Senin, 23 Juni 2025

Pertumbuhan Nasabah Baru RFB Pekanbaru Tetap Positif

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dalam tiga bulan pertama di tahun 2021, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) cabang Pekanbaru (RFB Pekanbaru) meraih 86 nasabah baru, naik 10,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada posisi yang sama.

Minat investasi yang terus meningkat menjadi pendorong jumlah nasabah baru di industri Perdagangan Berjangka Komoditi khususnya di kota Pekanbaru.

Segmen nasabah yang bergabung untuk melakukan transaksi adalah kalangan ekonomi menengah atas dengan rata-rata umur di atas 35 tahun. Dari sisi demografi lainnya yaitu profesi rata-rata dari kalangan pebisnis atau pengusaha.

Pimpinan Cabang RFB Pekanbaru Liwan Thio mengatakan, bahwa layanan prima menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan jumlah nasabah baru di setiap periode. Memahami kebutuhan nasabah dari segmen A+ bertumpu pada karakter dan gaya hidup mereka.

Baca Juga:  Perusahaan di Riau Harus Peduli Lingkungan

"RFB Pekanbaru menerjemahkan semua kebutuhan nasabah dengan melakukan kunjungan, layanan info market terkini, edukasi produk yang menyeluruh serta memberikan berbagai apresiasi atas loyalitas dan kepercayaan nasabah," jelas Liwan saat buka puasa bersama wartawan di Hotel Grand Zuri, Selasa (27/4).

Di kuartal pertama tahun ini, total volume transaksi RFB Pekanbaru juga mengalami peningkatan meski tipis yaitu sebesar 0,58 persen menjadi 29.815 lot dibandingkan tahun lalu pada posisi yang sama sebesar 29.644 lot.

Menurut Liwan, kecilnya pertumbuhan volume transasaksi pada kuartal pertama dikarenakan orang masih menahan transaksi karena harga emas yang cenderung volatile lantaran penemuan vaksin dan tingkat imbal hasil obligasi US yang tinggi.

Baca Juga:  Peduli Bencana, JNE Gratiskan Biaya Pengiriman Bantuan

Sementara itu untuk produk derivatif berjangka lainnya seperti indeks Hang Seng dan Nikkei masih cenderung stagnan.

"Emas atau locogold masih menjadi favorit para nasabah. Namun sejak Januari, harga emas mengalami naik turun yang signifikan sehingga membuat nasabah cukup berhati-hati untuk melakukan transaksi agar tidak terdampak risiko yang dalam," terang Liwan.(rls/kom)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dalam tiga bulan pertama di tahun 2021, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) cabang Pekanbaru (RFB Pekanbaru) meraih 86 nasabah baru, naik 10,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada posisi yang sama.

Minat investasi yang terus meningkat menjadi pendorong jumlah nasabah baru di industri Perdagangan Berjangka Komoditi khususnya di kota Pekanbaru.

Segmen nasabah yang bergabung untuk melakukan transaksi adalah kalangan ekonomi menengah atas dengan rata-rata umur di atas 35 tahun. Dari sisi demografi lainnya yaitu profesi rata-rata dari kalangan pebisnis atau pengusaha.

Pimpinan Cabang RFB Pekanbaru Liwan Thio mengatakan, bahwa layanan prima menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan jumlah nasabah baru di setiap periode. Memahami kebutuhan nasabah dari segmen A+ bertumpu pada karakter dan gaya hidup mereka.

Baca Juga:  PLN Nusantara Power Berikan Bantuan bagi Korban Banjir

"RFB Pekanbaru menerjemahkan semua kebutuhan nasabah dengan melakukan kunjungan, layanan info market terkini, edukasi produk yang menyeluruh serta memberikan berbagai apresiasi atas loyalitas dan kepercayaan nasabah," jelas Liwan saat buka puasa bersama wartawan di Hotel Grand Zuri, Selasa (27/4).

- Advertisement -

Di kuartal pertama tahun ini, total volume transaksi RFB Pekanbaru juga mengalami peningkatan meski tipis yaitu sebesar 0,58 persen menjadi 29.815 lot dibandingkan tahun lalu pada posisi yang sama sebesar 29.644 lot.

Menurut Liwan, kecilnya pertumbuhan volume transasaksi pada kuartal pertama dikarenakan orang masih menahan transaksi karena harga emas yang cenderung volatile lantaran penemuan vaksin dan tingkat imbal hasil obligasi US yang tinggi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Accor Live Limitless Tawarkan Ramadan Wonderful Indonesia

Sementara itu untuk produk derivatif berjangka lainnya seperti indeks Hang Seng dan Nikkei masih cenderung stagnan.

"Emas atau locogold masih menjadi favorit para nasabah. Namun sejak Januari, harga emas mengalami naik turun yang signifikan sehingga membuat nasabah cukup berhati-hati untuk melakukan transaksi agar tidak terdampak risiko yang dalam," terang Liwan.(rls/kom)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dalam tiga bulan pertama di tahun 2021, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) cabang Pekanbaru (RFB Pekanbaru) meraih 86 nasabah baru, naik 10,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada posisi yang sama.

Minat investasi yang terus meningkat menjadi pendorong jumlah nasabah baru di industri Perdagangan Berjangka Komoditi khususnya di kota Pekanbaru.

Segmen nasabah yang bergabung untuk melakukan transaksi adalah kalangan ekonomi menengah atas dengan rata-rata umur di atas 35 tahun. Dari sisi demografi lainnya yaitu profesi rata-rata dari kalangan pebisnis atau pengusaha.

Pimpinan Cabang RFB Pekanbaru Liwan Thio mengatakan, bahwa layanan prima menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan jumlah nasabah baru di setiap periode. Memahami kebutuhan nasabah dari segmen A+ bertumpu pada karakter dan gaya hidup mereka.

Baca Juga:  PLN Peduli, Bantu Tingkatkan Omzet Tanjak Mak Des

"RFB Pekanbaru menerjemahkan semua kebutuhan nasabah dengan melakukan kunjungan, layanan info market terkini, edukasi produk yang menyeluruh serta memberikan berbagai apresiasi atas loyalitas dan kepercayaan nasabah," jelas Liwan saat buka puasa bersama wartawan di Hotel Grand Zuri, Selasa (27/4).

Di kuartal pertama tahun ini, total volume transaksi RFB Pekanbaru juga mengalami peningkatan meski tipis yaitu sebesar 0,58 persen menjadi 29.815 lot dibandingkan tahun lalu pada posisi yang sama sebesar 29.644 lot.

Menurut Liwan, kecilnya pertumbuhan volume transasaksi pada kuartal pertama dikarenakan orang masih menahan transaksi karena harga emas yang cenderung volatile lantaran penemuan vaksin dan tingkat imbal hasil obligasi US yang tinggi.

Baca Juga:  DJKN RSK Realisasikan Penerbitan 315 Sertifikat 

Sementara itu untuk produk derivatif berjangka lainnya seperti indeks Hang Seng dan Nikkei masih cenderung stagnan.

"Emas atau locogold masih menjadi favorit para nasabah. Namun sejak Januari, harga emas mengalami naik turun yang signifikan sehingga membuat nasabah cukup berhati-hati untuk melakukan transaksi agar tidak terdampak risiko yang dalam," terang Liwan.(rls/kom)

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari