang yang melakukan regenerasi.
Karena kalau ini transparan dan akuntabel, pasti akan banyak peminatnya dan bahkan orang luar negeri pun akan ikut program ini,'' harap Gubri.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau, Mamun Murod mengatakan, program adopsi pohon ini pertama di Indonesia untuk menjaga dan melestarikan hutan.
''Program ini bisa menjadi percontohan. Karena di Indonesia baru kita yang membuat program adopsi pohon,'' kata Murod.
Morud menjelaskan, adopsi pohon ini ditujukan untuk memberi insentif kepada masyarakat yang menjaga dan memelihara hutan di kabupaten/kota se-Provinsi Riu.
''Harapannya adalah ketika mereka mendapatkan insentif, maka masyarakat akan serius menjaga hutan. Dampak lainnya adalah akan memberi efek kepada masyarakat lainnya yang daerah terdapat hutan dapat dipertahankan, agar mereka bisa mendapat insentif,'' ujarnya.
Murod menerangkan, insentif ini diberikan untuk mendukung kegiatan masyarakat dalam menjaga dan memelihara hutan. Kemudian untuk pemberdayaan masyarakat. Di mana pihaknya akan memberikan program sesuai dengan yang ada di wilayahnya.
''Harga adopsi untuk pohon dewasa itu Rp200 ribu per tahun. Kalau masyarakat bisa menjaga 200 pohon dewasa, berarti ada sekitar Rp40 juta. Dana ini yang digunakan untuk menjaga hutan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan dan infrastruktur,'' sebutnya.(sol)