Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pusat Perbelanjaan Siap Patuhi PPKM Level 4

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota Pekanbaru menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, salah satunya dengan menutup pusat perbelanjaan. Pada hari pertama PPKM Level 4, salah satu pusat perbelanjaan, Mal SKA terlihat lengang. Namun masih ada masyarakat yang datang untuk berbelanja, baik yang belum mengetahui diberlakukannya PPKM level 4, maupun yang datang untuk mencari keperluan pokok.

Tenant-tenant di pusat perbelanjaan hampir semuanya tutup. Di Mal SKA sendiri, hanya tinggal Hypermart, Guardian, Century, dan Watson. Hal ini disampaikan General Manager Mal SKA Pekanbaru Agus Salim.

"Sekarang rata-rata yang datang untuk membeli keperluan pokok. Ada juga beberapa yang belum tahu kalau mal tutup. Tenant-tenant restoran nggak buka dan hanya melayanai take away atau pemesanan online," katanya, Selasa (27/7).

Agus mengakui, PPKM ini memberikan dampak besar bagi pusat perbelanjaan. Ditutupnya mal berarti pengunjung akan sangat berkurang. Padahal pengunjung adalah sumber semua transaksi di dalam mal. "Kalau pengunjung tidak ada, otomatis nol semua," ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah meminta untuk tidak melakukan pemberhentian hubungan kerja (PHK). Sementara gaji karyawan akan sangat menyulitkan jika mal harus ditutup. Kendati demikian, ia tetap mendukung keputusan yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, pemerintah berkompeten dalam mengambil kebijakan.

"Ini memang sulit untuk kami, tapi kami mengikuti imbauan pemerintah seperti apa. Mereka lebih kompeten. Kami sendiri berharap, penyebaran Covid-19 bisa ditekan, vaksinasi bisa ditingkatkan, dan aktivitas bisa kembali normal," ujarnya.

Baca Juga:  OJK Akui Sulit Atasi Pinjol Ilegal

Dikatakan Agus, tujuan PPKM sangat bagus dan seharusnya bisa menjadi efektif, namun dalam pelaksanaannya ada banyak faktor yang menentukan keefektifan PPKM. "Kita sama-sama tahu apa yang harus kita lakukan, dan ikuti aturan pemerintah," ucapnya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (Mal Pekanbaru) Riza Budi mengatakan untuk hari pertama PPKM level 4 diterapkan, memang masih ada pengunjung yang datang ke Supermarket. Namun tidak ramai.

"Untuk supermarket tidak terlalu ramai pengunjung. Untuk makanan dan minuman masih ada, tapi kebanyakan yang beli itu melalui aplikasi online,” ujar Riza Budi.

Disampaikan Riza, selama penerapan PPKM level 4 ini, karyawan Mal Pekanbaru dirumahkan terlebih dahulu.

"Dan bagaimana soal penggajian untuk karyawan yang dirumahkan, kami masih bahas di internal. Karena memang selama pandemi ini pusat-pusat perbelanjaan sangat terdampak, yang tentunya sangat berpengaruh terhadap cash flow-nya kita," tuturnya.

Dirinya berharap semoga ini PPKM terakhir yang diterapkan dan ke depannya tidak ada lagi penutupan pusat-pusat perbelanjaan. Karena dari segi penerapan prokes, pusat-pusat perbelanjaan telah menerapkannya secara ketat.

"Selain itu, kami juga berharap dengan kondisi seperti ini pemerintah bisa memberikan relaksasi-relaksasi bagi pusat-pusat perbelanjaan,seperti perpajakan, retribusi termasuk PLN," harapnya.

Selain pusat perbelanjaan, PPKM juga memberikan imbas terhadap perhotelan. General Manager Grand Elite Hotel Lusiyanti mengajak semua pihak untuk sama-sama mendukung PPKM tersebut. Ia menuturkan, saat ini sudah waktunya untuk patuh dengan imbauan pemerintah. Kondisi saat ini angka terpapar Covid-19 sudah tidak main-main, banyak yang kekurangan tabung oksigen, penuhnya rumah sakit, bahkan juga tidak sedikit yang meninggal dunia.

Baca Juga:  Ramayana Sukaramai Trade Center Kembali Buka

"Pemerintah bermaksud untuk mengurangi angka positif. Kalau kita tidak patuh dan jalan semaunya sendiri, ini tidak akan pernah selesai. PPKM akan ditambah lagi, dan ekonomi bisa jadi semakin hancur. Satu pekan ini kita patuhi dulu, ikuti aturan, mudah-mudahan angka positif Covid-19 bisa turun," ungkapnya.

Lusiyanti mengatakan, berbagai pihak baik itu masyarakat, pemerintah, pelaku usaha harus berkomitmen melaksanakan aturan-aturan yang telah dibuat. Seperti mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan, dan lain-lain.

Ia mengakui, perhotelan juga tak luput dari imbas Covid-19. PPKM yang diberlakukan juga akan mengakibatkan turunnya okupansi secara drastis. Namun, jika aturan tidak dipatuhi bukan tidak mungkin akan mengakibatkan jatuhnya perekonomian menjadi lebih dalam.

"Saya berharap, kita semua bersatu perangi Covid-19. Ikuti aturan pemerintah. Ujung-ujungnya pasti buat kita sendiri. Kalau kita tidak peduli, masalah ini tidak akan selesai. Pemerintah juga harus tegas dalam menegakkan aturan tentu dengan tata krama yang dapat diterima masyarakat, serta menggencarkan sosialisasi. Dan untuk pelaku usaha, mungkin kita harus bersabar dulu, badai pasti berlalu," ujarnya.(anf/aga)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota Pekanbaru menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, salah satunya dengan menutup pusat perbelanjaan. Pada hari pertama PPKM Level 4, salah satu pusat perbelanjaan, Mal SKA terlihat lengang. Namun masih ada masyarakat yang datang untuk berbelanja, baik yang belum mengetahui diberlakukannya PPKM level 4, maupun yang datang untuk mencari keperluan pokok.

Tenant-tenant di pusat perbelanjaan hampir semuanya tutup. Di Mal SKA sendiri, hanya tinggal Hypermart, Guardian, Century, dan Watson. Hal ini disampaikan General Manager Mal SKA Pekanbaru Agus Salim.

- Advertisement -

"Sekarang rata-rata yang datang untuk membeli keperluan pokok. Ada juga beberapa yang belum tahu kalau mal tutup. Tenant-tenant restoran nggak buka dan hanya melayanai take away atau pemesanan online," katanya, Selasa (27/7).

Agus mengakui, PPKM ini memberikan dampak besar bagi pusat perbelanjaan. Ditutupnya mal berarti pengunjung akan sangat berkurang. Padahal pengunjung adalah sumber semua transaksi di dalam mal. "Kalau pengunjung tidak ada, otomatis nol semua," ujarnya.

- Advertisement -

Ia menambahkan, pemerintah meminta untuk tidak melakukan pemberhentian hubungan kerja (PHK). Sementara gaji karyawan akan sangat menyulitkan jika mal harus ditutup. Kendati demikian, ia tetap mendukung keputusan yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, pemerintah berkompeten dalam mengambil kebijakan.

"Ini memang sulit untuk kami, tapi kami mengikuti imbauan pemerintah seperti apa. Mereka lebih kompeten. Kami sendiri berharap, penyebaran Covid-19 bisa ditekan, vaksinasi bisa ditingkatkan, dan aktivitas bisa kembali normal," ujarnya.

Baca Juga:  Sharp Beri Harga Spesial Pembelian Tunai

Dikatakan Agus, tujuan PPKM sangat bagus dan seharusnya bisa menjadi efektif, namun dalam pelaksanaannya ada banyak faktor yang menentukan keefektifan PPKM. "Kita sama-sama tahu apa yang harus kita lakukan, dan ikuti aturan pemerintah," ucapnya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (Mal Pekanbaru) Riza Budi mengatakan untuk hari pertama PPKM level 4 diterapkan, memang masih ada pengunjung yang datang ke Supermarket. Namun tidak ramai.

"Untuk supermarket tidak terlalu ramai pengunjung. Untuk makanan dan minuman masih ada, tapi kebanyakan yang beli itu melalui aplikasi online,” ujar Riza Budi.

Disampaikan Riza, selama penerapan PPKM level 4 ini, karyawan Mal Pekanbaru dirumahkan terlebih dahulu.

"Dan bagaimana soal penggajian untuk karyawan yang dirumahkan, kami masih bahas di internal. Karena memang selama pandemi ini pusat-pusat perbelanjaan sangat terdampak, yang tentunya sangat berpengaruh terhadap cash flow-nya kita," tuturnya.

Dirinya berharap semoga ini PPKM terakhir yang diterapkan dan ke depannya tidak ada lagi penutupan pusat-pusat perbelanjaan. Karena dari segi penerapan prokes, pusat-pusat perbelanjaan telah menerapkannya secara ketat.

"Selain itu, kami juga berharap dengan kondisi seperti ini pemerintah bisa memberikan relaksasi-relaksasi bagi pusat-pusat perbelanjaan,seperti perpajakan, retribusi termasuk PLN," harapnya.

Selain pusat perbelanjaan, PPKM juga memberikan imbas terhadap perhotelan. General Manager Grand Elite Hotel Lusiyanti mengajak semua pihak untuk sama-sama mendukung PPKM tersebut. Ia menuturkan, saat ini sudah waktunya untuk patuh dengan imbauan pemerintah. Kondisi saat ini angka terpapar Covid-19 sudah tidak main-main, banyak yang kekurangan tabung oksigen, penuhnya rumah sakit, bahkan juga tidak sedikit yang meninggal dunia.

Baca Juga:  Ramayana Sukaramai Trade Center Kembali Buka

"Pemerintah bermaksud untuk mengurangi angka positif. Kalau kita tidak patuh dan jalan semaunya sendiri, ini tidak akan pernah selesai. PPKM akan ditambah lagi, dan ekonomi bisa jadi semakin hancur. Satu pekan ini kita patuhi dulu, ikuti aturan, mudah-mudahan angka positif Covid-19 bisa turun," ungkapnya.

Lusiyanti mengatakan, berbagai pihak baik itu masyarakat, pemerintah, pelaku usaha harus berkomitmen melaksanakan aturan-aturan yang telah dibuat. Seperti mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan, dan lain-lain.

Ia mengakui, perhotelan juga tak luput dari imbas Covid-19. PPKM yang diberlakukan juga akan mengakibatkan turunnya okupansi secara drastis. Namun, jika aturan tidak dipatuhi bukan tidak mungkin akan mengakibatkan jatuhnya perekonomian menjadi lebih dalam.

"Saya berharap, kita semua bersatu perangi Covid-19. Ikuti aturan pemerintah. Ujung-ujungnya pasti buat kita sendiri. Kalau kita tidak peduli, masalah ini tidak akan selesai. Pemerintah juga harus tegas dalam menegakkan aturan tentu dengan tata krama yang dapat diterima masyarakat, serta menggencarkan sosialisasi. Dan untuk pelaku usaha, mungkin kita harus bersabar dulu, badai pasti berlalu," ujarnya.(anf/aga)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari