PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dosen Universitas Riau (Unri) Dra Silvia Reniyenti MSi beserta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM Unri) memberikan penyuluhan mengenai pengolahan daging ikan patin menjadi produk nugget yang bermutu tinggi dan praktis kepada para pelajar di Yayasan Al-anshar MIS Hubbullah di Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Sabtu (10/7).
Penyuluhan dan pelatihan ini merupakan salah satu dari program yang dicanangkan oleh Silvia dengan LPPM Unri yang bermitra dengan Yayasan Al-anshar. Di yayasan ini terdapat pelajar yang berasal kaum dhuafa yang melakukan produksi berbagai jenis barang maupun jasa untuk memperoleh pendapatan bagi mereka sendiri.
"Pelatihan ini bertujuan sebagai bentuk pengabdian masyarakat dari LPPM Unri sehingga bisa menjadi evaluasi untuk meningkatkan kualitas produksi dan juga variasi produk yang dihasilkan oleh murid-murid di MIS Hubbullah," ucap Silvia saat memberikan arahan kepada para peserta.
Saat penyuluhan Silvia dan empat dosen lainnya, dibantu oleh salah satu kelompok mahasiswa Kukerta Unri yang merupakan bimbingannya yang berjumlah 10 orang yang sedang melaksanakan Kukerta di yayasan tersebut.
Pelatihan yang dimulai pukul 13.00 – 16.00 WIB diikuti oleh 20 pelajar. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dan didampingi oleh beberapa pengajar dari yayasan dan mahasiswa kukerta. Setiap kelompok diberikan penjelasan mengenai manfaat dari nugget ikan serta cara membuatnya.
Alat dan bahannya telah disediakan oleh panitia yang di akhir acara akan disumbangkan kepada pihak yayasan untuk mengembangkan kualitas produksi mereka nantinya. Penyuluhan dan juga pelatihan pembuatan berlangsung lancar dengan para pelajar sangat antusias dalam mengikutinya. Tentunya tidak lupa dengan tetap menjaga protokol kesehatan agar mengurangi penyebaran Covid-19.
"Pembuatannya sangat mudah dan bahan-bahan yang diperlukan pun juga tidak sulit dicari. Bahan-bahan dijumpai setiap harinya. Rencananya kami akan menjadikan ini (nugget) ke salah satu hasil produksi kami. Dan bisa juga dijual lewat online," ungkap Duroh yang merupakan salah seorang pelajar yang mengikuti penyuluhan dan pelatihan nugget di yayasan.
Nugget ikan dipilih menjadi unit produksi dikarenakan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang terjangkau dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Namun dengan waktu pembusukannya yang relatif singkat, ikan menjadi susah untuk dikonsumsi jangka panjang. Dengan mengolah daging ikan menjadi bentuk lain, seperti nugget dan frozen food lainnya akan bermanfaat menambah usia simpan ikan tersebut. Sebagai nugget, akan lebih mudah dikonsumsi untuk berbagai usia.(*/c)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dosen Universitas Riau (Unri) Dra Silvia Reniyenti MSi beserta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM Unri) memberikan penyuluhan mengenai pengolahan daging ikan patin menjadi produk nugget yang bermutu tinggi dan praktis kepada para pelajar di Yayasan Al-anshar MIS Hubbullah di Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Sabtu (10/7).
Penyuluhan dan pelatihan ini merupakan salah satu dari program yang dicanangkan oleh Silvia dengan LPPM Unri yang bermitra dengan Yayasan Al-anshar. Di yayasan ini terdapat pelajar yang berasal kaum dhuafa yang melakukan produksi berbagai jenis barang maupun jasa untuk memperoleh pendapatan bagi mereka sendiri.
- Advertisement -
"Pelatihan ini bertujuan sebagai bentuk pengabdian masyarakat dari LPPM Unri sehingga bisa menjadi evaluasi untuk meningkatkan kualitas produksi dan juga variasi produk yang dihasilkan oleh murid-murid di MIS Hubbullah," ucap Silvia saat memberikan arahan kepada para peserta.
Saat penyuluhan Silvia dan empat dosen lainnya, dibantu oleh salah satu kelompok mahasiswa Kukerta Unri yang merupakan bimbingannya yang berjumlah 10 orang yang sedang melaksanakan Kukerta di yayasan tersebut.
- Advertisement -
Pelatihan yang dimulai pukul 13.00 – 16.00 WIB diikuti oleh 20 pelajar. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dan didampingi oleh beberapa pengajar dari yayasan dan mahasiswa kukerta. Setiap kelompok diberikan penjelasan mengenai manfaat dari nugget ikan serta cara membuatnya.
Alat dan bahannya telah disediakan oleh panitia yang di akhir acara akan disumbangkan kepada pihak yayasan untuk mengembangkan kualitas produksi mereka nantinya. Penyuluhan dan juga pelatihan pembuatan berlangsung lancar dengan para pelajar sangat antusias dalam mengikutinya. Tentunya tidak lupa dengan tetap menjaga protokol kesehatan agar mengurangi penyebaran Covid-19.
"Pembuatannya sangat mudah dan bahan-bahan yang diperlukan pun juga tidak sulit dicari. Bahan-bahan dijumpai setiap harinya. Rencananya kami akan menjadikan ini (nugget) ke salah satu hasil produksi kami. Dan bisa juga dijual lewat online," ungkap Duroh yang merupakan salah seorang pelajar yang mengikuti penyuluhan dan pelatihan nugget di yayasan.
Nugget ikan dipilih menjadi unit produksi dikarenakan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang terjangkau dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Namun dengan waktu pembusukannya yang relatif singkat, ikan menjadi susah untuk dikonsumsi jangka panjang. Dengan mengolah daging ikan menjadi bentuk lain, seperti nugget dan frozen food lainnya akan bermanfaat menambah usia simpan ikan tersebut. Sebagai nugget, akan lebih mudah dikonsumsi untuk berbagai usia.(*/c)