PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tabrakan beruntun terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Ahad (13/6) pagi. Tepatnya di depan Showroom Honda Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, sekitar pukul 06.30 WIB.
Dua orang tewas dalam kejadian nahas tersebut. Yang pertama, pengendara sepeda motor Ronengsih (57). Warga Jalan Arimbi Pekanbaru itu meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) setelah ditabrak mobil yang dikendarai Sahnal Abidin (27). Selain menabrak sepeda motor, warga Desa Ukui Kabupaten Pelalawan itu juga menabrak pesepeda bernama Eka Saputra (36). Warga Jalan Hang Tuah Ujung itu mengalami luka berat di bagian kepala dan harus dilarikan ke rumah sakit. Dia pun akhirnya meninggal dunia.
Tidak hanya itu, Sahnal Abidin juga menabrak pejalan kaki yang sedang maraton bernama Hendro Situmorang (25). Warga Jalan Kartama Pekanbaru itu pun mengalami luka pada bagian kepala, tangan, dan pinggang. Dia pun dibawa ke Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol H Nandang Mu’min Wijaya SIK MH melalui Kasatlantas Polresta Pekanbaru AKP Angga Wahyu Prihantoro menjelaskan, mobil dengan nomor polisi BM 1217 TL yang dikendarai Sahnal Abidin membawa penumpang bernama Defi Yuliantika bergerak di Jalan Jenderal Sudirman.
Sesampainya di depan Showroom Mobil Honda bertabrakan dengan sepeda motor warna abu-abu nomor polisi BM 4294 AAY yang dikendarai Ronengsih yang bergerak di depannya. Kemudian menabrak lagi pesepeda Eka Saputra. Selanjutnya menabrak lagi pejalan kaki yang sedang maraton, Hendro Situmorang.
"Akibat dari kecelakaan tersebut Ronengsih mengalami luka berat di kepala, dada dan meninggal di TKP. Kemudian dia dibawa ke Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. Sementara Eka Saputra mengalami luka berat pada bagian kepala dibawa ke RS Syafira Pekanbaru dan meninggal dunia setelah sempat dirawat. Kemudian, Hendro Situmorang mengalami luka pada bagian kepala, tangan dan pinggang kemudian dibawa ke rumah sakit," ujar Angga Wahyu.
Lebih lanjut dikatakannya, dugaan sementara kecelakaan terjadi akibat dari pengemudi mobil tersebut tidak hati-hati. Dia tidak berkonsentrasi pada saat berkemudi (mengantuk). Sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, dan pengendara mobil telah diamankan. Kejadian tersebut saat ini tengah ditangani Sat Lantas Polresta Pekanbaru untuk proses lebih lanjut.
Minim Jalur Sepeda, Edukasi Harus Ditingkatkan
Menanggapi kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pesepeda sebagai korban tersebut, Ketua Women’s Cycling Community (WCC) chapter Pekanbaru, Cindy Enggano turut berduka cita. Sebagai sesama goweser, ia mewakili WCC Pekanbaru menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.
Menurutnya, kasus lakalantas yang melibatkan goweser sebagai korban, salah satunya dipicu oleh faktor minimnya jalur sepeda yang ada di Pekanbaru.
"Yang menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti ini karena minimnya jalur khusus sepeda. Akhirnya, goweser akan bersepeda di jalan raya yang notabene ramai dilalui oleh berbagai jenis kendaraan," ujarnya kepada Riau Pos.
Ia tidak memungkiri bahwa banyak juga goweser yang sampai mengganggu arus lalu lintas ataupun menimbulkan ketidaknyamanan pada pemakai jalan lain. Dikarenakan mereka memakai ruas jalan sampai ke bagian tengah. Namun, terkait kasus yang terjadi Ahad (13/6), goweser menurutnya sudah benar berada di jalur khusus.
"Untuk kasus yang terjadi pagi ini, goweser tersebut sudah benar berada di jalur kiri. Dalam hal ini, kita merujuk pada Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ) Nomor 22 Tahun 2009, di mana kendaraan tidak bermotor berada di jalur kiri," paparnya.
Sebab itu, menurutnya perlu menjadi perhatian bagi pemerintah untuk membuat jalur khusus sepeda. Bagi komunitas sepeda, ia juga berpesa agar terus mengedukasi para anggota untuk selalu taat peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan.
"Itu penting, supaya tidak membuat diri kita celaka atau membuat orang lain celaka. Bersepedalah dengan aman, tertib dan menyenangkan semua pengguna jalan," ujarnya.(dof/azr)