Jumat, 22 November 2024

Tak Bisa Ujicoba ke Luar, Tim Sepaktakraw Riau Lakukan Simulasi

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim sepaktakraw Riau yang dipersiapkan untuk PON 2021 Papua, kesulitan mencari lawan tanding yang sepadan. Tingginya angka pandemi corona dan kebijakan PPKM membuat ujicoba ke luar Riau sulit dilakukan. Begitu juga, daerah lain yang merencanakan datang ke Riau juga sulit.

Kondisi ini membuat tim pelatih harus memutar otak agar para pemain tak jenuh latihan fisik dan teknik. Pertandingan simulasi pun menjadi pilihan. Para pemain diadu sesama mereka dengan sistem pertandingan yang sebenarnya dan diberi hadiah siapa yang menjadi juara. Simulasi itu digelar di GOR Sepaktakraw Purna MTQ, Pekanbaru, 9-11 Agustus 2021.

- Advertisement -

Pelatih kepala tim Riau, H Suhartoni, menjelaskan, simulasi ini dipilih agar para pemain tetap memiliki gairah seolah bertarung dalam pertandingan sebenarnya. Dengan begitu, para pemain akan bertarung serius seperti bertanding di sebuah kejuaraan.

"Dari hasil itu akan dievaluasi untuk melihat seberapa jauh perkembangan para pemain memahami intruksi dalam latihan selama ini," ujar Suhartoni.

Dalam simulasi ini, kata Suhartoni, hanya dipertandingkan nomor dobel iven. Pasangan pemain juga sudah dipilih yang akan menjadi gambaran yang akan turun di PON nanti. Mereka digenjot dalam latihan fisik, teknik, dan game sedemikian rupa. Ini dilakukan untuk membangun chemistry mereka sebagai sebuah pasangan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tuchel Minta Pemain Chelsea Tak Takut Hadapi Madrid

Seperti diketahui tim sepaktakraw putra-putri Riau masing-masing akan turun di dua nomor, yakni tim dobel iven dan quadrant (regu 4 pemain). Di nomor tim dobel iven akan memainkan tiga pasangan. Untuk dua nomor tersebut, masing-masing tim putra-putri akan diperkuat 7 pemain, sehingga secara keseluruhan tim sepaktakraw Riau akan diperkuat 14 pemain di PON nanti.

Riau turun di dua nomor utama itu karena berhasil menjadi juara kualifikasi PON di Sukabumi, Jawa Barat, 2019 lalu. Hanya akan ada 5 provinsi yang turun di dua nomor tersebut. Selain Riau ada tuan rumah Papua, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Daerah yang tak turun di nomor tersebut akan turun di nomor lainnya dengan jumlah atlet lebih sedikit karena tak memainkan nomor tim. Pemilihan nomor tersebut berdasarkan regulasi yang dibuat tuan rumah karena keterbatasan anggaran mereka.

"Meskipun hanya 5 provinsi, tapi persaingan sangat ketat. Selain tuan rumah Papua, yang turun adalah para juara kualifikasi wilayah," jelas Sekum PSTI Riau Amrisal Amir.

Baca Juga:  Carlos Alcaraz Nantikan Pertemuan Pertama dengan Djokovic

Amrisal berharap, meski kondisi terbatas tak bisa melawan tim yang sepadan, simulasi-simulasi yang dilakukan tetap bisa membuat para pemain tetap semangat. Jika PPKM segera berakhir, juga pandemi corona menurun, tim Jawa Barat akan datang ke Riau untuk ujicoba.

"Belum pasti kapan tanggalnya. Mudah-mudahan pandemi cepat menurun dan PPKM dihentikan," jelasnya lagi.

Dalam simulasi yang berakhir Rabu (11/8/2021) sore, pasangan Suripto/Muhammad Hapiz berhasil menjadi juara pertama, disusul Rizanov Kurniawan/Khairul Saputra dan Pebi Saputra/Darmawan di posisi kedua dan ketiga untuk putra.

Di bagian putri, pasangan Florensia Cristy/Sutini berhasil menjadi juara. Untuk posisi kedua dan ketiga adalah pasangan Sefti Dwi Yani/Nurhidayah Sanusi dan Nabila/Puput.

"Meskipun hanya simulasi, tetapi kami buat pertandingannya seperti kejuaraan dengan sistem round robin (saling bertemu, red) masing-masing lima pasangan putra-putri," ujar Ketua Bidang Pertandingan PSTI Riau, Edi Isnanto.

Meskipun tidak besar, para pemenang diberi uang pembinaan sebagai hadiah sebagai bentuk apresiasi pengurus PSTI Riau atas semangat kompetisi para pemain.

Laporan: Hary B Koriun (Pekanbaru)
Editor: Eka Gusmadi P

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim sepaktakraw Riau yang dipersiapkan untuk PON 2021 Papua, kesulitan mencari lawan tanding yang sepadan. Tingginya angka pandemi corona dan kebijakan PPKM membuat ujicoba ke luar Riau sulit dilakukan. Begitu juga, daerah lain yang merencanakan datang ke Riau juga sulit.

Kondisi ini membuat tim pelatih harus memutar otak agar para pemain tak jenuh latihan fisik dan teknik. Pertandingan simulasi pun menjadi pilihan. Para pemain diadu sesama mereka dengan sistem pertandingan yang sebenarnya dan diberi hadiah siapa yang menjadi juara. Simulasi itu digelar di GOR Sepaktakraw Purna MTQ, Pekanbaru, 9-11 Agustus 2021.

- Advertisement -

Pelatih kepala tim Riau, H Suhartoni, menjelaskan, simulasi ini dipilih agar para pemain tetap memiliki gairah seolah bertarung dalam pertandingan sebenarnya. Dengan begitu, para pemain akan bertarung serius seperti bertanding di sebuah kejuaraan.

"Dari hasil itu akan dievaluasi untuk melihat seberapa jauh perkembangan para pemain memahami intruksi dalam latihan selama ini," ujar Suhartoni.

- Advertisement -

Dalam simulasi ini, kata Suhartoni, hanya dipertandingkan nomor dobel iven. Pasangan pemain juga sudah dipilih yang akan menjadi gambaran yang akan turun di PON nanti. Mereka digenjot dalam latihan fisik, teknik, dan game sedemikian rupa. Ini dilakukan untuk membangun chemistry mereka sebagai sebuah pasangan.

Baca Juga:  Tuchel Minta Pemain Chelsea Tak Takut Hadapi Madrid

Seperti diketahui tim sepaktakraw putra-putri Riau masing-masing akan turun di dua nomor, yakni tim dobel iven dan quadrant (regu 4 pemain). Di nomor tim dobel iven akan memainkan tiga pasangan. Untuk dua nomor tersebut, masing-masing tim putra-putri akan diperkuat 7 pemain, sehingga secara keseluruhan tim sepaktakraw Riau akan diperkuat 14 pemain di PON nanti.

Riau turun di dua nomor utama itu karena berhasil menjadi juara kualifikasi PON di Sukabumi, Jawa Barat, 2019 lalu. Hanya akan ada 5 provinsi yang turun di dua nomor tersebut. Selain Riau ada tuan rumah Papua, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Daerah yang tak turun di nomor tersebut akan turun di nomor lainnya dengan jumlah atlet lebih sedikit karena tak memainkan nomor tim. Pemilihan nomor tersebut berdasarkan regulasi yang dibuat tuan rumah karena keterbatasan anggaran mereka.

"Meskipun hanya 5 provinsi, tapi persaingan sangat ketat. Selain tuan rumah Papua, yang turun adalah para juara kualifikasi wilayah," jelas Sekum PSTI Riau Amrisal Amir.

Baca Juga:  Ziva Magnolya Lebarkan Sayap Karier ke Dunia Akting, Ini Alasannya

Amrisal berharap, meski kondisi terbatas tak bisa melawan tim yang sepadan, simulasi-simulasi yang dilakukan tetap bisa membuat para pemain tetap semangat. Jika PPKM segera berakhir, juga pandemi corona menurun, tim Jawa Barat akan datang ke Riau untuk ujicoba.

"Belum pasti kapan tanggalnya. Mudah-mudahan pandemi cepat menurun dan PPKM dihentikan," jelasnya lagi.

Dalam simulasi yang berakhir Rabu (11/8/2021) sore, pasangan Suripto/Muhammad Hapiz berhasil menjadi juara pertama, disusul Rizanov Kurniawan/Khairul Saputra dan Pebi Saputra/Darmawan di posisi kedua dan ketiga untuk putra.

Di bagian putri, pasangan Florensia Cristy/Sutini berhasil menjadi juara. Untuk posisi kedua dan ketiga adalah pasangan Sefti Dwi Yani/Nurhidayah Sanusi dan Nabila/Puput.

"Meskipun hanya simulasi, tetapi kami buat pertandingannya seperti kejuaraan dengan sistem round robin (saling bertemu, red) masing-masing lima pasangan putra-putri," ujar Ketua Bidang Pertandingan PSTI Riau, Edi Isnanto.

Meskipun tidak besar, para pemenang diberi uang pembinaan sebagai hadiah sebagai bentuk apresiasi pengurus PSTI Riau atas semangat kompetisi para pemain.

Laporan: Hary B Koriun (Pekanbaru)
Editor: Eka Gusmadi P

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari