JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kisah cinta Greysia Polii dengan Felix Djimin mengajarkan kita bahwa perbedaan profesi bukan penghalang untuk saling mengasihi. Greysia Polii yang sejak kecil sudah disiapkan untuk menjadi atlet bulu tangkis harus mengesampingkan kepentingan pribadi demi cita-cita mengukir prestasi.
Sementara Felix Djimin yang berkarier sebagai pengusaha berlian harus memperjuangkan cintanya dengan Greysia Polii. Dia banyak berkorban, menunggu, dan memilih tetap bertahan, meski butuh waktu untuk memahami kalau sangn kekasih yang kini menjadi istrinya bukan miliknya seorang.
Dalam sebuah video pendek yang tayang di Instagram Felix Djimin pada 9 Januari 2021, mereka menceritakan kisah asmara sejak awal bertemu hingga menikah. Dalam unggahan itu, Felix Djimin mengutip pernyataan ayah tiri mereka yang mengatakan kalau keduanya bukanlah pasangan ideal.
"Sungguh menyentuh hati ketika ayah tiri kami berkata, 'Dengan segala perbedaan dan tantangan, kalian tidak dalam kondisi atau posisi yang ideal ketika melangkah ke dalam hubungan ini. Tetapi karena kalian telah menjadikan Tuhan sebagai fondasi yang kuat, Dia telah mengubah apa yang tidak ideal menjadi ideal. Tuhan itu baik'," demikian tertulis dalam keterangan video.
Melalui video singkat itu, Felix Djimin dan Greysia Polii ingin berbagi semua yang telah mereka lalui.
Pernyataan ayah tiri itu benar adanya. Felix Djimin mengaku berusaha memahami Greysia Polii, mendukungnya untuk meraih cita-cita, dan rela menunggu sampai enam tahun hingga kemudian menikahinya pada 23 Desember 2021.
Selama perjalanan menjalin asmara, Felix mengaku butuh waktu untuk mengerti kalau Greysia Polii selalu dalam kondisi capek. Sementara mereka berdua juga sama-sama sibuk.
Greysia Polii harus fokus berlatih, sementara Felix berbisnis.
"Dengan waktu yang sangat sedikit dan perbedaan pekerjaan kami, maka selama menjalani hubungan itu banyak mengorbankan hati dan perasaan," kata Felix.
Perasaan yang sama juga disampaikan Greysia tentang hubungan mereka.
"Ini mau membangun hubungan yang lebih serius, tapi kok komunikasinya kurang," kata Greysia tanpa mengabaikan betapa Felix telah berusaha memberikan perhatian maksimal kepadanya. Misalnya, sesibuk apa pun selalu mengantarkannya pergi ke bandara.
Hanya saja, mereka berdua sama-sama sulit meluangkan waktu bersama. Hingga satu saat Greysia mengatakan rela jika Felix Djimin berpaling kepada perempuan lain demi kebahagiaannya.
"Saya sadar ini enggak fair, mungkin kamu bisa sama yang lain," ucap Greysia sambil menggenggam tangan Felix.
Saat itu keduanya berpikir, lalu kenapa masih mempertahankan hubungan ini?
Felix Djimin spontan berkata, "I think it's my calling."
Mengetahui Felix yang begitu banyak berkorban, Greysia pun berpikir tak boleh egois.
"Felix yang harus lebih banyak menunggu dan berkorban karena memilih seseorang yang hidupnya bukan cuma dirinya, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya," kata Greysia Polii. "Saya enggak yakin kalau laki-laki lain bisa bertahan."
Greysia kemudian mengintrospeksi diri. "Aku mau berubah untuk dia, untuk hubungan kami, untuk keluarga," kata Greysia.
Felix Djimin mengatakan, kunci hubungan mereka bukan pada perbedaan dia dengan sang istri yang kemudian dimaknai bagaimana mengubah pasangan. Melainkan lebih kepada mengubah diri sendiri.
"Yang paling dicari dari pasangan hidup itu adalah orang baik," kata Felix.
Yang disampaikan ayah tiri tentang Tuhan menyatukan mereka juga diamini oleh Greysia. Menurut dia, selama mengenal banyak pria, hanya Felix yang selalu mengajaknya dekat dengan Tuhan.
"Dari seorang laki-laki, aku mencari lelaki yang cinta Tuhan dulu," katanya.
Hal ini terbukti pada Felix Djimin.
"Dia pasti mengajak doa bareng, sebelum bertanding, setiap kegiatan dimulai dengan doa," ucap Greysia Polii. "Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan telah dipertemukan dengan kamu."
Dan seluruh doa-doa itu, akhirnya Tuhan mengabulkan prestasi tertinggi di dunia yang didapatkan Greysia: medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (2021).
Sumber: JPNN/News/Tempo/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun